~1~

311 42 20
                                    

Hari itu, lagi-lagi lelaki itu mengunjungi restoran kecil yang sederhana ditepi jalan tidak jauh dari sekolahnya. Ini kesekian kalinya mengunjungi restoran kecil yang selalu padat dengan pengunjung untuk makan siang. Tempat sudah penuh tapi itu tidak masalah baginya. Masih ada tempat dan celah untuk melihat seorang wanita cantik bercelemek, tampak sibuk melayani pelanggan yang ramai. Membawa nampan makanan kemana-mana, tak lupa wajah ceria dan bahagia menyapa pelanggan yang terlihat akrab dengannya.

Ah iya itu alasan mengapa ia selalu mengunjungi restoran kecil itu.

Dia Bukan wanita biasa yang tiap hari mengenakan celemek. Lelaki itu menyebutnya Bunga berduri.

Memang terlihat indah dipandang jika tidak hati-hati durinya bisa melukai siapapun.

Wanita itu punya nama yang indah. Namun lelaki itu cukup menyimpan dihati dan ini adalah rahasia yang disimpan dari kedua temannya. Bukankah kederangarannya serakah.

Lelaki itu cukup menyebutnya Bunga.

Dialah Cha Eunwoo.

Namja yang satu minggu ini jadi penguntit.
Melalukan segala hal demi mendapatkan nama wanita itu, wanita yang akhir-akhir ini mengisi hatinya. bukannlah hal yang sangat mudah. Butuh usaha dan mental yang kuat.

Kenapa begitu?

Dia bukan wanita sembarang. Bukan wanita seperti umumnya, sering dijumpai disekolah. Lemah lembut, centil dan genit. Tapi ini berbeda sederhana namun sulit untuk didekati.

Jika sekarang ia bisa mendapatkan nama wanitanya. Dilain waktu ia akan mendapatkan hati si pemilik nama itu.

Park Jiyeon

Cha Eunwoo akan menaklukkan hatimu...
.
.
.
1 minggu yang lalu...

~Lila High School~

"Kajja sudah cukup. Aku tidak mau dihantui kalau dia mati." Ujar Eunwoo pada kedua temannya dan melihat kearah lelaki yang baru dipukuli itu dengan senyum puas.

"Yakin ? Masih ada tempat diwajahnya untuk tanganku ini." Sahut sanha.

"Yak ! Bagaimana kalau dia melaporkan kita ke polisi. Kau mau membusuk dipenjara huh." Kata rocky memukul kepala sanha.

"hehh ! Tentu aku tidak mau. Aku hanya memukulnya sekali. Yak Eunwo kau yang banyak memberi pukulan padanya." Protes Sanha tidak mau kalah

"Hhh.. terserah aku mau pulang." Eunwoo mengangkat bahunya tidak peduli dan meninggalkan kedua temannya di atap sekolah.

"kajja Rocky, aku tidak mau ketahuan jadi pejahat hari ini." Ajak Sanha sambil menarik tangan Rocky mengikuti Eunwoo.

Sedangkan JinJin lelaki yang merupakan korban Eunwoo dan kedua temannya itu tampak kesakitan memegang hidungnya yang berdarah dan beberapa luka kecil di bagian wajahnya.

"Aish Jinja ! Sial aku tidak tahu mengapa mereka memukuliku." Decak JinJin kesal. Jangankan bertanya mengeluarkan sepatah katapun tidak. Mereka langsung menyeretnya ke atap sekolah dan menyerangnya dengan membabi buta.

Andai saja mereka tidak bertiga mungkin ia sudah membalasnya. Ringis Jinjin dalam hati.

Salahnya apa?

.
.
.

Beberapa menit kemudian, diluar gedung sekolah Euwoo, Sanha dan Rocky terdiam membisu seperti patung. Bukan ! Ini bukan sihir atau kutukan dendam dari JinJin membuat mereka jadi patung.
Mereka sama sekali tidak bergerak. Tangan yang hendak membuka pintu mobilpun terhenti. Oke anggap saja waktu terasa berhenti. Itulah dipikiran mereka. Lalu Apa yang membuat mereka seperti itu?.

Queen Of The FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang