24 : Kiki

71 12 0
                                    

Kanya dan Kano kini sudah berada didepan gerbang rumah Kiki. Lumayan jauh juga sih tadi makam papanya Kano. Karena mereka tiba di rumah Kiki sudah malam.

"Lo gak masuk?" tanya Kano.

"Masih ada temen-temennya Kiki" jawab Kanya.

"Kenapa?" tanya Kano penasaran.

"Gue gak mau aja ketemu sama mereka"

"Gue ke taman aja dulu. Lo ikut?" lanjut Kanya.

"Oke gue ikut lo" Kano mengikuti Kanya ke taman, motornya ia parkir didekat taman.

"Lo percaya gak sama jatuh cinta pada pandangan pertama?" tanya Kano saat mereka sudah duduk di bangku taman.

"Gak tau"

"Kenapa gak tau?"

"Gue belum pernah ngalamin. Tapi gue pernah denger"

"Tapi lo percaya?"

"Tergantung" ucap Kanya sambil menaikkan bahunya tanda tak tahu.

"Bentar, gue liat hp" lanjut Kanya.

"Apaan?" tanya Kanya saat panggilan tersambung.

"Lo dimana? Tama sama Bian udah pulang nih"

"Gue ditaman deket rumah lo"

"Gue samperin atau lo langsung ke rumah gue?" tanya Kiki.

"Gue ke sana aja"

"Oke, gue tunggu" Kanya mematikan panggilan tersebut.

"Gue kerumah Kiki. Lo hati-hati. Kalo ada masalah, lo bisa kerumah gue. Kalo malem-malem gak usah lewat pintu depan, langsung aja lo manjat ke lantai 2, ke balkon kamar gue. Masuk lewat jendela yang hitam atau gak biru. Pokoknya tirainya warna gelap. Pintu balkon gue tutup kalo malem, kalo jendela gue buka nanti. Jaga-jaga kalo lo ke rumah" jelas Kanya.

"Lo gak takut gue macem-macem?"

"Gue percaya sama lo. Kalo gak, lo bisa ke apartemen gue. Yaudah gue pergi. Bye" Kanya melambaikan satu tangannya dan satunya ia masukkan di saku meninggalkan Kano.

"Sekali lagi. Lo bikin gue takjub Kanya" lirih Kano dan meninggalkan taman.

Kanya kini berada didepan gerbang rumah Kiki. Memencet bel.

"Ngapain pakek mencet bel segala. Tinggal masuk aja kali Anya" ucap Kiki membuka gerbang. Kiki hanya memakai boxer dengan kaos tanpa lengan.

"Sekali-kali mau sopan saat bertamu" ucap Kanya enteng.

"Lo gak dingin?" tanya Kiki saat melihat Kanya memakai celana pendek.

"Tadi sih enggak. Sekarang lumayan lah. Lah lo juga gak dingin?"

"Gue kan ada didalem ruangan. Yuk deh masuk" Kiki mengajak Kanya masuk, menutup gerbang dan merangkul bahu Kanya saat memasuki rumah Kiki.

"Bonyok lo kemana sih?"tanya Kanya saat mereka sudah berada di ruang keluarga sambil mengikat asal rambutnya.

"Kerumah nenek gue"

"Nginep?"

"Mungkin iya"

"Lo sendiri disini?"

"Iya"

"Gue temenin"

"Lo nginep?"

"Iya"

"Emang gak apa?"

"Gue biasa. Nanti tinggal ijin ke bokap. Asalkan gue bisa jaga diri sih bonyok mah oke-oke aja" jelas Kanya.

On Your Side (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang