02.

146 14 3
                                    

Selesai Seungwoo melalukan ritual nya, maksudnya nge gym. Ia segera keluar dari ruangan gym dan menuju ruang makan. Dilihat dari jauh, ada orang di ruang tamu. Oh wooseok yg lagi melamun

Kebiasaan emang langsung masuk ke rumah, kaga ada sopan-sopan nya. Tapi yaudah lah.

"Lo ngapain dah disitu kyk sadboi, sini lu." ajak Seungwoo. Ke ruang makan.

"Tau aja lu gue disini." jawab Wooseok. YAIYALAH EDAN PUNYA MATA JUGA.

Wooseok bisa melihat dari jauh kalo Seungwoo hanya menggunakan kaos dalem, "pake baju kenapa sih kebiasaan kaus kutang doang".

"Abis olahraga bro, makanya kutangan." kata Seungwoo sambil membawa dua botol soju buat sahabat nya. Seungwoo tuh udah tau kalo Wooseok dateng ke sini pasti lagi pengen cerita Ama Seungwoo.
Dia gk mungkin kerumah Seungwoo
Cuma buat main.

ᴷᵃʳᵉⁿᵃ ᵂᵒᵒˢᵉᵒᵏ ᵗᵘʰ ᵐᵃᵍᵉʳᵃⁿ ᵖᵃʳᵃʰ

"Mau cerita apa neh?" tanya Seungwoo.

Wooseok menghembuskan nafas sebelum bercerita, "gue.. lagi bingung Woo. Bener-bener bingung sekarang."

"wah kalo Wooseok gini berarti lagi pengen cerita yang hal berat" gumam Seungwoo.

"Bingung kenapa?"

"Gue.. gatau cara mau nafkahin keluarga gue lagi. Gue udah gak kerja sekarang, gue keluar."

"Lah kenapa?!" tanya Seungwoo kaget. Yaa gimana yaa, Wooseok nih kerja di perusahaan yg terkenal banget.

"Boss gue korupsi, utang perusahaan dimana-mana, gaji juga nggak dapet. Makanya gue lebih milih keluar aja."

Seungwoo mengangguk sebelum Wooseok lanjut bercerita, " Istri gue juga lagi hamil besar. Gue suruh dia berhenti kerja dulu biar banyakin istirahat. Keluarga gue jadi gak ada pemasukan."

"Gue udah ngelamar pekerjaan di mana-mana, tapi sampe sekarang belum ada yg nerima gue. Gue jadi bingung, Woo." kata Wooseok, lalu mengambil satu gelas soju.

"Ehm.. kenapa lu gk nyoba usaha sendiri gitu? Kayak jualan sesuatu?"

"Gue... gak yakin, Woo. Gue takut kalo nanti gue buka usaha sendiri gue malah gag—"

"Jangan pesimis gitu dong, Seok! Lo harus yakin! Gue aja yakin, apalagi lo.
Ayo, lo harus yakin! Lo pasti bisa, Seok! Gue dukung lo!"

Perkataan Seungwoo berhasil bikin Wooseok tersenyum, "Makasih ya, Woo. Cuma lo doang yang bisa gue andelin."

"Yoi, santai aja. Kayak sama siapa." kata Seungwoo.

"Ngomong-ngomong, lu udah punya istri?" Tanya Wooseok random.

Oke, Seungwoo auto lemes.

"Belum Seok!"

"Lah, kenapa emang? Lu gak mau cari istri?" Tanya Wooseok lagi.

"Gue....mau,banget. Tapi gue masih mikirin Dongpyo juga, dia gak mau punya ibu baru selain ibu nya sendiri. Gue aja gak tau sekarang kabar, dan dimana dia."

"Ya ampun, itu kan kejadian berapa tahun ya lalu pas Dongpyo gak mau punya ibu baru. Mungkin sekarang dia udah bisa dewasa gitu—"

"Gak segampang itu juga masalah nya!" Kata Seungwoo yang mulai menaikan nada nya, "Dongpyo tuh paling bahagia sama gue, gue gak mau ngehancurin kebahagiaan nya dengan cara punya istri baru. Karena gue tahu, Dongpyo pasti bakal sedih."

