KAWIN SAMA NENEK

38.6K 159 5
                                    

*disclaimer ini cerita fiksi (bukan real terjadi), semoga tetap bisa menggugah hawa nafsu kalian.

**

Kenalin namaku Iyan, aku pemuda 18 tahun yang udah paham sex dan suka ke yang lebih tua. Entah kelainan atau gimana, pastinya aku lebih nafsu ketika melihat wanita STW atau yang umurnya jauh lebih tua dariku.

Aku tinggal di sebuah kota bersama orangtuaku, dan nenekku. Tapi nenek beda rumah, cuman masih satu komplek perumahan dengan rumahku.

Umur nenekku sekitar 60th, kulitnya keriput kenyal dan putih karena beliu pandai merawat diri. Susunya besar walau sudah tak lagi kencang, mungkin waktu muda nenek jadi idaman para pria pada masanya, ya karena tubuhnya ya ideal, cantik dan susunya besar.

Aku sering tidur dirumah nenek, bahkan sering kali aku tidur berdua sama nenek. Kadang muncul hawa nafsu untuk menyetubuhi nenek, tapi aku coba untuk menahan dan sering kali aku luapkan dengan onani dikamar mandi.

***
Pertama kali,
Hari sabtu aku sengaja tidur dirumah nenek karena minggu aku libur sekalian temenin nenek dirumahnya. Aku ke rumah nenek sekitar pukul 4 sore, dan nenek sedang diruang keluarga menonton tv.

Dan tak seprti biasanya nenek waktu itu pakai daster dan tidak pakai bra, sehingga susu dan putingnya yang bulat itu terlihat jelas menempel di kain daster dan membuat kontolku terangsang.

Spontan...
"Nek kok ngga pake bra, itunya kelihatan banget loh nek"

"Ngga papa, gak ada orang inih. Paling cuma kamu, kalo kamu mau nyusu lagi ya ini nenek kasih."

Aku semakin terangsang, bayanganku ketika menghisap dan meremas-remas susu nenek sungguh hal yang nikmat waktu itu.

Dengan lancangnya aku meminta nenek untuk membuka kancing dasternya.

"Coba nek aku pengin liat, gapapa kan kalo aku yang liat"

"Emang kamu mau? Kalo mau sebentar nenek buka"

Wow.. sungguh indah payudara besar dan kenyal didepan mata, putingya besar walaupun agak sedikit hitam.

"Nek aku hisap putingnya gapapa yah? Biar kaya aku pas kecil nyusu ke mamah"

"Udah gak keluar airnya sayang, nenek udah tua"

"Gapapa nek, aku isep lagi ya"

"Yaudah kalo kamu mau"

Aku jilat dan hisap puting nenek, sambil meremas payudara nenek yang satunya lagi..

"Eemmhh.. Eemmhh... Enak nek masih ada airnya tapi cuma sedikit"

"Eemmh.. SsHhh.. gelii jangan di gigit sayang"

Tanpa disadari nenek juga ikut terangsang, aku mulai liar menghisap dan meremas-remas payudara nenek.

"Aduuh.. sshhh.. sakit pelan pelan yan."

Tanpa sadar mulutku mulai merambat ke atas, mencupang leher nenek dan sampai ke mulut nenek.

"Eemhh... Eemmhh.."

"Udah yan.. sshhhh"

Aku melepaskan mulutku yang sedang menjilati mulut nenek.

"Kamu udah gede yan, nenek salah kasih liat ke kamu susu nenek"

"Gapapa nek, asal jaga rahasia aja. Jangan kasih tau siapa-siapa"

"Yaudah.. nenek mau masak buat makan nanti malem."

Nenek mulai memasak di dapur dan aku masih rebahan didepan tv, masih membekas kejadian barusan ternyata nenek masih bisa terangsang juga.

***

Pukul 8 malem, tak seperti biasanya nenek tidur lebih cepat. Aku juga ikut tidur, sebelumnya aku mengunci pintu sebelum masuk kamar, tidur bareng nenek.

Aku masuk kamar nenek, dan nenek sudah tidur terlentang diatas kasur. Hasratku ingin menyetubuhi nenek semakin menggebu-gebu.

"Nek udah tidur ya.."

"Hhmm.."

"Aku tidur sini ya nek?"

"Iyaa.."

Nenek masih setengah sadar, dan aku sudah berbaring diatas kasur disebelah nenek sambil memeluk nenek. Tangan nakalku mulai beraksi liar, aku masukan tanganku kedalam daster nenek dan mulai meremas-remas susu nenek.. sungguh nikmatnya.

Sekitar 5 menit aku meremas-remas dan memainkan susu nenek, ternyata nenek sudah mulai terangsang dan mendesah.

"Eemmhh... sshhh..."
"Iyan... mulai lagi kamu ya. Aduuhh Emmhh"

Tanpa pikir panjang aku langsung menaiki tubuh nenek yang terlentang, dan mulai melucuti daster yang nenek pakai. Ternyata hari itu nenek tak pakai celana dalam dan bra.

Aku masukan kontolku ke dalam memeknya, sambil aku genjot perlahan.

"Aahhh.. Eemmhh.. Maaf ya nek"

"Sshhh.. pe lan pe lan.. nenek udah tua loh yan.. Aaahhh"

"Iyaa nek.. Eemmhh"

Aku mulai mempercepat tempo gerakanku, dan nenek sedikit mengimbanginya. Ternyata nenek masih liar juga diranjang.

Sekitar 20 menit aku mengocok habis memeknya,nafas nenek sudah mulai tersenggal-senggal dan menggelijang keenakan. Aku melambatkan tempo genjotanku.

"Gimana nek. Enak kan?"

"Enak yan, kontol kamu keras nenek suka.."

"Aku genjot lagi ya nek, kali ini agak cepet mau keluar soalnya..."

"Iya gapapa, nenek coba tahan. Keluarin semuanya didalem gapapa."

Aku mulai genjot lagi,kali ini cukup kencang karena aku ingin mengeluarkan semua spermaku di dalam rahim nenek..

"Aahhhh... Hhuuuhhh.. Aaaaaahhhh... Taa haan nek.."

Nenek tak mengeluarkan kata2 sedikitpun, hanya nafas yang mulai tersengal-sengal dan mulai memelukku cukup kencang..

"AAAHHH.. Croot..Croott"
"Eemhhh.. udah keluar semua nek."

"Eemhh.. Aaduh.. gak nyangka nenek sama kamu yan. Nenek jadi inget sama kakek dulu."

"Iyaa nek, enakan sama kakek apa sama aku nek?"

"Enakan sama kamu, tapi lebih berkesan sama kakek soalnya kakek yang pertama kali masukin kontolnya ke memek nenek."

"Oo gitu, yaudah nek. Hisap kontol aku."

"Yaudah sini neneh hisap, abis ini udah ya terus bersih2 ke kamar mandi"

"Emmhh... besok lagi ya nek"

"Hhmm... eemmhhh" jawaban nenek sambil mengisap kontolku

Nenek menghisap kontolku dan mengocoknya lagi pelan pelan, katanya biar makin besar. Aku juga membalasnya dengan meremas-remas susu dan putingnya itu.

*bersambung*

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pertama Kali, Kawin Sama Nenek!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang