chp.2

24 2 8
                                    

Selamat menikmati ceritakuʘ‿ʘ
Jngn lupa tinggalkn jejak okay
(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧

_________________________________________

Skip pulang sekolah......

Bruk!

Reka melempar sembarang tas sekolahnya dan langsung berbaring sambil mengingat kejadian di sekolah tadi.
Lalu dia menyeringai puas.
"Siapa suruh kau mencari masalah denganku dan sahabatku...itulah balasan kecil untukmu Rania.." Ucap Aulia seraya terkekeh kecil.




FlashbackON...

"Reka! kekantin yuk!" Ajak seorang siswi yang tak lain adalah sahabatku, Ranti.
"Ayuklah gue laper banget!." Sahutku seraya berjalan mendahuluinya.
"Yeuuu kutu kasur! Gue yang ngajak lu yang duluan jalan." Protesnya seraya berusaha menyamakan langkah kakiku.
"Kelamaan lu sih." Ucapku seraya tertawa kecil.

Kami berdua berjalan beriringan seraya bercanda-canda sekilas.
Banyak kaum adam memperhatikan kami, yahhh dasar laki-laki..mata mereka tidak bisa melihat yang mulus dikit:v.

Kami berpapasan dengan Rania dkk.
Dan salah satu dari mereka yaitu, Rania..dengan sengaja menyenggolku dan menumpahkan jusnya ke seragamku.
"Opss! Sorry baju lu jadi kotor bitch~" ucapnya seraya mendesis pelan.
"Wah wah bitch teriak bitch, kagak punya kaca ya mbak? Kalau gak punya nanti gue beliin banyak biar lu bisa ngaca diri sendiri." keluarlah Omel Ranti yang pedes:v.
Dan ternyata salah satu dari mereka yaitu, Ziel dengan sengaja menggunting rok Ranti dari belakang, digunting dari bawa ke atas secara tiba-tiba.
Ranti terkejut dan langsung menutupi bagian belakangnya.
"Woy! Sialan lu!" Umpat Ranti.
Sedangkan Ziel hanya tertawa puas.
Belum sempat Ranti akan menyerang, aku sudah menahannya dengan tanganku dan mengisyaratkan membiarkan mereka pergi.
Lalu, aku membuka jaketnya dan mengikatkan ke pinggang Ranti untuk menutupi bagian belakang Ranti.

"Sialan emang mereka! Lancang bet ngegunting rok gue!" Gerutu Ranti.
Aku hanya tertawa kecil lalu, tersenyum misterius.

Saat pulang sekolah, Aku akan menjalankan rencanaku.
Aku berpura-pura tidak sengaja bertemu dengan Steven.
Steven adalah salah satu anggota Osis yang di sukai oleh Rania.
Dan aku yakin, Steven pasti menyimpan nomer Rania.
"Steven!!!" Panggilku sedikit berlari menghampiri Steven.
"Eh Reka...ada apa?" Tanya Steven seraya melihatku.
"Gue pinjem Hp lu dong...buat sms si Ranti..hp gue lowbet..tu anak pake ngilang." Pintaku.
"Ohh ok dah pake aja..pulsa gue masih banyak kok." Ucap Steven seraya meminjamkan ponsel yang dia pegang.
Setelah itu, aku langsung mencari kontak Rania.
Dan langsung mengirimnya pesan.

RaniaXI

Rania....nanti jam 8
malam
Temuin gue di sekolah

Oh ok!

Mau ngapain kk?

G usah bnyk tnya...datng!
Dan satu lagi...jangan smpe
Ada yang tau klo lu ketemu
Sama gue.ngerti?

Iya kk!
Nanti malam saya kesana

Setelah selesai mengirim pesan itu, aku langsung menghapus pesannya dam mengembalikan ponsel Steven.

"Thnks ya Steven." Ucapku seraya pergi, dan di balas anggukan oleh Steven.

..at night...

Malam pun tiba.
Dan Rania sudah datang dan menunggu di depan kelas Steven.
"Uh kk Steven mana ya?mau ngapain ngajak ketemuan ya? Jangan-jangan...." Rania melihat kesekitar dan langsung terbayang fantasi erotisnya bersama Steven.
Padahal semua itu hanya rencana Reka.
Selang beberapa waktu, seseorang berpakaian hoodie datang dan memakai masker serta membawa tas besar menghampiri Rania.
Karena, minim penerangan Rania tidak terlalu jelas melihat orang itu.
Rania yang mengira itu Steven hanya tersenyum senang.
"Kk Steven." Ucap Rania
Seseorang itu hanya langsung menarik tangan Rania dan mengajaknya masuk ke dalam toilet samping kelas Reka.
Saat di dalam, Rania di pepet ke dinding oleh orang itu.
"Ah kk~ pelan-pelan dong...santai." Ucap Rania menggoda.
Orang itu mendekat dan.......

Jleb!

Pisau sudah menancap pas di bagian perutnya
"Akh-" belum sempat Rania teriak, mulutnya sudah di bungkam dengan tangan orang itu, dan langsung di sumpal kain.
Lalu perlahan orang itu membuka tudung hoodienya dan maskernya.
Alhasil kedua bola mata Rania membulat sempurna ketika melihat orang yang ada di depannya ini bukanlh Steven, melainkan Reka!
Yup! Gue.
Kakak kelas yang dia jahilin kemarin.
"Hmp!!!!" Rania memberontak supaya lepas, namun tanganya tetap ku cengkram dengan kuat, dan langsung diikat kuat dengan tali
Akupun hanya tertawa kecil melihat mangsaku ini.
"Sstttt....diamlah, apa kau mau terdengar orang lain? Bitch." Ucapku dengan santai dan mencabut lalu menusuk lagi pisau tadi.
Aku menarik Rania masuk ke dalam salah satu bilik toilet dan mendudukannya di kloset.

"Lets play baby~" bisikku terakhir sebelum semua kesakitan dan siksaan di rasakan Rania.

FlashbackOFF....

Reka hanya tertawa kecil mengingat bagaimana dia menghabisi nyawa Rania kemarin malam.
Memotong, mencongkel, menyayat, itu sangat menyenangkan untuknya.
Namun, tiba-tiba terlintas di pikirannya sosok laki-laki tadi yang sempat berpapasan dengan Reka.
"Ck! Kenapa gue jadi kepikiran dia? Gue kenal dia aja kgk!" Gerutu Reka.
Reka akhirnya bangun dari tempat tidurnya dan mengerjakn soal PR nya.
"Okay tinggal 2 orang lagi yang perlu ku habisi." Ucapnya seraya tersenyum licik.

Tak butuh waktu lama untuknya mengerjakan soal-soal tadi.
Setelah selesai mengerjakan soal dia langsubg makan malam dan pergi tidur..

"Tunggu permainanku selanjutnya." Ucap Reka pelan seraya tersenyum licik.


📖TBC📖
[See u in the next Chapter🐾]

HEYOOO WASSAP GUYSSSSS
GIMNA KBR KALIAN?
AH IYA! KALIAN SUKA G CERITA GW?
Klo g suka sih gpp hehe
Sorry bet gw up y lma hehe
Maafkeun author kalian ini:v
Okay semua
Jaga kesehatan kalian
Yang lagi ujian semunguddd
Ea:v

Byeeeee semuaaa
See u in the next chapter
Dadaaahhh(◡ ω ◡)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Pyscho GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang