Happy reading💜
Hope you'll like this story
Suara kota metropolitan mendominasi pendengaran Hera. Sebenarnya ini hanyalah hal klise. Gedung pencakar langit, mobil pribadi yang berlalu-lalang, halte yang penuh dengan orang menunggu bis datang, hingga tempat pejalan kaki yang didominasi pekerja dan pelajar yang terburu-buru.
Ini Seoul, kota tersibuk di Korea. Tidak heran melihat pemandangan seperti itu disini. Banyak sekali orang disini, tapi tak ada satupun yang saling menyapa atau sekedar saling melempar senyum. Semua orang sibuk dengan urusannya sendiri.
Musim dingin telah usai. Setelah puluhan malam yang membuat siapa saja harus menebalkan pakaian mereka itu berlalu, hari ini--untuk pertama kalinya-- akhirnya terasa sedikit lebih hangat. Meski hanya sedikit.
Pohon-pohon dipinggir jalan yang belakangan selalu nampak botak akibat harus mengalah dengan atensi salju kini mulai melahirkan daun barunya.
"Ck, sudah musim semi lagi." Tak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat. Ini musim semi kelima yang Hera lalui di Seoul. Tak banyak berubah seingat Hera, semua masih sama.
Ah, tujuan Hera hari ini adalah kampus. Tentu saja, ia adalah mahasiswi semester 7 di SNU.
Ada yang belum tau SNU?
Seoul National University. Salah satu universitas terbaik di Korea. Hera akui, ini adalah salah satu pencapaian luar biasa dalam hidupnya.
Sesampainya di kampus, seperti biasa. Orang-orang akan memandangnya ngeri. Tampilannya terlihat normal. Gadis cantik dengan celana jeans putih panjang dan kemeja biru muda dengan rambut yang digerai indah. Tapi siapa sangka jika dia adalah orang yang sangat kejam.
Siapapun yang berurusan dengannya, akan mati. Itulah yang selalu diucapkan anak kampus jika ada yang bertanya tentang Hera.
Hera tidak marah. Lagipula ia tidak punya waktu mengurusi manusia-manusia bermulut sampah dikampusnya. Toh memang benar, siapapun yang berurusan dengannya akan habis ditangannya.
Sebenarnya, Hera tak akan menghajar siapapun jika tak ada yang mengusiknya. Tentu tak akan ada asap jika tak ada api.
Setelah sampai di lobi kampus, Hera melihat jam di hpnya. Memastikan jika ia punya cukup waktu untuk sarapan di kantin. Dan seperti dugaannya, masih 30 menit lagi.
Dengan langkah gontai Hera menuju ke kantin. Seperti saat ia memasuki kampus tadi, orang-orang memandangnya ngeri. Tapi yang namanya Hera, dia terlalu masa bodoh.
Setelah mengantri dan mendapat makanannya, gadis itu duduk di salah satu bangku kosong. Menikmati sarapannya sendirian. Ia tidak punya teman. Bahkan hanya untuk menyapanya. Tidak ada.
Lagipula ia tidak butuh teman. Yang ada dalam dirinya kini hanya kebencian dan dendam. Tidak ada ruang untuk pertemanan. Temannya selama ini hanyalah detak jantung dan napasnya. Kesendirian.
Byurr..
Acara sarapan Hera hari ini hancur berantakan. Mata Hera menatap tajam oknum yang barusan menumpahkan susu ke bajunya. Bahkan rambutnya sampai ikut basah.
Seisi kantin yang awalnya ramai mendakak sunyi. Beberapa orang ada yang langsung pergi, ada yang tidak menghiraukan kejadian barusan tapi tidak sedikit juga yang menonton. Mereka menantikan kejadian selanjutnya.
Tentu saja. Kejadian dimana Hera menghabisi mangsanya tentu selalu menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Bahkan beberapa dari mereka ada yang mulai mengabadikan kejadian itu diponsel masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mask - Kth
FanfictionWarning Content! 17+ Bad side of Kim Taehyung Min Hera. Dimata semua orang dia adalah definisi yang sempurna untuk penggambaran manusia kejam yang tak memiliki hati. Namun siapa sangka jika Kim Taehyung adalah orang yang seharusnya memegang predikat...