berpisah

177 6 0
                                    

Ting!
Sebuah pesan masuk menghentikanku dari kegiatan memotong wortel untuk memasak. Kubuka isi pesan itu dan membuatku mematung ditempat.
Apa ini?

From 010-xxxx-xxxx
Aku hyosung mantan jimin. Saat ini jimin dan aku sedang berada direstoran.
Kalu kau tak percaya datanglah kesini. Akan kukirimkan alamatnya

Aku mencoba tak percaya dengan apa yang kubaca karena jimin berkata hari ini dia pergi bersama yoongi. Sebaiknya aku kerumah yoongi untuk memastikanya

Jimin jelas jelas membohongiku saat kudapati yoongi berada dirumahnya.
"Kau kenapa hanna?wajahmu sangat pucat" Yoongi terdengar khawatir melihat keadaanku yang begutu syok.
"Yoong.." Suaraku tercekat saat memanggil yoongi. Mati matian aku menahan tangisku. Mengetahui kebenaran jimin bohong padaku. Karena jelas jelas yoongi berada dirumahnya. Aku hanya menyerahkan ponselku pada yoongi. Dia terlihat kebingungan dan setelah melihat isi ponselku ia membulatkan mata
"Hann.."
"Apa kau kenal siapa hyosung?"

"Dia mantan jimin saat sekolah menengah. Seminggu yang lalu dia kembali dari luar negri dan bertemu dengan kami ditempat kerja. Sekarang dia satu kerjaan denganku dan jimin" Ujar yoongi menatapku pilu
"Kau baik saja han? aku akan mengantarmu ke restoran itu" Tatap yoongi tampak khawatir padaku. Aku hanya mengangguk setuju. Saat ini pikiranku seperti kosong, tidak mempercayai semua ini.

Aku sampai direstoran yang kutuju bersama yoongi, segera mencari sosok jimin yang kuharap tidak ada disini. Tapi harapanku hancur begitu saja saat melihat punggung namja yang sangat kukenal. Namja itu terlihat akrab dengan yeoja tersebut. Setelah kudekati ternyata memang benar jimin. Detik berikutnya, hatiku benar benar hancur melihat yeoja itu mencium bibir jimin.
"Apa yang kalian lakukan hah!" Jimin mendorong yeoja itu dan menatap kearahku terkejut
"Hanna,aku bisa jelaskan ini"
"Aku tidak butuh penjelasanmu!" Ujarku mengusap kasar air mataku. Jimin yang sangat aku percayai tega melakukan semua ini.Aku berlari sekencang mungkin ingin segera enyah dari tempat terkutuk itu, keluar dari restoran.

Pikiranku sangat kacau saat itu hingga sebuah klakson mobil yang menuju kearahku menyadarkanku. Aku berusaha menghidari mobil tapi terlambat. Tubuhku mengenai pinggiran badan mobil dan membuatku terjatuh. Samar samar aku melihat yoongi dan jimin berlari kearahku. Sakit menjalar disekujur tubuhku. Dan semua pandanganku menggelap.

Yang pertama kulihat saat terbangun adalah atap putih yang asing, seseorang namja sedang tertidur disamping ranjang menggenggam tanganku yang terpasang infus

Kusentuh kepalaku yang terasa berdenyut, sebuah perban melingkar dikepalaku. Jimin terbangun karena pergerakanku

Dia terlihat sangat kacau,matanya yang memerah dengan lingkar hitam dibawahnya.

"Hanna kau sudah sadar" Jimin mengusap tanganku lembut. Dan saat itu juga aku teringat kenapa aku bisa berada disini. Kecelakaa karena berlari setelah melihat jimin berciuman dengan seorang yeoja. Aku melepaskan tanganku dari genggamanya.
"Hanna maafkan aku, karena aku anak kita..kita kehilangan calon anak kita" Bagaikan pukulan keras yang menghantam jantungku. Ini semua bohong kan? Ternyata selama dua bulan ini aku mengandung dan tidak menyadarinya hingga tuhan mengambilnya kembali. Aku memegangi dadaku yang terasa sesak. Hatiku benar benar hancur. Aku hanya bisa menangis sekeras kerasnya. Maafkan omma yang tidak bisa menjagamu nak

"Mianhe hanna" Kutepis tangannya dari kepalaku
"Pergi dari hadapanku, aku ingin kita bercerai" Ia membulatkan mata terkejut dengan ucapanku,butiran bening melucur dari sudut matanya. Jimin menangis

"Kumohon hanna aku masih mencintaimu.." Katanya terbata seakan lehernya tercekat karena tangisanya
"Kau boleh memukulku sepuasnya tapi jangan tinggalkan aku" Ia terlihat sangat lemah dihadapanku
"Hanna aku bisa menjelaskan semuanya" Jimin meraih tanganku dan kembali kutepis
"Jelaskan apa? Semuanya sudah jelas kumohon pergi"

"Hanna ya,saat itu aku juga terkejut karena tiba tiba hyosung menciumku, tapi aku hanya mencintaimu. Kumohon jangan pergi. Maafkan aku"

"Aku tidak bisa memaafkanmu jim. Kau menyakitiku dan membuatku kehilangan anakku. PERGI!"
Yoongi tiba tiba memasuki ruangan setelah mendengar suaraku,

"Jim,aku pikir hanna membutuhkan waktu untuk sendiri dahulu agar dia tenang"

Filter[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang