Aku mau ngingetin buat kalian yang ga lgbt jangan lanjutin baca, takutnya jijik atau gimana-gimana gtu. Tapi kalo kepo pen tau ya aku ga larang si, tapi awas hihihi ntr malah jd gini ups hehehe.. Lanjutt
Ini bukan aku, kenapa seperti ini? salah satu pertanyaan yang selalu muncul saat teringat sosok dirinya.
Apa aku salah? ya tentu saja ini salah.
Lalu, apa akan ada yang mau mengerti tentang rasaku ini? entahlah, aku belum menemukan jawaban dari pertanyaan ini.
Sosok dirinya yang selalu menjadi pikiran utama bagiku saat ini. Padahal aku tau ini bukan hal yang baik, tapi aku juga tidak bisa menolak. Rasa hadir begitu saja..
"kau," sapaku
"iya, kenapa?" katanya
"eh, ga ppa," jawabku canggung
"oiya udah, km yg waktu ospek itu kn?" tanya dia
"hehe iya, btw km gmn awal kuliahnya?", tanyaku lg biar ga canggung
"yaa masih nyesuaiin nih, blm paham bener sama sistem pembelajarannya, trs materi dari mata kuliahnya kek gtu," jawabnya
"aku mau kelas nih, duluan ya byee," ujarku pergi (g baik si lg diajak ngobrol main pergi bgtu aja) maafin aku yaa wkwk
"iyaa," ucapnyaa
Secuil percakapan saat aku bertemu kembali dengan dia setelah masa ospek berlalu. Dia bukan kaka tingkatku, dia satu angkatan juga satu kampus denganku..
Tau ga kenapa aku lebih suka senyum2 sendiri kalo keinget dia? dia tuh manis, baik bet dah orangnya, ramah, cantik, tinggi. Buset dah apaan si aku..
Kaka tingkat yang aku ceritain di part awal ternyata udah punya cowo :( huhu, untung aja aku belum suka hanya sekedar kagum aja. Dan tentunya ada dia yang tiba-tiba aja menjadi pusat perhatian ku..hehe
Ketidak sengajaan yang berbuah perasaan.
Aku g sengaja bgt tuh ya nabrak dia pas lagi disuruh rebutan nyari something, belum sempat aku mengucap kata sorry . Eh dia dulu yg minta maaf ke aku, padahal disini aku yg salah. Humm, memang baik hatinya. First impression ku pada dirinyaa uwuu wkwk..
Tentu saat itu aku belum sempat menanyakan namanya, karena memang kondisi tidak memungkinkan. Dan sampai tadi aku dirinya bertemu kembali belum juga aku tau namanya.
in my classroom,
"he, lu kenapa senyum-senyum sendiri," tergur my friend
"ga, kepo lu," aku
"dih g jelas, kya orang gila si lu," my friend
"hehe, kalo gue gila lu masi mau temenan sama gue ga?" aku
"g ada ye orng yg mau temenan sama orang gila," my friend
"yah (muka sedih)," aku
"wkwk apaan si lu mukanya pen gua tabok nih," my friend
"ntr gue g punya temen dong kalo benran gue gila," aku
"emng kan lu udah gila, tuh tadi ga ada angin ga ada ujan mesam-mesem sendiri," my friend
"gue gila? oh my god, tp kok lu masih mau disini di samping gue si," aku
"otak lu dikemanain si, lol bet dah ya kali gue beneran ga mau temenan sama lu lagi, ya Tuhan temen gue kenapa si?" my friend
"hehehe," aku
"lama2 gue kesel nih ya," my friend
"iya ampun bukk, jangan makan gue," aku
"bodo amat," my friend
"kok jd lu yg kesel, kn td lu yg ngeganggu bayang2 gue, jd ilang kan dia dlm banyang2 gue, kn harusnya gue yg kesel," aku
"ngobrolnya udah mba mba yg di pojok belakang" dosen
langsung (diem cengo), aku dan my friend
"lu si, kan kena tegur," my friend
"lu yg mulai bangke," aku
"silahkan mba mba yg ngobrol maju ke depan jelasin apa yg tadi saya sampaikan," dosen
"anjir mampus ga dengerin apa-apa gue tadi (suara pelan)," aku
"gue juga," my friend
Bacotan aku dan my friend berakhir dengan majunya kita di depan kelas dengan keadaan yang tidak tau apa-apa. Yang penting maju ajaa dulu, masalah bisa ga bisa ya ngarang aja dah jelasinnya. wkwkwk
Setelah selesai kelas aku mengajak my freind pergi ke perpus. Tapi dia ga mau. Ya mau g mau aku harus pergi sendiri.
