"Oh tulisan...., hinanya kau, untuk menarik pembaca ilmumu,kau perlu buat pemanis dulu"
-asthendria saputra-
Pagi cerah, matahari bersinar indah, langi tetap juga lumrah tak tersusun rapi, pun menyandang keindahan. Pelan kata hatiku, "rupanya indah juga masa lalu diriku, sampai gelak otak ku pikirnya".
****
Suasana cerah sambung guru menerangkan pagi itu.Tanpaku dengar pula ,oh malangnya kau guruku. Beribu maaf untuk diriku ini, yang ada hanya kugenggam bolpoint dan mengabstrak selembar buku aqidah akhlaq pula. Dimana akhlakmu!, oh diriku?. tenang! tak tertinggal dialmari dan pula kubawa hanya saja kucoret, mencoret-coret saja.
****
Di negri ini, orang tanya anak; "Untuk apa dirimu belajar mtk", dijawab "Jika kutinggalkan lebih bunda akan marah". Tidak, di eropa sana nak dia akan menjawab "Agar lusa bisa kubantu laba penjualan kue bunda".
Tanganku tak dapat gerak juga badan bergetar menggigil,kira-kira begitu kalimat guruku, melenceng pun tak akan jauh, hanya saja jawab mengahirkan kabar,untuk mempermudah ku tulis runtut;dari kabar kejawab
****
Dan sambungku bukan guru;" gundik eropa pun sama teman,lusa anaknya pun dapat berpikiran yang sama,terlalu jauh untuk pribumi,gundik di pribumi ini tidak,jangankan gundik,yang menikah secara syara' pun sama;sama-sama tak punya otak.
****
Andai,semua waktumu tuk ku seorang
Untukmu dapatkan diriku seorang
Lainya dilusa kita garap dua orang
Indah,cinta,penghianatan;untuk orang
Yang terjadi waktu menghianati orang
Apapun itu, ini tentatang cinta dua orang
****
Melangkah malas tinggalkan kelas, dengan satu teman menunggu dikelas lain dengan menghadap koprasi.
"Itu yangmu teman....?",Membuka percakapan,hanya kulirik,
"Bukan lah !",jawab malas diriku mulutku terbuka lepas mengeluarkan suara pula,tanpa kututupi,sembari tongkrong dekatnya,
"Nampak dari tadi liat kau jalan",lanjutnya,tanpa kujawab kuhisap rokok ditangan:merangsang kesemua badan; nikmatnya,mataku pun mulai membaik,kulirik lagi,
"Entahlah tak terlihat dari belakang".Melirik lagi tiga kalinya;hanya nampak sedikit bibir gelak keteman,kelihatan senyum menghina hanya saja menghadap ketemannya,mungkin di dengar tadi percakapanku
"Gila!,siapa ingin jadi pacarmu",kata hatiku menafsirkan gelaknya :jika dia bukan yangku,Jika yangku ;diriku belum temukan tafsirannya,maka kuamati lebih jeli.
"Yah....,apa benar itu",kubuka percakapan lagi.
"Benarkan!,dari tadi memerhatikanmu",kulihat keperluannya selesai,mulai berjalan pulang disempatkan untuk menoleh kebelakang.
"Betul katamu teman.....!"
"Kan,betul"
Entahlah apa yang bakal terjadi setelah ini,tak kudapatkan tafsirannya,tapi diriku butuh tafsirannya;adakah tamat riwayatku oleh pragaiku.Oh cinta......,apa begitu indahnya kau,dibuat aku bodoh seketika.
****
Maaf teman tak kulanjutkan,tentu ini bukan roman cinta,itu tujuan awal hanya sebagai pemanissaja ya sebagai pemanis buat manis
"Memang perlu buat manis untuk merangkul pembaca", kata teman. Oh tulisan....,hinanya kau untuk menarik pembaca ilmumu, kau perlu buat pemanis dulu.
****
Kata nenekmoyang,sekarang bapak percaya "Penanam pohon duku hanya tinggal menanam,menanam saja, penanamnya tidak merasakan buahnya, hanya menanam, menanam saja.
Lisan;lembana,04 agustus 2014
Tulisan;bulus,21 maret 2020
***
"Tak nampak adil bila kau buta ;hatimu barang kalimatamu jua"
-asthendtiya-
Senja yang indah,merah remang-remangnya senja, tak ada yang tertinggal semuanya bisa hanya tersibukkan pekerjaan;persetanan!,semuanya kemenangan demokrasi dimana yang yang memiliki uang dengan beberapa pilihan, dan yang tak memilikinya janya bisa melihat, melihat saja,tentu semua kemenangan demokrasi,
"Teman",tegur satu teman dari lima grombolan,
"Ya",ringkas jawabku,
"Kau tampak lebih termenung semakin hari",hal apa kau pikirkan"sambungnya,
"Tak ada lah",
"Beginilah jadinya, kau kekurangan vitamin kawan,kau tau;lihatlah gadis, itu vitaminnya"
"Hah...,yang ada hanya menambah"
"Tutup mulutmu teman kau tak mengelahui seduatu hal dalam urusan ini",jawab gancang tegas,
Setidaknya sedikit kudapatkan kebebasan;walaupun kenakalan yang masih saja memiliki kwsetiaan kawan,sudah tentu begitu lihat kau coba kau buka matamu adakah yang ber pangkat menbutuhkan kepedulian sesamanya tak ada kawan,sedikit yang berpegamgan teguh dalan ajaran jawa,hanya tinggal pilihan;a)memiliki teman,b)tanpa memiliki,c)yang setia,d)tidak.
Kau waktu yang menjadi diriku terbelengggu didalmnya;diriku mempinyai teman,ini penting kau harusnya jua mwngetahuinya,camkan itu;yang baik salamanya akanku kenang dan yang menyakiti diriku juga akanku kenang dalam kehidupanku siapa tau tak yang apa ku lihat.Tapi hanya teraisa yang bejujak,
YOU ARE READING
KABIKAJI
Fantasy"Oh tulisan..., hinanyakau kau perlu buat pemanis dulu untuk membaca ilmumu"