part 1

1.4K 111 13
                                    

"Bun ayah kapan sih pulangnya? Aku mau main sama ayah"tanya Syakira putri kecilnya

"Iya, sabar ya! Ayah sebentar lagi pasti pulang kok"jawab (namakamu) seraya mengusap lembut puncak kepala anaknya

Tidak lama setelah itu, terdengar suara deruan mobil. Syakira dengan cepat berlari kearah pintu utama dan membukanya dengan tergesa-gesa.

"Ayaaahhh"pekik Syakira senang saat seseorang yang sedari tadi dia tunggu kedatangannya sudah berada dihadapannya

"Ngapain sih kamu, ngalangin jalan aja!! Gak tau orang capek apa"bentak Iqbaal sambil menggeser tubuh mungil Syakira dengan tangannya.

Air mata Syakira perlahan mengucur deras dari kedua sudut matanya. Kenapa ayahnya selalu kasar kepadanya, padahal dia hanya ingin bermain bersama sang ayah.

(Namakamu) yang melihat kejadian itu refleks menghampiri Syakira dan membawanya dalam gendongannya.

"Kamu apa-apaan sih baal"bentak (namakamu)

"Dia yang apa-apaan? Ngapain juga dia ngalangin jalan aku buat masuk kedalam"ucap Iqbaal yang mencoba membela dirinya

"Ngalangin kata kamu?"tanya (namakamu) dengan tatapan tidak percayanya

"Iya. Salah ya apa yang aku omongin"tanya Iqbaal balik

(Namakamu) menatap Iqbaal tajam dan menurunkan Syakira dari gendongannya. Lalu menatap lembut Syakira

"Syakira masuk ke kamar dulu ya!"pinta (namakamu) dengan mengusap lembut puncak kepala anaknya

"Kenapa sih Bun, setiap kali kiya ajak main ayah. Ayah selalu gak mau. Ayah juga selalu kasar sama kiya, apa ayah gak sayang sama kiya"tanya Syakira sendu

"Kata siapa? Ayah sayang kok sama kiya"jawab (namakamu) lembut

"Iya kan yah?"tanya (namakamu) sambil menatap tajam Iqbaal

"Hm"jawab Iqbaal ogah-ogahan

"Kalau ayah beneran sayang sama kiya. Kiya mau ayah peluk kiya. Kayak bunda, kak Raka, kak Vano, kak Raffa yang selalu peluk kiya kalau kiya habis nangis"pinta Syakira sambil menatap Iqbaal penuh harap

"Aku ke kamar dulu ya. Udah gerah banget nih"pamit Iqbaal sambil mencium lembut puncak kepala (namakamu) tanpa memperdulikan permintaan putri kecilnya itu

"Ayah bener gak sayang sama kiya ya bun"tanya Syakira sambil menatap sendu punggung ayahnya yang semakin menjauh darinya.

"Enggak kok. Ayah sayang sama kiya, tapi tadi ayah lagi bau makanya ayah gak mau peluk kiya"jawab (namakamu)

"Yaudah sekarang, kiya ke kamar dulu ya. Bunda mau lihat ayah dulu"ucap (namakamu) lembut

Syakira menganggukkan kepalanya lalu berlari kearah kamarnya.

(Namakamu) menghela nafasnya kasar. Sebelum akhirnya mulai melangkahkan kakinya kearah kamarnya dan juga suaminya itu.

Sesampainya dia didalam kamar dia melihat bahwa saat ini suaminya tengah berdiri dibalkon kamar mereka.

"Segitu gak sukanya ya kamu sama anak-anak"ucap (namakamu) saat dia sudah berdiri disamping Iqbaal

Iqbaal refleks menolehkan kepalanya dan mengubah posisinya menjadi dibelakang (namakamu) dan memeluknya dari belakang.

"Padahal mereka anak kamu sendiri loh baal"sambung (namakamu)

"Aku lagi gak mau bahas itu"ucap iqbaal sambil menenggelamkan wajahnya diceruk leher istrinya

"Mereka sebenarnya salah apa sih sama kamu"tanya (namakamu)

"Aku lagi gak mau bahas tentang mereka sayang"jawab Iqbaal dengan masih menenggelamkan kepalanya diceruk leher istrinya

(Namakamu) menghela nafasnya kasar. Entah harus bagaimana lagi dia menghadapi kelakuan suaminya ini.

"Aku laper. Kamu masakkan hari ini"tanya Iqbaal dengan mengangkat kepalanya

"Hm"jawab (namakamu)

"Temenin aku makan yuk"ajaknya

"Aku mau ke kamar anak-anak"ucap (namakamu)

Iqbaal melepaskan pelukannya dan membalikkan tubuh (namakamu) kasar.

"Kamu lebih sayang mereka dibanding aku, iya? Kamu udah seharian nemenin mereka. Terus giliran nemenin aku kapan? Hah"bentak Iqbaal

"Kalau kamu terus-terusan mrioritasin mereka, gak ada kemungkinan lagi buat aku lebih benci sama mereka"sambung Iqbaal

"Aku cuma mau ngecek mereka doang, setelah itu aku janji bakal temenin kamu makan"ucap (namakamu)

"Terserah"ucap Iqbaal lalu pergi dari hadapan (namakamu) dan menghempaskan kasar tubuhnya kearah ranjang

(Namakamu) lagi-lagi hanya menghela nafasnya dan menghampiri suaminya yang sudah berbaring diatas ranjang dengan posisi telungkap.

"Aku ke anak-anak dulu ya"pamit (namakamu) sambil mengelus lembut puncak kepala Iqbaal.

Setelah itu dia keluar dari dalam kamar. Dan menghampiri anak-anaknya.














Bersambung

Selamat datang di cerita baru aku. Semoga kalian suka ya sama ceritanya. Maaf kalau ceritanya gak jelas:v

My little FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang