02

148 17 11
                                    

Eunsang sudah pusing mencari Yeonjun dimana lagi, akhirnya dia balik kekelas walaupun suasana kelas masih sama saja seperti tadi. Rusuh.

Yeonjun memutuskan untuk balik kekelas, dia tau pasti suasana kelas saat ini sedang rusuh.

Brukk.

Hyunjin tidak sengaja menabrak badan Yeonjun yang ingin masuk ke kelas.

"Ck, jalan liat liat" ucap Yeonjun dengan nada dingin nya.

"Maap bang ga sengaja" Hyunjin.

"Mampus kan lo nabrak, azab itu" Yeji menertawakan Hyunjin yang menabrak Yeonjun.

"Jangan bercanda depan pintu" setelah berkata seperti itu, Yeonjun duduk di bangku nya.

Eunsang yang melihat Yeonjun balik kekelas, langsung menghampirinya.

"Jun lo darimana si?" tanya Eunsang.

"Cape gue, gue pengen mundur aja jadi ketua kelas" Yeonjun menghela nafas.

"Gue juga cape jadi keamanan, btw tuh dua serigala berantem Mulu" Eunsang menunjuk Hyunjin dan Yeji.

Dari pada Yeonjun pusing mendengar keributan kelas, ia memilih untuk mendengarkan musik memakai earphone.

"Kantin yo Ji" Hyunjin merangkul pundak Yeji.

"Ayo" masalah traktir, Yeji tidak pernah menolak.

Eunsang yang sedari tadi memperhatikan mereka dan mendengar pembicaraan mereka, langsung mencegahnya.

"Woy belom bel istirahat" Eunsang menghampiri mereka.

"Apaansi ah, orang mau di traktir juga" Yeji.

"Kaga boleh" Eunsang.

"Ntar gue beliin cilok dah" Yeji tetep membujuk Eunsang untuk memperbolehkan mereka kekantin. Ya Yeji tidak mau kesempatan traktir nya ini hangus.

"Ga, lo mau traktiran? Noh minta pak ketu" ucap Eunsang.

"Kok minta ke dia, apa urusannya esa?" Hyunjin.

"Au nih" Yeji.

"Besok dia ultah" Eunsang.

"Serius lo?" Yeji langsung menghampiri Yeonjun, duduk di samping nya.

Sedangkan Hyunjin dan Eunsang langsung ketempat nya masing masing untuk melakukan kegiatan mereka, yaitu tidur.

"Yeonjun" Yeji memanggil Yeonjun yang sedang asik mendengarkan lagu.

Yeonjun noleh lalu melepas satu earphone nya.

"Kenapa?" Yeonjun.

"Lo besok ultah?" Yeji.

"Tau darimana?" Yeonjun menatap Yeji.

"Eunsang" Yeji.

Dijawab anggukan oleh Yeonjun.

"Traktir ya?" Yeji meng kedip-kedipkan mata nya.

Ingin rasa nya Yeonjun cium cewe didepan nya ini.

Tapi boong awokwok -author

Dijawab dengan anggukan lagi oleh Yeonjun.

Yeji langsung senang melihat Yeonjun mengangguk.

"Yeay, BESOK KITA SEMUA DI TRAKTIR YEONJUN" Yeji berteriak supaya temen-temen nya bisa mendengarnya.

Yeonjun yang mendengar itu pun kaget, dan langsung melihat kearah Yeji. Kelas mendadak ricuh kembali setelah mendengar perkataan Yeji. Yeonjun menggebrak meja keras.

"Jangan berisik!" Yeonjun.

Satu kelas langsung diem mendengar perkataan Yeonjun, Yeji langsung pindah tempat duduk di belakang Yeonjun.

"Galak ih" umpat Yeji.

•||•

Keesokannya.

Yeji sedang berjalan kearah kelas, di lapangan ia bertemu dengan Yeonjun. Tunggu dulu, Yeonjun tidak berjalan kearah kelas, melainkan kearah pintu rooftop.

Yeji mengikuti Yeonjun sampai rooftop, dilihat sekilas penampilan Yeonjun aga kacau.

Yeonjun menaro gitar nya samping bangku yang ia duduki, lalu mengeluarkan rokok dari saku nya. Ini pertama kali ia ingin mencoba barang itu.

Yeonjun menyalakan korek nya untuk menyalakan rokok yang iya bawa. Tiba-tiba, ada seseorang yang mengambil korek nya. Yeonjun langsung menoleh. Ya orang itu Yeji.

"Lo ngapain?" Yeonjun kaget.

"Lo ada masalah?" Yeji bertanya balik.

Yeonjun menaiki satu alis nya.

"Bukan urusan lo" Yeonjun.

Yeji meng-anggukan kepala nya.

"Jangan lupa traktiran" Yeji.

"Jadi lo kesini minta traktiran?" Yeonjun langsung mengeluarkan dompet dari tas nya, mengambil berapa lembar uang. Lalu dikasih ke Yeji.

"Makasih Jun" Yeji langsung beranjak dari rooftop.

Yeonjun ragu ingin mengisap rokok nya, tiba-tiba.

"Jangan ngerokok ga bagus buat kesehatan" Yeji melanjutkan jalannya.

Setelah mendengar perkataan Yeji, Yeonjun tertawa. Tertawa miris.

Tawa nya Yeonjun, membuat Yeji menghentikan jalannya dan berbalik badan.

"Masih ada yang peduli juga sama gue" Yeonjun.

"Gue peduli karena, ayah gue meninggal gara-gara rokok" Yeji berkata lantang.

Yeonjun langsung mematung.

"Dan gue harap lo ga kaya ayah gue" setelah berkata seperti itu, Yeji benar benar pergi ke kelas.

Yeonjun langsung membuang rokok yang ia nyalakan tadi, dan mematikannya.

Yeji langsung masuk kekelas, pas nyampe kekelas. Ternyata anak anak pada mau supresin Yeonjun.

"Yeji sini bantuin" Eunsang.

Yeji membalas dengan anggukan, dan Yeji membantu teman temannya.

Yeonjun berjalan kearah kelas nya, karena pelajaran akan segera dimulai. Yeonjun membuka pintu, langsung semua nya berteriak.

"HAPPY BIRTHDAY PA KETU"

Yeonjun kaget, mematung di tempat. Semua teman teman nya ricuh, ada yang melemparkan kertas di potong potong, ada yang mencolek krim kue, ada yang mengabadikan momen tersebut.

"Makasih" ucap Yeonjun di selingi senyum tipis nya.

Plok.

Eunsang tiba tiba mendaratkan kue di muka Yeonjun.

"Selamat ulang tahun gan" Eunsang nyengir.

Yeonjun mematung lagi, sekelas menertawakan Yeonjun.

"Esa ajg" Yeonjun mengumpat.

Yeji menyodorkan tisu.

"Nih lap pake ini" Yeji.

Bukannya mengambil tisu pemberian Yeji, Yeonjun malah mencondongkan mukanya ke arah muka Yeji.

"Hah?" Yeji bingung.

"Lap in" Yeonjun merem.

•||•

Chapter 2 selesai hehe.

Gimana seru ga? Aku nanya nih di jawab ya.

Kalo ada saran ada ada kesalahan komen aja, aku terima kritik dan saran kalian.

See you....

<3

Nous -YeonJiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang