[ Hindia ]
Hindiaanyanunim, 2020
[ 🎶 ]
For Me Here
Conor LynchPilu Membiru
Kunto AjiTalk
KodalineㅡKau adalah lautan, sedang
aku cuma penyelam awam.
1. StagnasiUntuk seusia mereka, rasanya aneh kalau harus depresi. Memangnya apa yang bikin depresi? Tugas mereka cuma belajar, makan yang benar, tidak melanggar aturan, senang-senang secukupnya, beres. Sayang, semesta tidak pernah sesimpel itu nyatanya.
Orang dewasa biasa dengan paragraf diatas, tapi Jagat adalah salah satunya meskipun belum terbilang dewasa. Baginya hidup ini biasa saja. Semuanya akan terasa masuk akal apabila kau melihat kehidupan dengan arah pandang yang benar. Jagat tidak pernah begitu senang, tidak pernah juga begitu sedih. Hal-hal di hidupnya mengajarinya untuk melihat apa yang ada, menjalaninya, dan melakukan apa yang ia bisa. Jelas alasannya kenapa Jagat berpikir seperti orang dewasa yang selalu dipaksa menerima.
Jagat tidak pernah begitu peduli dengan apa itu stress, sedih, atau depresi. Baginya semuanya tidak akan berpengaruh asal dia tetap bisa menjalani apa yang harus ia jalani. Kalau sedih, ya sedih saja. Nanti juga sedihnya hilang. Pikirannya didesain sesimpel mungkin, tidak terlalu banyak menggunakan emosi. Berbeda dengan teman-temannya, hidupnya cuma cari gara-gara, mengedepankan emosi, berakhir dengan keinginan bunuh diri.
Demi Tuhan, Jagat tidak peduli. Bagi Jagat tidak benar-benar ada persoalan yang bisa membuat orang seusianya ingin mati. Dua puluh tahun di dunia saja belum. Hal-hal seperti itu paling cuma buat sedih, tapi tidak juga kalau ingin mati. Lebay, menurut Jagat. Orang-orang begitu cuma tidak percaya diri, tidak menerima diri, tidak bersyukur sama sekali.
Hidup ini enak, apalagi kalau kau punya segalanya. Seperti perempuan disana yang kerap kali dijadikan objek oleh klub fotografi sekolah. Alasannya tidak lain lagi, karena dia cantik. Orang yang seperti dia, yang menerima banyak perhatian tidak mungkin merasa sedih akan apapun.
"Oke, sekali lagi."
Gadis disana mengangguk.
Ckrek!
KAMU SEDANG MEMBACA
Hindia
Short StoryKau adalah lautan, sedang aku cuma penyelam awam. ©anyanunim, 2020