Wooseok mengangguk paham, "Iya, gue tau kok di posisi lo gimana. Ikutin kata hati lo aja."

Seungwoo mengangguk, lalu mengambil segelas soju.

"Eh lu gapapa minum soju apa? Gak dimarahin Dongpyo lu?" Tanya Wooseok.

"Gak banyak kok, santai aja." Kata Seungwoo, lalu meneguk soju nya.

"Ngomong-ngomong istri lu dah—"

"ASSALAMUALAIKUM, AYAH DONGPYO PULANG!"

"NAH KAN MAMPUS LOH, DONGPYO"

"AYO SEOK, BANTUIN GUE BERESIN SOJU NYA"

Dan jadi lah mereka rusuh.
















"Ayah lama banget bukain nya, masa jam 3 masih olahraga." Gumam Dongpyo. Dan akhirnya pintu nya dibukain juga.

"Lama banget yah bukain nya? ngapain?" Tanya Dongpyo, ada bibit-bibit curiga.

"Papa cuma beres-beres aja, ngapain diluar ayo masuk." Ajak Seungwoo.

Pas Dongpyo masuk emang udah curiga ga sih, di depan ada motor nya Wooseok. Dan Wooseok lagi duduk di ruang tamu otw mau pulang.

Dan pas Dongpyo menuju ruang makan,

Kecurigaan udah terpecahkan.

"Ayah minum-minum ya sama Om Wooseok?"

Seungwoo sama Wooseok auto ketar-ketir.

"Ayah cuma minum dikit doang kok dek, hehe. Tenang aja." Kata Seungwoo santai, padahal hati nya nggak.

Dongpyo memasang muka dingin, Dongpyo gak suka kalo ayah nya minum-minum gini.

"Om Wooseok gimana sih? Kan Om Wooseok tahu kalo ayah harus belajar ngurangin minum-minum gituan."

LAH MARAH NYA KE WOOSEOK.

"Iya, om tadi udah mau ngecegah ayah kamu, tapi ayah kamu malah bilang santai aja."

"Cepu lo Seok" Itu yang ada di pikiran Seungwoo.

Dongpyo kesel sih emang, dia cuma mau ngajarin papa nya aja yang baik. Tapi kenapa selalu diabaikan sama ayah nya?

Karena Dongpyo udah kesel, marah, dia naik ke atas ke kamar nya. Seungwoo hanya bisa menghembuskan nafas.













*Tok tok*
Seungwoo mengetuk pintu kamar Dongpyo.

"Masuk aja, yah, gak di kunci."

Seungwoo masuk ke kamar Dongpyo,
Mendapati anak nya yang sedang tiduran. Seungwoo mendekati anak nya yg sedang belajar.

"Lagi ngapain?" Tanya Seungwoo.

"Belajar, Pa. Papa habis ngapain?" Tanya Dongpyo balik.

"Papa habis balik dari sholat maghrib di masjid, adek gak sholat?" Tanya Seungwoo lagi.

"Udah, Pa."

Seungwoo hanya ber-ohh ria, lalu duduk di kasur anak semata wayang nya itu.

"Adek masih marah sama ayah?"

Dongpyo hanya menjawab dengan menggeleng.

"Masa?"

Lalu dijawab oleh Dongpyo hanya mengangguk.

"Dongpyo ngerasa aja, kalo Dongpyo udah ngelarang hak orang. Dongpyo cuman pengen ayah berubah jadi lebih baik aja,". Dan keluar lah curahan dari seorang Dongpyo.

"Iya, ayah tau kok. Maaf yah, kalo ayah masih belum bisa jadi ayah yang Dongpyo pingin."

Mendengar Seungwoo berbicara seperti itu, Dongpyo pun memutar balik badan nya, lalu segera memeluk ayah nya itu dengan erat.

"Maaf ya, yah. Dongpyo kayak gitu soalnya sayang sama ayah. Jangan pernah berubah ke lebih buruk, dan jangan ninggalin Dongpyo ya."

Seungwoo hanya tersenyum, dan memeluk anak nya lebih erat.

"Ayah gak bakal ninggalin Dongpyo, ayah bakal selalu ada di sisi Dongpyo."






















YEAY SELESAI JUGA FLISSS
Voment nya jgn lupa, makasii 🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Han's Family ValuesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang