Intro

425 20 7
                                    

Thania berjalan menelusuri koridor lantai 2 dengan senyuman yang tentu terpancar dari wajah manisnya.

"WOI DEWI PERSIK, MAU KEMANE?"

Perempuan dengan rambut panjang itu merengut sebal, Dewi Persik katanya.

"Gue mau ke kantin, Kak Al mau ikut?" Tanya Thania masih sambil tersenyum.

Althena, perempuan dengan wajah cantiknya yang bersembunyi di balik jendela kelas 12 IPS-2 itu hanya menggelengkan kepalanya heran.

"Belum bel Tanieeeee" Sahut teman di sebelah Althena, Sincka.

"Dikit lagi juga bel Kak. Udah ya, gue mau kantin. Di tungguin"

Althena dan Sincka ngga habis pikir sama adik kelas yang merupakan sahabat seperjuangannya itu. Sulit untuk di tebak.

•••

Berbeda lagi dengan Anindya, Xaquila, dan Irisha yang ada di kelas 12 IPA-1 ini. Anak-anak ambis yang kerjaannya mikir 'Duh gue nanti lulus harus di kampus ini nih'. Tapi nyatanya juga ngga begitu ambis, emang sih keliatannya belajar jadi satu kelompok gitu, tapi yang diomongin adalah :

"Sa, gimana lo sama Jeno?" Tanya Anindya. Wajah boleh emang cantik, polos, tapi mah tetep aja penuh dosa. Seperti gibah di kala waktu mengerjakan tugas.

"Jeno? Jenandra Olegario yang anak 12 IPS-3?" Sahut Irisha dengan pandangan yang masih dengan buku tulisnya.

"Ini jawaban nomor 4 yang mana sih?"

Bukan jawaban nomor 4 yang di terima tetapi malah pukulan ringan yang mendarat di tangan Xaquila atau yang lebih di kenal dengan Sasa.

"KECORET ANIN, BANGSAT" Sahut Xaquila lalu tangannya beralih mengambil tipe-x di sebelahnya.

"MANGKANYA KALO DI TANYA JAWAB"

Irisha hanya bisa memutar bola matanya malas melihat pertengkaran dua temannya itu, belum aja di teriakin gu---

"ANINDYA DARA, XAQUILA ANJANY. Ada apa teriak-teriak?"

ruuuu.

Keduanya sama-sama diam sambil menggeleng, sedangkan Irisha menahan tawanya.

•••

Jeovanna sedang menikmati semangkuk bakso yang ada di depannya, cabut pelajaran bareng Mahira dan Celestyn yang sedang sibuk bersama ponsel masing-masing.

"Je, cepet dong makannyaaaa. Nanti ketaun guru piket" Ucap Mahira

"Tau, cepet sedikit kenapa sih. Gue gamau sampe di hukum gara-gara nemenin lo makan doang ya" Sahut Celestyn dengan pandangan yang masih ke ponselnya.

"Mulai deh jahatnya, kan tadi gue udah bilang kalo gue belum sarapan. Tungguin sebentar"

Apa 2 temennya ini ngga ngerti kalo Jeovanna lagi laper? Gabisa dia tuh kalo mikir pelajaran tapi belum makan, ga fokus.

"Cepet deeeeeh Jeo, keburu Pak Tedra nyariin"

Beneran deh Celestyn tuh sebel, ini anak kok makannya lama bener perasaan, kaga abis-abis.

Never EnoughTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang