SATU

8 2 0
                                    

"Kana, kamu kan sudah besar, harusnya kamu bisa mandiri. Papa sudah membeli rumah, kamu bisa tinggal di sana"
Ucapan papa terngiang - ngiang di kepalaku.

Saat ini aku sedang berada di sebuah rumah minimalis di Bandung. Mulai hari ini, aku tinggal di rumah ini sendirian. Mama dan papa tetap berada di Jakarta. Alasannya sih karena pekerjaan. Sangat klise bukan? Sudahlah toh, di sini udaranya sejuk, dan tidak ada yang bisa mengomeliku lagi setiap hari.

"Okey Kana, lo harus bisa hidup mandiri!" Ucapku menyemangati diri sendiri. Aku pun mulai mengunpacking barang - barangku. Tidak terlalu banyak sih, tapi cukup melelahkan jika dikerjakan sendirian.

Oh iya, kenalkan namaku Kananda Evlynasendra. Aku mempunyai kakak lelaki, namun dia sedang kuliah di Australi, kalau dia tidak kuliah, aku yakin dia pasti akan menemaniku disini. Lusa aku akan mulai sekolah di SMA Pelita Bangsa, berdasarkan info dari kepala sekolah baruku sih, aku akan masuk ke kelas 11 Mipa 2. Yah semoga aku bisa dapat teman deh ya.

Tok tok
"Permisi" Ucap seseorang sambil mengetuk pintu rumahku.
Aku pun bergegas ke pintu dan membukakan pintu untuknya
"Ya? Siapa ya?" Tanyaku kepada lelaki yang lebih tinggi dariku. Sepertinya dia sepantaran denganku deh.
Tapi bukannya menjawab pertanyaanku, lelaki itu malah bengong sambil menatapku.

"Hello? Kok malah bengong sih?" Kataku sambil menepuk pundaknya
"Eh? Mm... Ah iya, kenalin gue Aryel nama lo siapa?" Tanyanya kepadaku
"Nama gue Kananda, lo bisa panggil gua Kana" jawabku
"Kalo gua panggil sayang boleh ga?" Tanyanya lagi
"Hah?" Jawabku,

Apasih ini orang, aneh banget deh ucapku dalam hati.

"Eh engga, gua cuma becanda kok, ini ada makanan dari nyokap gue, rumah gue di situ" Ucap Ryel  sembari menunjuk rumahnya yang berada tepat di samping rumahku.
"Ohh iya, makasih ya" Ucapku sambil tersenyum
"Sama - sama cantik" jawabnya, namun bukannya pergi, dia malah diam di depan rumahku.
"Em... Kok masih di sini? Ada keperluan lagi?" Tanyaku
"Eh engga, hehe yaudah gue balik ya see you" Ucapnya sambil pergi dari rumahku.
Ada - ada aja itu orang kataku dalam hati.

Ryel POV

Kok gue jadi aneh gini sih? Tapi itu cewe emang cantik sih bukan cantik lagi tapi cantik banget. Mana gue pake bengong segala lagi malu banget dah, Ucap gue dalam hati.

"Loh bang? Udah dikasih makanannya?" Tanya bunda pas gue udah sampai di rumah.
"Iya bun, udah abang kasih ke orangnya" Jawab gue sambil menyalimi tangan bunda.
"Bagus deh kalo gitu, kamu baik baik sama dia ya bang! Bunda denger dia tinggal sendirian disini, kasian atuh" Ucap bunda
"Lah bunda tau dari mana? Ketemu dia aja belom pernah"
"Dari pak RT pas bunda lagi gosip tadi pagi hehe"
"Hhhh ada ada aja bun, yaudah abang mau ke kamar dulu" Ucap gue menuju kamar gue yang ada di lantai dua.

Dia tinggal sendirian? Kasian dong mana cewe lagi, kira kira kenapa ya dia tinggal sendirian? Lah kok gue jadi kepo gini sih, itu kan bukan urusan gue, Ucap gue dalem hati.

                           🐾🐾🐾

Kana POV

"Mmhh gila akhirnya selesai, gila pegel banget badan gue" Ucapku sambil ngelenturin pinggang.
Iyalah gimana tidak capek, aku baru saja selesai membereskan semua barang barang yang ku bawa dari rumah. Sangat sangat melelahkan.

"Emm abis ini enaknya ngapain ya? Mandi dulu deh" Ucapku kepada diri sendiri.

Akupun pergi menuju kamar mandi dan mandi dengan tenang. Saat aku sudah selesai mandi dan berpakaian, akupun keluar dan....

"Hai cantik" Sapa seseorang yang membuatku kaget.
"Lo siapa? Kenapa bisa masuk ke rumah gue?!" Tanyaku heran
"Rumahmu? Hey sadarlah! Ini rumahku!" Jawab lelaki itu
"Rumah lo? Lo ngimpi? Sana pergi" Ucapku sambil mendorongnya. Namun anehnya, aku tidak bisa menyentuhnya. Dan itu membuatku shock.

"Kenapa? Kamu terkejut? Yah tentu saja, pasti kamu baru pertama kali mengalaminya" Ucapnya
"L...lo si.. siapa?" Tanyaku terbata-bata
"Kenalkan, namaku Rafael, aku pemilik rumah ini sebelum kamu menempatinya" Jawabnya
"Aa..apa? Jadi lo...emm hantu?" Tanyaku merinding, jujur saja ini pertama kali aku melihat hantu secara langsung.

"Bisa dibilang iya tapi bisa juga dibilang tidak" Jawab Rafael
"Hah? Gue ga ngerti deh" Ucapku
"Sudahlah itu tidak penting, kamu tidak perlu tahu aku ini apa, sebaiknya kamu tidur. Sudah malam" Ucap Rafael.

Emm bener juga sih mending gue tidur, siapa tau ini mimpi kan? Ucapku dalam hati. Setelah itu aku pergi menuju kamar dan mulai terlelap di alam mimpi.

                                 ° ° °

Hello! Gimana ceritanya? Terus baca kelanjutannya ya!! See you😘😘

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ELKANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang