1. School

38 1 0
                                    

Kriiing kriiing..
    Terdengar jam berdering.Sinar matahari mulai masuk lewat celah celah jendela.

eung..

Hoaaamm..

Gadis kecil berumur 17 tahun itu terbangun dari tidurnya. Beberapa menit ia terdiam. Mengumpul nyawa nya setelah beberapa jam tertidur.

Tok tok tok..
Cklek..

Pintu terbuka menampilkan seorang ibu  yg masih terlihat muda. Ia tersenyum melihat putrinya terdiam mematung. Tak bergerak sama sekali.

"Jangan melamun terus, cepat mandi dan turun kita sarapan. Ayahmu tidak suka menunggu lama"

Tersadar dengan lamunannya, ia bergegas mandi dan turun ke bawah.

"Selamat pagi ibu ayah!" serunya sambil mengecup pipi kedua orang tuanya. Membuat mereka tersenyum.

"Selamat pagi juga anakku," balas ayahnya.

Mereka menghabiskan sarapannya dan melanjutkan aktivitas mereka.

"Ayah ibu, Evelin berangkat ya!"
"Iya, hati-hati Eve, bulan depan ayah dan ibu akan pulang"

Evelin mengangguk dan tersenyum.

Senyum yg selalu ia paksakan

Evelin bergegas ke mobil nya dan diantar oleh sopir ke sekolahnya.

12 menit kemudian

Evelin keluar dari mobilnya. Tak lupa ia mengucapkan terimakasih pada sopirnya. Saat menuju kelas nya ia tidak sengaja..

Bruk!!

Aw!!

Evelin menabrak seseorang berbadan kekar dan tinggi. Ia terjatuh.

"Maafkan saya, saya tak sengaja" ucapnya

Laki laki itu mengulurkan tangannya memberi bantuan Evelin untuk berdiri. Evelin menerimanya.

"Ah tidak, a-aku yg  minta maaf"

Laki laki berparas tampan dengan wajah yg tegas itu tersenyum lembut.

"Axten,12 IPA-1, kau?"

"Kau kakak senior ku?" Orang yg diajak bicara hanya diam.

"O-oh aku Evelin, kelas 10 Bahasa-3"

"Hmm..bahasa? Menarik" ucapnya sambil menunjukkan smirk. Evelin mengedipkan matanya bingung dan memiringkan kepalanya.

Why she's so cute?

JEYKEY!!

Lamunannya buyar ketika seseorang memanggil namanya. Sial , umpatnya.

"Hey Jey-" ucapannya terhenti ketika ia melihat seorang gadis pendek yg sangat lucu.

"Hey girl, what's your name?"

"E-Evelin..kak.."

"Kau menakutinya bodoh!"

"Hey aku tidak menakutinya keparat!"

"Berhenti mengumpat! Aku tidak suka orang orang yg suka mengumpat apa lagi kasar!"

Tidak..itu bukan mereka berdua tapi..

Evelin?

Mereka berdua kaget melihat ucapan gadis itu.

Hiks..hiks..

Tes..

Tes..

Terdengar isakan tangisan dan air mata yg jatuh

Shit, it is because you Ji!! Bisiknya

Tak lama pun Evelin meninggalkan mereka berdua. Berlari menuju kelas. Bertemu dengan sahabatnya, Clara.

"EVE!! APA YG TERJADI PADAMU? SIAPA YG MEMBUAT MU MENANGIS HAH?"

"K-kak A-Axten d-dan t-temannya..hiks"

Mata Clara membola. Tak menyangka yg membuat sahabatnya itu menangis si kakak seniornya yg super terkenal itu. Clara memeluknya. Mengelus punggungnya.

"Apa yg mereka lakukan?"

"M-mereka s-saling b-berkata k-kotor... HUAAAA!!"

Clara tak tahan lagi. Ia melepas pelukannya dan menemui kakak seniornya itu.

Memberi pelajaran.

"Tunggu di sini, jangan kemana-mana, aku akan membalasnya."

Evelin terdiam sambil menunggu Clara kembali.




















Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 30, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Trust Me [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang