Jangan pergi

Part 1

"Xena Xena!" teriak seseorang di belakangku, tetapi aku tidak tahu siapa itu dan aku pun langsung menoleh kebelakang. Dan aku terkejut ternyata dia adalah teman smp ku dulu.

"Alpha?" tanyaku sambil gugup karena aku belum tau pasti dia Alpha atau bukan. Dan laki-laki itu sambil tersenyum dan membalas tanyaku.

"Iya saya Alpha teman SMP mu dulu," jawabnya sambil tersenyum, entah karna gembira atau apa ya aku tak tahu.

"Kamu mau kemana Alpha?" tanyaku kembali seperti orang yang kepo.

"Saya mau ke sekolah SMA," jawabnya.

"Sekolah di mana?, kebetulan aku juga mau berangkat," jawabku sambil girang dan tersenyum karena dapat bertemu dengan teman SMP ku.

"Ouh di SMA******," jawabnya.

"Woah sama dong."teriak ku. Dan di situ pun aku dan dia langsung berangkat ke sekolah bareng, dan di situ perasaanku bercampur antara senang dan juga kecewa, ya mengapa aku kecewa? Karna dulu dia pernah menjadi kekasihku dan dia memutuskan hubungan kami ketika dia mengenal orang baru bernama Nisa.

Hari hari terus berlalu bukannya aku malah lebih baik kepada dia tetapi ini sebaliknya, aku lebih dingin kepada dia karena perasaan kecewa yang sangat sangat tak bisa di lupakan. Sampai suatu hari dia membicarakan hal yang telah terjadi sewaktu smp.

"Xena," sahutnya dari belakangku.

"Iya ada apaan Alpha?" tanyaku.

"Kamu masih kecewa sama aku?" tanyanya sambil memegang tanganku.

"Kecewa? Ouh tidak Alpha," jawabku dengan meyakinkan dia bahwa aku sudah tidak kecewa dengannya tetapi aku telah berbohong kepadanya sebenarnya rasa kecewa ini selalu ada.

"Yang benar?" tanyanya padaku seakan dia tak percaya dengan perkataanku, ya memang benar aku berbohong kepadanya.

"Sudahlah lupakan masa lalu!" tegasku sambil mengambil nada agak tinggi.

"Tapi kan Nisa sekolah di sini juga, apakah kamu tidak mau balas dendam?" tanyanya kepadaku.

"Balas dendam?, ouh tidak aku tipe orang yang tak suka balas dendam," jawabku, tetapi aku berbohong sebenarnya aku sangat ingin balas dendam tapi hatiku sangat tidak tega untuk merebut pacarnya yang bernama Rio.