Home?

15 2 0
                                    

Sebelumnya saya mohon maaf apabila ada beberapa kata yang typo dan keterlambatan up date saya.
Dan untuk kerja sama nya, di mohon untuk mengklik bintang yang ada di sudut kiri bawah. Terimakasih
selamat membaca~

Wonwoo prov

Changwon 21 February 2030

Udara dingin di penghujung musim memang yang terbaik. Tidak terlalu dingin memang. Apalagi berada di depan bandara seperti ini. Persendian yang kaku dan kaki yang bergetar.

Penyebabnya? Tidak di ketahui karna apa.

Di penghujung musim ini. Sudah genap 7 tahun aku melarikan diri dari neraka yang mereka sebut rumah. Setelah membuat ayah ku terkena stroke ringan. Ku bawa diriku pergi dari yang mereka sebut rumah. Tidak lebih tepat nya setelah di tendang oleh orang tua mu sendiri karna memberitau mereka kondisi mu.

ya benar aku hamil.

Aku seorang Male pregnant, langka. tapi menurut keluarga ku ini ada lah bencana besar. Mencoreng hakikat dan nama Ayah seorang pensiunan mafia yang mempunyai bisnis ke dua ya itu tuan tanah. Ibu mantan adalah dektektif andalan kota kami. Aku sendiri tidak terlalu paham kenapa dan bagaimana bisa kedua orang tua ku jatuh cinta.

Kondisi di dalam rumah ku sendiri luar biasa asing. Kami tidak pernah makan bersama, Kami tidak pernah liburan dan bahkan tidak bertegur sapa.

Dari kecil aku dan adik ku sering  mendapatkan banyak sekali perlakuan "Kasih sayang"
dari ibu ku. Sementara ayah hanya menonton saat ibu memberikan perlakuan "kasih sayang" nya. Bahkan terkesan masa bodo.

Aku menggeram kecil dan gigi ku bergelemutukan tanpa sadar setelah mengingat kejadian yang "menyenangkan" itu.

Perlakuan yang akhirnya mengakibatkan kondisi dimana aku sedikit menggigil serta mual jika
mendapatkan sebuah rasa kasih sayang yang sesungguhnya.

Sampai akhinya aku bertemu dengan seseorang yang dapat menyejukan gurun di dalam diriku, seseorang penyembuh luka, yang awal nya kujadikan dia tempat berpulang. Dan pada akhirnya semua nya sama saja. Dia pergi. ya,, dia telah pergi.

Kutarik nafasku,, kutatap sendu kota yang selama 18 tahun ku hirup udara dinginnya. Tapi sesak itu masih ada. Sesak dan rasa takut itu masih ada.
Kaki ku gemetar karna nya.

Kusender kan punggung ku sambil menunggu adik ku menjemput. Detik demi detik yang ku lalu terasa seperti air mendidih yang menjaga rasa dahaga ku. Keringat deras di pelipis. Gemetar hebat,,

"Dia sudah meninggal wonwoo kau tidak perlu ketakutan seperti ini. Lagi pula- " kutarik pelan nafas ku.

"-Kau sudah terlatih dengan rasa sakit nya kan? kau sudah mati rasa bodoh. haha" ku buang nafasku sembari tertawa hambar. Berusaha mengusir rasa sesak di dada.

Line!

notifikasi dari adik ku membuyar kan perasaan sesak, ada perasaan lega di sana. Dan kini tergantikan rasa gemas ingin mengacak surai adik ku.

"hyung, maaf aku belum bisa pulang untuk menjemput mu. dosen ku menahan ku. kau ingin menunggu?"
- isi pesan dari adik tercinta

aku tertawa,, lalu membalas pesan nya menggunakan voice note.

"selamat bersenang senang dengan dosen cantik kesayangan mu itu adik manis~ btw tidak usah jemput aku akan ke flat mu segera, kasih tau saja code flat mu."

Setelahnya ku masukan hp kedalam saku jaket tebal ku. Berniat masuk ke dalam cafe bandara. Namun langkah ku terhenti saat melihat seseorang yang benci -rindu- duduk tepat membelakangi pintu masuk dengan seorang gadis cilik yang sekitar 2 tahun lebih muda dari ryu.

ah mengingat ryu aku jadi merindukannya,,,

Ku tegap kan punggung ku. Kutarik nafas ku hingga terasa sakit. Berjuta pertanyaan muncul. Namun kutahan karna sungkan. Sebaliknya Kumantapkan diriku untuk memasuki kafe tersebut dan begitu memasuki kafe dengan tergesa gesa aku berlari ke meja kasir. Darah ku mengalir deras. Adrenalin ku berpacu. Mulut ku mengucapkan minuman hangat yang ingin ku beli. tapi hati ku berdoa semoga dia tidak menyadari ku. tubuh ku gemetar.

"BODOH APA YANG KAU LAKUKAN TOLOL. KAU BELUM SIAP." batin ku bergejolak.

Beruntunglah diriku pesanan selesai sangat cepat. Dan dengan cepat pula ku seret kaki dan koper ku menuju pintu keluar. Dengan segera ku panggil taksi untuk segera pulang. Sumpah aku hanya ingin pulang.

Tanpa ku sadari seseorang menatap punggung ku tajam. Tangan nya mengepal menahan amarah. Sampai akhirnya Gadis cilik itu menyentuh permukaan tangannya.

"Daddy kenal dengan nya? daddy memperhatikannya lama sekali, kenapa tidak daddy ajak makan kue yang lezat ini??"

.
.
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

enough -MEANIE-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang