Cincin

3 1 0
                                    

Fenti merebahkan tubuhnya yang penat keatas ranjang kamar kosnya. Dikepalanya masih teringat rentetan kejadian yang mengagetkannya tentang Andre. Fenti membuang nafas berat, dibukanya tasnya dan dikeluarkanya handsanitizer lalu dipakenya disinfektan mungil itu ditangannya.

Fenti bangun dari tidur dan meraih hape, dilihatnya kembali foto Andre. Diusapnya perlahan, taksadar pipinya telah basah. Disetelnya televisi lalu Fenti berjalan dan duduk diam dimeja kamarnya. Tampak di televisi sedang menayangkan jumlah pasien corona di Indonesia yang sudah mencapai 450 orang dg jumlah pasien meninggal 38 orang dan berhasil sembuh 20 orang. Fenti menunduk sedih membayangkan Andre yg kini ikut menjadi korban keganasan Covid_19.

Baru saja dia hendak menyalakan laptopnya Sayup terdengar suara ketukan dipintu, Fenti bangkit dan membuka pintu kamarnya, Fenti mundur beberapa langkah saat dia melihat yang didepannya adalah Andre,

"Aa..a.ndre??" 

"Iya Fen.ini aku.Andre"

"Tapikan kamuuu...."

"Sudahlah Fen.aku takingin membahas itu"

"Fen, aku merindukanmu"

"Aku juga Ndre"

"Kamulah satu2 nya alasan kenapa aku berani berjuang menembus perbedaan dunia kita,Fen...."

"Aku tau Ndre...tapi alam kita nggak mungkin bisa bersatu"

"Fen....sebenarnya jauh sebelum kita bertemu aku sudah berniat melamarmu bila kamu menerima cintaku"
"Tapi takdir berkata lain..." Lanjut Andre sedih,

"Sudahlah Ndre.toh kita masih bisa bertemu sekarang"

Sejenak mereka terdiam, sibuk dengan segala pikiran dan perasaan yang berkecamuk dalam hati dan pikiran mereka,

"Fen, maukah kamu menerima lamaranku?" Andre tiba2 bersujud menyerahkan satu kotak berwarna merah yang didalamnya berisi sebuah cincin bertuliskan namanya. Fenti hanya terdiam dan mengulurkan tangan meraih kotak itu tapi Andre malah semakin menjauh...menjauh dan tiba-tiba,

Gubrakkkkkkk.....!!!
Fenti terjatuh dari tempat tidurnya. Fenti terbangun dan merasakan sakit di keningnya karena terjatuh. Sambil mengusap keningnya fenti terduduk bingung saat menyadari semuanya hanya mimpi. Tapi semua terasa begitu nyata untuknya.

Dengan penasaran bercampur sedih dia menatap sekeliling. Pintu kamarnya masih rapat terkunci seperti ketika dia baru datang tapi kenapa mimpi itu seolah nyata? Andre seolah benar2 hadir dihadapannya.

Suara adzan magrib membuatnya tersadar belum menutup jendela kamar. Fenti kemudian beranjak menutup jendela dan taksengaja matanya menatap meja didepannya dan menyadari ada satu kotak cantik di atas mejanya. Penasaran dibukanya perlahan kotak itu. Fenti terdiam, didalam kotak merah itu ada satu cincin.disana terukir nama "Andre".persis seperti cincin yang diberikan Andre untuknya tadi....

**
Note :
Ikhlaskan yang telah pergi. semua akan baik-baik saja karena semua yang terjadi telah Allah tetapkan jauh sebelum manusia dilahirkan ke bumi.

Lagi-lagi FatamorganaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang