2

136 21 6
                                    

Mereka menghabiskan makannya. Memanjakan para cacing yang meronta.

Selesai makan mereka kembali ke kelas masing-masing. Kebetulan bel istirahat berakhir sudah berbunyi. Lia berharap di anter oleh Abian, tapi, apa boleh buat, Abian tak menghiraukan Lia sama sekali. Akhirnya Lia hanya bisa mendengus dan jalan menuju kelas seorang diri.

Kini Abian tertidur pulas di atas jejeran bangku. Pak Sudor datang tuk melanjutkan kelas yang terjeda istirahat. Pak Sudor melihat Abian yang tenang dengan tidurnya, dan Pak Sudor membiarkan Abian tidur hingga jam pelajarannya selesai.

Air yang tumpah mengenai wajah dan baju Abian, membuat tidurnya terusik. Abian bangun dengan wajah yang kesal. Menyatukan alisnya.

"Kenapa gue di siram?" tanya Abian.

"B-bukan gue yang nyiram, Yan," bela Lia.

"Terus kenapa lo mengang gelas itu?"

"Tadi diseng–" ucap Lia terpotong.

"Aduh Abian, sini aku lap mukanya, yah!" ucap Nepta yang dengan tiba-tiba dia datang.

"Gak usah. Lia, lo ada tisu?" tanya Abian tak menghiraukan Nepta.

"Ada, nih." Abian meraih tisu yang diberikan Lia.

Tunggu! Bukan hanya tisu yang ia tarik, tangannya juga. Lia terkejut dan langsung mendudukan dirinya persis di samping Abian, sangat dekat. Membuat Nepta panas, sepertinya ia menelan tabung gas, dan pikirannya berapi-api, siap disatukan dan meledak.

"Abian! kok kamu gitu sih! Harusnya kan aku yang duduk di situ," kesal Nepta.

"Pikir aja sendiri. Tolong lap sekalian Li." Abian menyodorkan wajahnya agak kedepan.

Nepta bergi begitu saja. "Udah Li, biar gue aja yang lap sendiri." Abian menjauhkan dirinya.

"T-tapi."

"Diam." Matanya menatap sinis.

"Gue kira, dia emang pengen gue bersihin mukanya. Ternyata ada sebab," batin Lia kecewa.

"Cie." Fikih dan Rio menghampiri Abian dari kursi paling belakang ke depan.

"Kok Lia ada di sini? Kan harusnya di kelas." Fikih dan Rio beradap hadapan. Ia heran.

"Jadi, gue kesini itu, mau ngasih air minum ke Abian, soalnya habis makan dia itu gak minum."

Fikih dan Rio mengangguk paham. Sedikit menggoda Abian yang tengah di khawatirkan.

"Sekarang minumnya nggak ada. Tumpah, ke senggol kakak kelas tadi." jelas Lia. Semangat bercerita.

Abian hanya diam mendengarkan Lia bercerita, bahkan tak melirikinya sedikitpun.

Fikih, Rio, dan Lia bercerita menikmati jam kosongnya, sampai bel kebebasan para siswa berbunyi, bel pulang sekolah.

Abian puang dengan santai dan damai. Ia sibuk memikirkan Attack on Titan final season part 2 kapan rilisnya, dia sudah tidak sabar ingin melihat Rumbling berlangsung. Dan lagi, ia belum menghabiskan episode Yakusoku no Neverland, dan masih banyak stok anime lainnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

True Love [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang