sebuah pertemuan tak terduga saat aku SMA dengan nya, Merry membuat diri ini menjadi jatuh cinta dalam duka karna ia sudah ada yang punya ini cerita ku Met dan Merry.
Kenalin gua Met Maulana. Gua baru aja lulus SMP dan rencananya sih mau daftar SMA daripada SMK. Gua terkenal dengan kebandelan,keegoisan,dan sifat keras kepala dan yahhh itulah yang membuat ku tak punya pacar sampai sekarang. Tapi mama selalu mensupport ku bagaimana pun dan apapun kondisinya. Dari SMP gua punya band rock,dan kebetulan gua ketua gengnya. Bareng ama temen temen yang sampe sekarang masih setia dan gabung ama gua. Mereka yang selalu setia walaupun tak jarang gua membuat luka. Doni si tukang makan,Boni si wakil ketua yang judes abis,Nopal si ganteng gitaris, Aldo si kritikus yang nyebelin abis dan gua si anak bandel yang mirip artis,uppss.
Gua Met dan ini cerita hidup gua. Pagi itu ketika matahari mulai memancarkan cahaya indahnya,gua ama nyokap daftar ke SMA eh ketemu ama temen se geng. "Eh,kalian" tanya gua. "Nggak nyangka kita bakal bareng bareng trs sampe SMA yak" Boni ngemulai pembicaraan "Ya iya lah kita kan best friend forever" kata Aldo sok bijak. Lantas tawa kita pecah bersamaan. Di saat itu juga gua ketemu sama Merry. Cewek cakep yang baru gua kenal dan baru gua lihat. Untunglah mama saat itu lagi ngerumpi sama ibu ibu yang lain. Tanpa ragu aku sontak menyapa Merry dan mengajaknya berkenalan saat ia lewat di depan ku. Juga menyodorkan tangan hendak berjabat tangan. "Eh,sembrono banget sih dia"
ujar Nopal. Sepertinya dia cemburu aku berkenalan dengan Merry.
"Kenalin a...... a....... aku Met" kataku agak gugup.
Dengan santainya dia menghempas kan tangan ku dan pergi gitu aja. Lalu gua turunkan tangan. Sambil melangkah temen temen mendekat,terus nyanyi.
"Sudah biasa dirimu ditinggalkan diacuhkan dan di campakkan oleh orang yang kau cinta".
Aku terdiam. Mereka malah ketawa!!! Itulah serunya punya banyak teman. Lalu gua lirik wajah wajah yang menertawakan gua tadi. Karena marah lantas gua ninggalin mereka eh si Nopal bilang di tengah langkah meninggalkan mereka.
"Mangkanya jangan buru-buru belum tentu dia suka sama penampilan Lo yang sok rock dan suka pakai lipstik hitam punya mama Lo"
Mendengar itu gua balik badan, mendekat, dan menunjuk tepat di depan wajah nya.
"Inget ya bro. Gua masih anggep Lo temen,jadi jangan pernah nyakitin ni hati. Jaga perasaan gua"
Nopal cuma ngangguk angguk. Gua ngelanjutkan perjalanan buat nyelesein pendaftaran sama mama. Juga Nopal dan kawan-kawan yang lain. Begitulah pertemuan ku dengan Merry. Yang berakhir tragis. Tapi gua yakin bakal indah pada waktunye.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