Di perpus, aku lagi nyari buku yang di suruh sama dosen. Dapet hukuman gara2 tadi ngobrol pas lagi kelas.
Hari ini adalah hari keberuntunganku, aku melihatnya, dia tengah duduk di salah satu kursi pojok dekat jendela sembari tangannya membolak balik buku dan matanya menatap dengan sungguh apa yang sedang di bacanya. Pemandangan yang menenangkan dan menyenangkan..
Kebetulan kursi di sampingnya kosong jadi aku bisa duduk disitu.
Dia begitu serius membaca buku, sama sekali tidak peduli disekelilingnya.
Selama ada otak dan masih bisa digunakan, berarti aku masih bisa berfikir dan mencari ide. Yes nemu, mulai keusilanku, aku kan bawa sebotol air, jatuhin aja ke lantai pasti bunyi kan. Dan botol itu aku senggol sampai jatuh ke lantai dan bunyi braghh.. Langsung dia noleh dehh.. Ya Tuhan, aku kembali menatap mata indahnya..
"eh sorry jadi ganggu fokusnya kmu, td ga senggaja ke senggol ini botolnya," aku
"ooo gpp, eh km lagi, btw kita belum kenalan ya. Kenalin nama aku Nada Syafira Ramadhani, panggil aja Nada," dia
"oo Nada, oiya namaku Bintang, lengkapnya Bintang A.R," aku
"kita satu kampus ya, km dri jurusan apa bin?" Nada
Karena udah tau namanya aku ganti sebutan dia dengan namanya ya Nada
"aku dari jurusan ekonomi pembangunan, km?" aku
"kalo aku jurusan akuntansi," Nada
"oo, km udah ada tugas tah?" aku
"belum," Nada
"terus itu baca buku ngpain?" aku
"pengin aja, kn baca buku g harus pas ada tugas. Km ke perpus krna tugas?" Nada
"hehe iya jg si, iyaa nih. Dapet hukuman gara2 ngobrol pas kelas tadi," aku
"masih awal kuliah udah dapet hukuman, yaampun kmu tuh," Nada
"itung2 biar belajar, kalo g dihukum suruh ngerjain tugas pasti g belajar wkwk. Tp susah ini soalnya," aku
Di liat dong sama Nada soalnya, duh dia mendekat..
"gampang ini mah," Nada
"iya itu matkul pengantar akuntansi, aku boleh minta tolong g bantuin ngerjain soal ini?" aku
"boleh banget, ntr tp ya habis ini aku mau kelas," Nada
"oke siap, jamber (jam berapa)?" aku
"no wa km aja sini (memberikan hp ke aku), nnti aku chat km deh," Nada
"ini 089xxxxxxxxx udah ya," aku
"oke sip," Nada
"byee," Nada
melambaikan tangan..
Karena aku udah g ada kelas lagi jadi mending aku pulang ke kos, kan nugasnya nanti sama dia..asiiquee
16.00 WIB
Tbc,
"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Manusia Bodoh (GxG)
RandomAku yang terjebak dalam perasaan sesama jenis.. dia temanku sendiri. Apakah aku yang terlalu bodoh dalam hal ini?