Sebulan Bersama Mu

30 2 0
                                    

   Cinta memang tidak bisa ditebak kapan dan pada siapa ia akan datang.  Terkadang cinta membuat seseorang yang merasakannya menjadi nyaman dan tenang.  Namun,  tak dipungkiri pula cinta akan membuat luka dihati.
   Aku adalah seorang muslimah yang baru saja merasakan betapa indahnya dunia cinta tapi semua tak berjalan lurus.
   Sebulan yang lalu aku berkenalan dengan seorang laki-laki sholeh dan cocok banget jadi imam idaman.  Kami berkenalan secara tidak sengaja pada situ media sosial yang awalnya dia hanya meminta like dan share video youtube miliknya. Lalu dari sanalah cerita kami dimulai.  Ia pun mengirimkan no wattsappnya dan disana tertulis lengkap namanya. Aku pun menyimpan no handphonenya karena aku pikir ia orang baik.
   Beberapa jam berlalu,  kami terus berkomunikasi tanya jawab karena dia baru tahu kalau aku adalah seorang penulis. Ada beberapa kata-kata yang buat hatiku jdi tergoyah yaitu ketika lelaki itu menyatakan bahwa ia mempunyai rasa padaku. Tak ingin terlalu cepat dalam mengambil keputusan akhirnya aku meminta waktu padanya untuk menjawab tentang perasaan ku,  ia pun menerima dengan senang hati.
     Seminggu berlalu kami berdua tak pernah berkomunikasi. Pada hari terakhir dipekan pertama kami berkenalan akhirnya dia muncul untuk menanyakan kabar tentang ku.  Hari terus berjalan kami memberi jarak dan batasan komunikasi hingga baru minggu kedua lagi kami berkomunikasi lewat chat. Dia pernah menelponku karena ingin membeli novel yang aku tulis namun jarak dan lokasi yang tidak memungkin ia dapat membelinya. Laki-laki itu pernah bilang kalau suaraku kecil. Pada minggu kedua ia juga pernah mengirimkan foto dan video yang berisi tentang kegiatan sehari-harinya. Aku pun terkagum dan bergetar saat mendengar lantunan ayat suci Al-quran yang ia bawakan. Wanita mana sih yang berani menolak ketika berkesempatan menjadi pendamping hafidz quran.
   Waktu terus berjalan dan kami terus berkomunikasi hingga ketika ia bersedih aku selalu ada menghiburnya begitupun dia yang selalu menanyakan tentang kegiatanku. Sampai malam hari aku mengirimkan sebuat cerita pendek untuk bahan bacaan dan berharap dapat menginspirasinya ia juga menerima dengan senang hati.  Namun saat itu terasa aneh ia sedikit dingin dan hanya menbalas simpel chatan ku.  Pada akhirnya ia bertanya serius kepadaku namun ketika itu aku telah terlelap tidur dan aku membalasnya pagi hari. Lama ia tak melanjutkan percakapan kami.  Akhirnya disiang harinya ia pun chat aku dengan menanyakan apakah aku mempunyai rasa cinta untuknya dan aku menjawab "Iya, "

"Tidak ada salahnya kan akhi kalau ana mempunyai rasa pada antum? " Balasku penuh tak enak hati.  Disini aku mulai berfirasat tidak nyaman.

"Gak ada yang salah ukh,, tapi ada hal yang antum harus tahu ukh?"

"Apa itu akhi? "

"Alhamdulillah ana sudah ada calon yang ummi & abi ana pun sudah dekat dengan dia dan beliau berdua sangat setuju sekali ukh jika ana dengan dia,, alhamdulillah dia juga seperti ana Tahfidz quran & kuliah bahasa arab. Ana harap antum bisa mengerti yah tapi bener ana tertarik juga sama antum dan itu gak salah. "

Aku pun menahan rasa emosi ku keluar sampai aku membalas pesannya.

"Na'am,  jika itu yang terbaik untuk akhi, ana mengerti.  Semoga Allah mempermudah jalan kalian menuju pernikahan ya Akhi."

     Sungguh ketika ku mengetik jawaban ini emosi dalam hati tidak dapat ditahan lagi. Aku menangis dibalik bantal kecilku setelah mengirimkan pesan tersebut.  Aku tak pernah menyangka akan secepat ini dia memutuskan dan aku pun tidak pernah menyalahkan karena pilihan pasangan hidup adalah hak semua orang.  Padahal awal pertama kali ia menyatakan rasa itu dia bilang padaku untuk menunggunya hingga waktu yang tepat.  Namun, Allah mempunyai kehendak lain.  Dia tidak ingin aku terlalu lama berharap pada manusia lain. Dan aku pun menyadari  memiliki rasa yang sama pada pemuda itu sesaat sebelum ia memutuskan harapanku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebulan Bersama MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang