Red String

485 67 8
                                    

1 tahun yang lalu, Seonghwa bertemu dengan Yunho secara tak sengaja. Saat itu keduanya sedang dalam keadaan terburu-buru, tiba-tiba saja mereka bertabrakan membuat kopi Yunho tumpah pada tugas-tugas Seonghwa.

Mereka sempat bertengkar dan saling menyalahkan. Sampai akhirnya Seonghwa sadar, benang merahnya terhubung pada kelingking Yunho.

Saat menyadari itu keduanya sama-sama syok. Yunho tanpa berbasa-basi langsung meninggalkan Seonghwa disana, begitupun dengan Seonghwa yang memungut semua tugasnya dengan cepat-cepat dan berlari pergi dari sana.

Sehari setelahnya mereka kembali bertemu, kali ini Yunho tidak langsung meninggalkan Seonghwa. Ia malah mengajak Seonghwa untuk minum kopi bersama, membahas tentang mereka dan takdir mereka.

Seonghwa yang pertama kali mengatakan bahwa ia tak bisa menerima Yunho. Secara mengejutkan Yunho juga mempunyai pemikiran yang sama dengan Seonghwa. Mereka berdua akhirnya memutuskan untuk memutuskan benang merah mereka bagaimanapun caranya.
Mereka pernah mencoba mengguntingnya, bodoh memang. Jelas saja yang seperti itu tidak akan putus dengan hanya digunting saja. Lalu mereka pernah mencoba untuk membakar benang merah tersebut. Dan jelas saja hal tersebut tak berhasil.

Hampir setahun berlalu dengan berbagai macam cara-cara aneh agar benang merah diantara mereka terputus tapi tetap saja hasilnya gagal.

Seonghwa mulai menyerah. Selain karena sudah kehabisan ide, ia juga sudah jatuh dalam pesona Jeong Yunho, soulmatenya.

Lalu bagaimana dengan Yunho sendiri?

Ya tentu saja si lelaki Jeong itu merasakan hal yang sama. Malah ia sendiri yang pertama mengungkapkan perasaannya pada Seonghwa.

Hingga kini mereka berdua tinggal bersama dalam apartement milik Yunho. Dan melewati hari-hari manis maupun pahit bersama.







.

"Seonghwa sayang!"

Seonghwa berhenti melamun saat mendengar suara Yunho tepat disebelah telinganya.

"Apasih?! Jangan mengganguku!" teriak Seonghwa kesal.

Yunho tertawa terbahak-bahak melihat raut kekesalan Seonghwa. Mengerjai Seonghwa adalah hal terbaik yang bisa dilakukan dalam hidup Yunho.

Melihat ekspresi kesal dari Seonghwa, juga wajah imutnya saat Seonghwa marah menjadi kesenangan tersendiri bagi Yunho.

"Ya habisnya kamu ngelamun gitu. Aku kan mau minta bantuan" ucap Yunho.

Seonghwa mengernyit menatap Yunho dengan penuh keheranan. "Mau minta bantuan apa? Tidak biasanya kamu mau minta bantuanku, katanya orang tinggi sepertimu tidak butuh bantuan dari orang pendek sepertiku" kata Seonghwa ketus.

Yunho memang selalu mengatakan hal seperti itu tiap kali Seonghwa menawarkan bantuan pada si lelaki Jeong. Padahal kalau Seonghwa fikir-fikir, dirinya tidak sependek itu.

"Lupakan saja aku pernah berkata seperti itu oke? Tolong bantu aku hari ini saja, pleaseeee" mohon Yunho dengan rengekan kecil.

"Iya iya, aku bantu" ucap Seonghwa.

Yunho yang mendengar itu lantas memekik senang. Ia langsung menarik Seonghwa menuju kamarnya, yang berada tepat disebelah kamar Seonghwa.

"Nah jadi, bantu aku menata barang-barang dikoper ya" kata Yunho.

Seonghwa mengerutkan dahinya, ia bingung dengan Yunho. Selama apa anak itu akan pergi? Kenapa sampai membawa koper yang besar?

"Tunggu, bukannya kamu hanya ke Jeju untuk 2 hari?" tanya Seonghwa.

Red String | YunhwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang