•Prologue•

18 1 1
                                    

Aku selalu bertanya pada Tuhan, kenapa aku yang dipilih berbanding 6, 470, 818, 671 jiwa lain yang Ia ciptakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku selalu bertanya pada Tuhan, kenapa aku yang dipilih berbanding 6, 470, 818, 671 jiwa lain yang Ia ciptakan.

Aku bertanya karena aku bingung. Bingung kenapa aku. Bingung kenapa bukan gadis lain atau bahkan gadis - gadis itu.

Aku hanyalah gadis biasa yang kehidupannya sangat monoton, sedangkan kamu biasanya hidup dalam lingkungan yang penuh dengan warna dan cahaya.

Kamu, ya kamu. Seorang hambaNya yang aku akui hampir mendekati kata sempurna.

Tapi indahnya pencaturan Sang Pencipta menjadikanmu yang hampir sempurna itu sebagai milikku. Milik seorang Park Keyla.

Tuhan menjadikanmu pujaan hati bagi jutaan gadis diluar sana, tapi baiknya Tuhan menjadikan aku pujaan bagi  hatimu.

Aku akui aku beruntung, sangat beruntung bahkan.

Beruntung karena kamu memilihku disaat banyak gadis lain yang berkejaran untuk memberikanmu cinta.

Beruntung karena sanggupnya kamu mengorbankan banyak hati untuk patah hanya untuk memilikiku.

Beruntung karena kamu rela karir yang kamu capai dengan mati - matian itu terancam disebabkan adanya hubungan kita.

Beruntung karena kamu bahkan sanggup dibenci oleh mereka untuk mempertahanku tetap berada disisimu.

Aku pernah bertanya padamu," There are a millions of beautiful girls out there, why don't you choose among them?"

Tapi kamu malah menjawab, "There are may be millions of gorgeous girls even, but none has the ability to turn my dimple cheeks red within seconds."

Meskipun jawabanmu berhasil menenangkanku tapi percayalah itu tidak sepenuhnya.

Aku takut, aku bimbang. Takut atas opini mereka pada kita dan bimbang atas perasaan mereka tentang kita.

Aku tau mereka terluka, sedih , marah juga kecewa. Aku tak menyalahkan jika rasa itu ada pada mereka untuk kita. Bukankah mereka berhak untuk itu?

Sekali saja aku ingin bertemu mereka, meminta maaf atas kelancanganku yang hadir diantara kalian. Setidaknya, izinkan aku sekali saja mendekati kalian, menyuarakan sedikit tujuan dan maksudku.

Tak mampu. Aku nyatanya tak mampu untuk berdiri sendiri bertemu dengan kalian satu persatu untuk meminta maaf dan berbicara.

Tapi setidaknya aku punya satu cara lain untuk menyampaikannya pada kalian. Semoga kalian sudi membaca surat kecil ini yang aku tulis dari hatiku yang terdalam.

 Semoga kalian sudi membaca surat kecil ini yang aku tulis dari hatiku yang terdalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















𝐈𝐧𝐟𝐢𝐧𝐢𝐭𝐮𝐦

𝐛𝐲

    @𝐏𝐢𝐤𝐚𝐛𝐚𝐞𝐚𝐭

                                       Lagu tema

                                       Lagu tema

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

This is him 🎤

This is her 📖 (feel free to imagine her as you or someone else👌)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

This is her 📖 (feel free to imagine her as you or someone else👌)

This is her 📖 (feel free to imagine her as you or someone else👌)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

this is you/us 💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐈𝐧𝐟𝐢𝐧𝐢𝐭𝐮𝐦 ; 𝔍𝔲𝔫𝔤 𝔍𝔞𝔢𝔥𝔶𝔲𝔫  🍂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang