#Part3 - kangen gak?

12 0 0
                                        

" ayahh ~ ibuk ~ " , teriakku memasuki rumah ayah , mataku menjelajah mencari penghuni rumah , tapi tak ada satupun yang menyahut. Mungkin mereka sedang keluar atau belum pulang kerja.

Aku membuka kamarku , membuang tasku ke kasur melepas sepatu dan langsung berbaring.

....


Entah sudah berapa jam aku tertidur , nyenyak sekali sampai ibu kanaya membangukanku ,

" ley , bangun mandi dulu udah malem " , aku membuka mata sambil menguap melihat ibu kanaya membereskan sepatuku

" hoamm ~ iya " , aku membuka lemari memgambil handuk berwarna putih lalu masuk ke kamar mandi.

Ah kepalaku pusing gara2 tidur tadi.

Setelah mandi aku memakai piyama kesayanganku yang bergambar beruang. Lalu ke ruang makan , perutku sudah mulai lapar.

Kulihat ayah sedang berkutit dengan handphonenya tak melihatku yang sedang berjalan menghampirinya.

Aku duduk di sebelahnya sambil memeluk manja ayahku itu , aku ini memang anak manja kuakui itu.

"Eh kapan kamu datang?" , tanya ayah sambil mengusap usap punggungku

"Tadi sore abis pemotretan terus kesini deh kangen rumah huftt"

Dielus elus rambutku , "yaudah tinggal disini aja sama ayah , kamunya gamau"

Aku terdiam sebentar , lalu mendongak memandang wajahnya yang telah berkumis itu lalu mengecup pipi ayah

"ga ah biar ayah kangen sama aku wekk "  , aku berdiri

"mau makan dulu laper yuk yah"

Ayah hanya meringis "dasar anak siapa sih haha"

Kami berempat yang terdiri dari aku , ayah , ibu kanaya , sama leo makan malam bareng , selama makan tak ada yg bicara. Aku juga sedang malas dan sangat kelaparan. Jadi aku hanya fokus makan.

Lalu ibuk kanaya membuka obrolan "Alem gak kesini ley?"

"Engga bun , eh buk. Abang sibuk deh kayaknya apalagi mau ujian"

"Udah lama ga kesini , chat jarang dibalas . bilangin ke abangmu suruh kesini main  catur" sambung ayah.

"Abang mulu yang dicariin. Aley juga bisalah ngalahin ayah huu" ucapku dengan nada sedikit kesal.

"Sosoan kak , nih paha nih makan yang banyak"

"Apasik lele ikut aja lu" balasku pada leo.

"Tu yah ngambek dia , dasar tukang ngambek" adunya ke ayah.

Bodoamat melihat mereka tertawa godain aku. Dasar ayah anak sama aja tuh.

Kalau kalian pikir hubunganku dengan ibu dan saudara tiriku itu seperti cinderella , tteng! Salah.

Sebenarnya aku juga gak sebegitu dekat dengan ibuk kanaya hanya saja aku menghormati istrinya ayah. Walaupun kadang aku sakit saat melihatnya tertawa bahagia dengan ayah disini. Dirumahku ini yang dulu aku tinggali. Sedangkan bunda tak berhenti selalu mendoakan kesehatan ayah. Terkadang saat tengah malam melihat pintu kamar bunda. Aku masuk dan melihat cincin pernikahan ada di atas meja. Mungkin bunda sedang merindukan ayah dan lupa menyimpanya kembali.

Aku tak tahu bagaimana rasanya jadi bunda. Membesarkan abang yang bahkan bukan anak kandungnya , lalu  melihat ayah bahagia sama orang lain.

Bunda hanya mikir supaya aku bahagia. Sayang banget sama beliau.



.......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 24, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STEPBROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang