01-Awal dari semuanya

334 22 23
                                    

Sarada pov

Di pagi yang cerah..
Aku terbangun dari mimpiku
Lalu membuka jendela kamarku.

Hari ini, hari pertama aku masuk Sekolah dasar

Aku pun menuruni tangga..
Tap..
Tap..
Tap..

"Ohayou"
Ucap ku sambil melihat mama ku yang sedang memasak

"Hm?.. ohayou sarada.."
Ucap mama ku sambil tersenyum kepadaku

Skip

"Mama.. aku sekolah dulu ya!"
Ucapku sambil tersenyum sambil melambaikan tangan

"Hati-hati ya nak!"
Ucap mamaku tersenyum

Aku pun masuk ke dalam kelasku

Kriiiing..
Bel masuk sudah berbunyi.. untung saja aku sudah masuk dan memilih kursi

Author pov

"Baiklah anak-anak.. sekarang buka buku matematika kalian"
Perintah guru anko

"Ha'i sensei!"
Ucap semua murid

Skip

Kriiing....!
Bunyi bel istirahat

(Ceritanya udah perkenalan di kelas ya UwU)

Sebagian murid pergi ke kantin termasuk sarada,chocho,dan sumire

"Umm.. Sarada-san.. apa kamu masih punya orang tua?"
Ucap sumire

'Kelihatannya dia sedih..'
Batin chocho

"Mm.. masih ada.. tapi papa.."
Ucapan sarada terpotong

"Papa- apa?"
Tanya chocho

"Sudah pergi.."
Ucap sarada lalu menunduk

"Pergi kemana?"
Ucap wasabi yang tiba-tiba datang

"Huwaa.!! Wasabi! Kau membuatku kaget tau! Huuft"
Dengus chocho

"Kau menguping wasabi?!"
Ucap namida yang tiba-tiba datang juga..

"Hehehe.."
Ucap wasabi sambil menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal

"Jadi?"
Tanya sumire

"Aku tidak mau membicarakannya"
Ucap sarada sambil menahan tangisnya

"Sepertinya dia menangis"
Bisik wasabi kepada chocho,dll

"Huwee!!.. sarada-san.. aku begitu memahami yang dialamimu saat ini!..huwee!"
Ucap namida yang sedang menangis bombay -_-

"Udah.. gitu aja kan? Aku mau pergi"
Ucap sarada dingin

"Ng.."
Ucap sumire bingung

"Aku anggap tidak ada"
Ucap sarada langsung pergi meninggalkan mereka ber-4

"Hiks..hiks.. papa.. kenapa papa meninggalkan kita lebih dulu.. hiks.. kenapa tidak aku saja yang pergi!.."
Ucap sarada

Flashback on

"Papa..aku ingin pergi ke taman!"
Pekik sarada kecil dengan tatapan memohon

"Baiklah"
Ucap sang papa tercinta, uchiha sasuke

Mereka pun memulai perjalanan mereka dan tiba di sebuah jalan besar.
Mereka harus menyebrangi jalanan.

Saat mereka tiba di tengah tengah zebra cross terlihat mobil yang melaju dengan kecepatan penuh.

"Sarada!"
Ucap sasuke terkejut melihat anak semata wayangnya yang hampir tertabrak mobil.

Hup!

Ckiiiit!!

Druaak!

(Sfx macam apa ini -_-)

"Aaaa!"
Teriak sasuke

Bruk!

"Haa! Papa!"
Teriak sarada melihat papanya tergeletak lemah di jalanan

Sayangnya sang pelaku atas penabrakan sasuke ini langsung pergi.

Ia tidak mau berurusan dengan kantor polisi.

Bek tu de setori

"Tolooong!!.. hiks..hiks toloong!"
Ucap sarada meminta pertolongan

Beberapa detik kemudian ada beberapa warga yang melihat kejadian , dan membantu sarada

"Ini ada apa ya dek?"
Ucap salah satu ibu-ibu yang menghampiri sarada

"Papaku! Tolong bawa papa hiks.. hiks.."
Ucap sarada tersedu sedu

"Sepertinya dia mengisyaratkan untuk membawa pria ini ke rumah sakit"
Ucap ibu itu

"Ayo bawa mereka!"
Ucap seorang pria

"Ha'i"
Ucap orang-orang yang berada di sana

- di rumah sakit

"Mama.. apa papa baik - baik saja?"
Tanya sarada

"Mm.. tentu saja papamu kan kuat!"
Ucap sakura sambil tersenyum miris

"Aku yakin dengan mama ,Shannaro!"
Ucap sarada sambil tersenyum 5 jari

'Aa.. shannaro!,dia mengikuti caraku berbicara!'
Ucap inner sakura

Beberapa jam kemudian..

"Dokter.. apa papa baik baik saja?"
Tanya sarada

"Maaf dek.. bu.. kami sudah berusaha sebanyak mungkin, tetapi tuhan berkehendak lain"
Ucap sang dokter

"Ha?.. maksudnya apa ya dokter?"
Tanya sarada

"Maksudnya.."

Psssssttt

Flashback off

"....da"

"..rada"

"Sarada!"

"Hah?!"
Ucap sarada terbangun dari  lamunannya

"Sarada ayo masuk!"
Ucap boruto (Eciee.. :v //plak!//)

Ucapan boruto hanya dibalas anggukan dari sarada.

Skip

Sarada pov

Hari ini aku pergi ke Taman belakang.
Untuk menenangkan pikiranku.

Puk!

"Hu.. eh hu..hu..hujan"
Latahku

"Aduh apaan sih chocho"
Gerutuku kesal

"Bagaimana kalo kita bermain bersama sumire?"
Tanya chocho

"Tidak"
Ucapku padat , singkat , dan jelas (kaya tembok rumahku aja_-)

"Huft.. bisakah kau jangan menggangguku lagi?"
Ucapku sambil menahan emosiku yang sebentar lagi meledak.

Aku pun membenarkan kaca mataku yang sedikit melorot.

"Hh.. baiklah lain kali , kau harus mau!"
Perintah chocho sambil mengarahkan kelingkingnya ke arah ku

"Baiklah"
Ucapku lalu menyatukan kelingking dengan chocho

"SARADA-SENPAI!"

"Huh?"
Ucapku sambil menoleh ke arah sumber suara.

Tbc..
661 kata yippy! Akhirnya bisa nulis panjang!

~my Friend~ {ON GOING?}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang