I Wanna See You Now

253 20 11
                                    

A Fanfiction of Bos Iseng dan Karyawan Muda

Original story by @BalanceLiquid

Warning : R18, mature story

.

.

.

Ivan meluruskan badannya. Sudah satu jam ia berkutat dengan laporan di hadapan laptopnya. Hampir satu bulan setengah perusahaan memberlakukan sistem WFH alias Work From Home, ia pun tidak lepas dari laptop, menyelesaikan pekerjaan kantor yang dibawa ke rumah. Awalnya sih hanya 14 hari kerja di rumah. Namun ternyata peraturan dari pemerintah berubah. Karantina dan pembatasan gerak sosial diperpanjang periodenya. Disebutkan bahwa situasi gawat wabah Corona dicanangkan menjadi 91 hari. Dan perusahaan tempat ia bekerja memutuskan untuk memperpanjang masa WFH menjadi 3 bulan.

Yap, tiga bulan, saudara-saudara!

Ivan menghela napas berat. Rasa bosan menyerangnya. Sungguh ia merasa jenuh terkungkung di rumahnya. Pemuda ikal itu membuka handphone-nya. Ada foto Pak Budi disana sedang mejeng rame-rame bersama para staf waktu acara farewell party kecil-kecilan rekan seruangan Ivan yang memutuskan untuk resign dan ikut suaminya ke daerah. Ivan menatap lekat foto sang bos di handphone-nya. Lelaki tua itu sedang memamerkan senyum pepsodent-nya dengan percaya diri.

Selama satu bulan setengah ini praktis dirinya tidak pernah bertemu langsung dengan pak bosnya itu. Urusan pekerjaan biasanya langsung lewat email. Sesekali dia dan Pak Budi video call sekadar untuk bertukar kabar, ngobrol ringan atau diskusi tentang urusan kantor - umm, semacam kencan via webcam. LDR - Layar Distance Relationship, kalau Pak Budi bilang. Ivan terkekeh mengingat istilah itu. Bapak tua itu berusaha melawak rupanya.

Lalu pikiran Ivan pun mengembara mengingat kejadian beberapa minggu yang lalu. Saat itu Pak Budi lewat video call mengatakan ingin sekali melihat dirinya, ingin bertemu - ingin menyentuhnya. Ah, hanya mengingat kata-kata itu saja, wajah Ivan spontan bersemu kemerahan. Jantungnya berdebar ngga karuan.

Pemuda itu tak bisa melupakan ekspresi bosnya waktu itu. Lelaki paruh baya itu merapatkan telunjuk dan jari tengah lalu mengecupnya lembut. Bosnya itu lalu melumat kedua jari miliknya itu seolah sedang menciumi bibir orang lain, dan itu bibir Ivan.

Ivan menelan ludah. Jantungnya berdegup kencang. Tiba-tiba saja ia ingin bertemu dengan Pak Budi sekarang juga. Perasaan kangen itu begitu membuncah di dadanya.

Pemuda ikal itu bergegas mengambil jaket dan masker lalu menuju motornya. Emak dan Mpok Metty yang sedang mempersiapkan katering menatapnya heran.

"Mau kemane, Van? Katanye kerja di rumah?" tanya Emak.

Namun Ivan terlalu sibuk untuk menjawabnya. Cowok mungil itu langsung tancap gas pergi.

"Van, bae-bae ketemu corona di jalan!" Mpok Metty menyahut setengah berteriak.

Ivan memacu motor matic-nya. Pemuda itu paham tindakannya salah. Di saat merebaknya virus Covid 19 akhir-akhir ini, masyarakat dianjurkan untuk tetap di rumah dan sebisa mungkin menghindari kontak dengan orang lain. Makanya, perusahaan sampai mengeluarkan kebijakan work from home dengan tujuan supaya karyawan terhindar dari penularan virus. Demi kemaslahatan bersama. Ivan paham dan mengerti, tapi jujur, ia tidak sanggup! Sebulan setengah tanpa melihat sosok Pak Budi secara langsung rasanya hampa. Ia kangen, ingin bertemu.

Ingin merasakan sentuhan lembut laki-laki itu.

Tiba-tiba Ivan menjadi sosok yang egois. Ia tak peduli dengan larangan keluar rumah. Ia tidak peduli dengan apalah itu Covid 19! Persetan Belanda! Yang ia inginkan adalah secepatnya bertemu dengan sang duda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bos Iseng dan Karyawan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang