Happy reading 🙌
"Hiks...hiks..." Isak tangis gw yang hampir menggetarkan seluruh tubuh gw.
Gw baru saja bermimpi buruk, gw bermimpi telah memukul adik sepupu gw sampai lebam dan ia menceritakannya kepada sepupu gw yang lain,tapi sebenarnya bukan itu point utamanya.
Point utamanya adalah gangguan psikologis di dalam diri gw yang telah kembali,tekanan batin yang lama menghantui gw lagi.
"Tessa,Tessa kamu kenapa sayang?" Terdengar jelas suara mamah yang kuwatir dari samping gw.
Tanpa membalas ucapan mamah gw langsung memeluknya,bukankah pelukan seorang ibu akan menenangkan anaknya?
"Aku baru saja bermimpi buruk mah hiks...hiks..." Mamah mengusap kepala gw lembut.
"Udah jangan nangis, mimpi buruknya lupain aja,sekarang mau pergi jalan-jalan ga?" Gw mengangguk kecil.
"Let's go" mamah menyuruh gw bangun dan mendorong gw ke kamar mandi.
"Tapi mah kita mau kemana?" Ucap gw mengeluarkan kepala ku di balik pintu.
"Ada deh rahasia,oh iya jangan lupa bawa kamera kamu ya," mamah pun keluar dari kamar gw.
Setelah selesai mandi gw pergi menghampiri mamah ke dapur yang terlihat sedang mempersiapkan bekal di perjalanan?
"Mah kita mau pergi kemana sih?kok bawa bekal jauh?kita pergi satu hari aja kan?aku pakai baju apa?"
"Mamah udah siapin baju kamu di kamar" gw mengingat apa benar yang dikatakan mamah?
Gw pun berlari kecil kearah kamar dan menaiki tangga. Kamar gw ada di samping kiri tangga.
Gw pun membuka pintu kamar gw yang bercat putih itu dan menampilkan kamar bernuansa pink.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who am i?
Teen Fictionsiapa sebenarnya orang tuaku? apa aku akan baik-baik aja tinggal bersama mereka? ga mungkin aku suka sama sepupu sendiri. 23 Februari 2020