kriiiiiiinngggggg!!!!!! kriiiiiiinggg!!!!!!!
Pukul 07.00, bel berbunyi memperjelas bahwa waktunya pelajaran pertama dimulai. Para siswa-siswi SMA Pemuda Bangsa sibuk dengan aktifitas mereka masing-masing.
Ada yang sudah mulai membuka buku pelajaran sambil menunggu guru datang, ada yang hanya mengeluarkan buku dan meletakannya di atas meja lalu asik ngobrol dengan circle nya, ada yang belum mengeluarkan buku dan masih asik dengan aktifitasnya masing-masing.
Yang terlambat? berada diluar gerbang yang tertutup rapat menunggu guru piket datang dan memberi mereka hukuman. Termasuk Alea, terlambat dihari pertama setelah MOS selesai bukan hal yang baik untuknya. Terkutuk sudah novel yang sangat asik itu, ia membacanya sampai lewat tengah malam dan berhasil membuat anak baru ini terlambat datang ke sekolah.
Saat guru piket datang dan membuka gerbang, para murid langsung berbaris sesuai dengan tingkatan mereka masing-masing, Alea yang belum pernah telat dan belum tau tentang aturan itu berbaris dibelakang murid tingkat 3 yang ada di depannya dengan keadaan menunduk. Saat Bu Dewi, guru yang bertugas piket saat itu sedang memeriksa barisan dan mendapati Alea yang baris tidak sesuai dengan badge di lengannya langsung angkat suara.
"heeeh! kelas 10! ngapain baris di sini!"
"hah? maaf ibuuu, saya gak tau harus baris dimana" jawab Alea dengan memelas
"barisnya sesuai dengan tingkatan kamu...Ralijaaahh" sambung Bu Dewi setelah melihat name tag Alea "sana cepet, buat barrisan baru! baru kelar MOS kemaren udah telat aja kamu."
Alea hanya diam dan mengikuti perintah dari guru itu, sambil merutuki kebodohannya. Ia malu, pagi-pagi sudah kena semprot parahnya lagi hanya ia sendiri yang kelas 10.
Setelah menyanyikan Indonesia raya, dan melakukan hukuman yang diberikan, Alea mengambil tasnya yang ditinggal di gerbang tadi. Saat sedang memakai tas, ia melihat ada seorang siswa laki-laki yang mengendarai motor sport berwarna abu-abu dengan helm full face nya yang berwarna merah, masuk kedalam sekolah, melewati gerbang yang terbuka tanpa berhenti dan ikut dihukum seperti murid lainnya yang terlambat. Ia malah langsung ke parkiran dan memarkirkan motornya disana.
Alea yang merasa tidak terima, dengan berani menghampiri siswa itu, ia melihat badge yang ada di lengannya "kakak kelas" batin Alea.
Dengan segenap keberanian yang ada Alea menghampirinya
"kak!" panggil Alea dari belakang, siswa laki-laki itu dengan santai melepas helmnya dan menengok kearah suara.
"kak, kakak itu telat! harusnya kakak kesana dulu dapet sanksi kayak yang lain." ucap Alea.
siswa itu hanya melirik kearah badge Alea yang ada di lengan kanannya sambil menaikan satu alis dan berjalan menuju kelasnya melewati arah yang lain agar tidak ketahuan oleh Bu Dewi. Alea yang tidak terima malah mengikuti murid itu,
"kak, kok malah kabur sih"
"yang adil dong, lainnya juga dihukum tu....gak gentle banget jadi cowo"
cowok itu pun berhenti dan Alea merasa menang, bukannya takut, Alea malah tersenyum dengan manis tanpa rasa bersalah.
"cerewet banget anak baru!" balas murid itu dan kembali melangkah menuju kelasnya, Alea yang tidak mau kalah, mengikutinya dan ketika murid laki-laki itu hampir masuk ke kelasnya, Alea mecekal lengannya
"kaak! ih, ga adil banget sih, kakak gak seharusnya masuk kelas dulu. Disekolah ini ada peraturannya kak" ucap Alea dengan kesal,
"peraturan itu di buat untuk dilanggar, kalau gak ada yang ngelanggar apa gunanya peraturan. Dan gua disini buat ngelanggar peraturan itu, puas!!??" ucapnya sambil menatap tajam ke Alea, dan memasuki kelasnya.
Alea yang mematung dengan jawaban cowok tadi, tersadar karena ada guru yang menegurnya
"kok diluar? ayo masuk!"
"eehh. iya pak, permisi." ia langsung berbalik arah menuju kelasnya, namun tiba-tiba langkahnya terhenti, ia kembali menengok ke arah kelas cowok yang menurutnya menyebalkan tadi, "11 IPA 2...." gumam Alea, dan langsung melanjutkan perjalanannya ke kelas.
YOU ARE READING
Manusia Abu-Abu
Teen Fiction"ternyata yang abu-abu bukan cuma seragamnya, tapi manusianya juga!" -Ralija Aspenilea "peraturan itu di buat untuk dilanggar, kalau gak ada yang ngelanggar apa gunanya peraturan. Dan gua disini buat ngelanggar peraturan itu, puas!!??" -Dhymas Athru...