1

76 11 4
                                    



|Gemercik yang mengantarkan nya kearah january|

Ada mendung yang terlalu kentara --- netra yang sedikit lagi tumpah ruah, perlahan pemikiran nya sendiri yang mengikis lengkung manis dari bibir mungil yang biasanya penuh gelak tawa , bibir yang bagai dekap hangat untuk sekitar nya.

Kebiasaan nya ingin selalu terlihat baik-baik saja, siapa yang menyangka ternyata perasaan nya begitu ringkih. setiap saat dia akan pulih dengan sendirinya bahkan tanpa orang yang ia cintai ; Mark widjaja. Pria ini sangat ia sayangi meski sering juga ia menyakiti perasaan Shena.

Shena juga bukan nya tak berkeberatan atau menerima keadaan tanpa daya tapi dipikir lagi hanya membuang-buang waktu berdebat dengan pria seperti Mark.

Pemikirian nya melambung jauh menarik nya kembali kemasa yang telah berlalu, memori nya menghatam sedikit runyam -- ia hanya ingin sedikit rehat.

memang sifat egois sudah mengalir  deras dalam darah mark, dia tidak pernah memikirkan keadaan shena ataupun perasaan nya. Sekian sekon kemudian Tangis shena akhirnya tak tertahan, ia tenggelam, terbenam begitu dalam, saru pada gelap nya lekat malam.

shena tidur dalam tangis nya karena kepala nya berdentum sedikit perih beberapa momen kemudian, ia melihat jam ternyata sudah pukul 10 malam kemudian tangan nya meraih handphone nya yang tergeletak tak jauh dari posisi badan nya dan langsung menghubungi Haechan ; teman sma nya.

22.00 pm

Shena : can
Shena : cannn

Hechan : apa shen shen

Shena : mcd yuk

Hechan : hmmm tau ni gua
Hechan : si ayam bekatul itu lg ya

Shena : anjir lu
Shena : tp iya bener

Hechan : izin dulu sama bunda ya

Shena : iyak

5 menit..

Hechan : dh siap shen?
Hechan : aa ganteng mo jemput

Shena : fucek lu ga blg apa2 tbtb nanya gua dh siap apa blm

Hechan : otw

Shena : bgst yaudah ini gua siap-siap

setelah selesai bersiap-siap kemudian shena keluar rumah agar Haechan tidak perlu repot-repot mengetuk pintu rumah atau memberi kabar lewat aplikasi chat lagipula seperti ini lebih mempersingkat waktu.

tidak sampai 10 menit nampak sebuah figur laki-laki yang familiar-- dengan siluet kaki yang jenjang, rambut tebal juga motor beat warna putih nya yang khas, ya benar itu Haechan jamet kabupaten. dia hanya mengenakan kaos hitam dan training seperti biasa, memang pria yang cukup sederhana.

"hello cantik" Seru haechan setelah ia berhasil mendaratkan motornya tepat didepan shena.

tangan shena lalu menampar pipi sahabat nya itu cukup keras namun bukan bermaksud untuk melukai hanya ia gemas saja dengan tingkah Haechan yang kerap kali menggoda nya

"bacot" seru shena kembali.

Haechan tertawa geli "yaudah yuk caw"





-----


makanan pendamping khas Mcd seperti kentang goreng, ice cream mcflurry dan juga minuman cola sudah tersaji didepan Haechan dan shena, mereka mencoba membuat percakapan yang senyaman mungkin karena kata haechan jangan bercerita kalo perut sedang kosong nanti bibir nya kering terus semua inti ceritanya jadi tidak bisa tersampaikan dengan baik.

shena menggulung lengan Hoodie nya yang kepanjangan lalu mengambil kentang sebelum ia mulai bercerita ke haechan. sedangkan haechan sudah memakan ice cream dengan lahap sedari tadi sembari menunggu Shena siap untuk bercerita.

" chan gua capek" Shena sedikit bergetar dengan kata pertamanya.

"kenapa? gakuat sama mark?" Haechan mengelus punggung shena penuh perhatian karena khawatir dengan keadaan perempuan disamping nya.

"iya chan gabisa gini terus dia mana ada nyariin gua meskipun gua udah sakit hati banget sama perkataan dia" lanjut nya.

"terus lu mau apa dari gua shen? gua gabisa apa-apa cuma bisa dengerin lo dan ngasih tau apa apa yang gua tau"

pikiran shena seketika runyam, bibir nya menjadi kaku bahkan hanya untuk berbicara singkat dan menjawab Haechan. Seketika pula ia kehilangan selera makan nya.

"shen gua tau lo itu kuat, banyak yang masih bisa ngehargain lo" kata Haechan menegaskan.

"tapi shen lo juga harus tau lo ga bisa berhenti mencintai seseorang" Haechan mendadak serius dan membuat jeda untuk melanjutkan perkataan nya.

"tapi lo bisa mencintai seseorang lebih dari orang sebelum nya" kata haechan selanjut nya diakhiri dengan lengkung Manis dari pria yang dijuluki sebagai matahari penuh. pria yang selalu bisa jadi tempat berteduh yang hangat untuk shena, apalagi kata-kata nya barusan membuat shena merasa jauh lebih baik.

seketika ia selesai memproses semua wejangan Haechan yang kemudian muncul dan bersemayam di kepala nya bukan lah Mark tapi cinta pertama nya ; Tuan january dengan binar benderang dari kedua netra nya, Harum persik yang kembali ia nantikan, january tuan dengan segala ke elokkan nya.

"shen?" tukas haechan sedikit bingung melihat Shena yang terdiam.

"chan i think i miss someone" jawab Shena kemudian menoleh ke arah Haechan.

"dia bukan mark" ia kembali menegaskan.

"dia january" lanjut Shena menyebut nama seseorang yang tidak familiar di telinga Haechan.

"Radif millendra january"

sebuah nama yang indah dengan memori yang indah seperti harum manis di festival musim panas, begitu manis dan enggan terlupakan.

bumi, dewi ataupun angin yang mendengar apa aku bisa jatuh cinta untuk kedua kali nya?






 bumi, dewi ataupun angin yang mendengar apa aku bisa jatuh cinta untuk kedua kali nya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aku usahain bgt update cepet ya kalo kalian suka leave your mark here hehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

January | HenderyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang