Aku tak mengira hal yang kulakukan itu adalah akhir dalam hidupku, aku seakan akan kehilangan semua hal, semenjak kejadian itu pikiran dan hatiku hancur.
Disisi lain aku berusaha menata hidupku lagi kembali sebelum kejadian itu, tapi bayang bayang itu terus mengikutiku seakan tak mau lepas, di luar aku berusaha tersenyum menyembunyikan segala permasalahanku.
Ku terbangun dari mimpi panjang yang melelahkan, beranjak duduk di tepi ranjangku,
Aku berpikir akankah aku bisa mengubahnya.Aku berjalan menuju kaca yang ada di depanku, sambil berguam "kau kacau, pengecut, kau gagal, gagal akan semuanya". dengan lesu ku gapai handuk berjalan menuju kamar mandi.
Di tempat lain keluargaku sedang menikmati sarapan,.
"Apa dia sudah bangun?". Tanya lelaki paruh baya itu.
"Dia sudah bangun dan berkemas diri".
Humm.. terdengar dia menarik nafas panjang.
Seusai aku membersihkan diri, ku berjalan ke ruang makan disitu aku meliat tatapan mereka yang penuh kecewa dari diriku.
"Makan lah dulu sejak kemarin kau belum makan". Kata perempuan paruh baya
"Cepat makan jangan terlalu di pikirkan, kejadian itu sudah masa lalu, kamu harus memikirkan masa depanmu".
"Ayah percaya rencana tuhan belih bagus dari pada rencana kita".
Kehidupan jauh berubah tidak seperti dulu penuh dengan tawa kini hanya hening yang ku rasakan.
Pagi itu awan mendung menyelimuti, seperti alam tau bagaimana keadaanku saat ini, hari ini aku dan keluargaku akan datang ke sekolah karena acara kelulusanku.
Suasananya sangat riyuh semua terlihat bahagia terpancar di wajah mereka, sambil berjalan menuju aula sekolah di depan ku terlihat seseorang yang begitu aku kagumi, dia berdiri dengan jas hitam yang senada dia asik berbincang dengan sahabatnya, Saat itu kita berpapasan seperti orang asing, sama sekali tidak memandang satu sama lain,
Sesampainya di aula ku mencari tempat dudukku, dari jauh aku dengar sayup - sayup suara memanggilku.
"Alena"
"Alena"
"Alena, sini". Sambil melambaikan tangannya ke padaku.Sontak aku menghampirinya dan membalas lambaiannya.
-
-
"Kau lama sekali". Najwa sahabat baikku."Maaf tadi di jalan macet".
"Macet bertemu Arda ya.." mengejekku.
"Apaan enggak lah, serius macet tadi jalannya".
"Iya iya.. aku percaya, eh ngomong ngomong aku tadi ketemu arda".
"Ngapain?"
"Dia kayak cari sesuatu di kelas kita tadi".
"Ah.. pasti kamu lagi ngejek aku lagi".
"Ih ini aku lagi serius alena, dia tadi ke kelas kita dari jauh aku liat dia kayak nyari kamu deh".
"Aku fyi aja ya , di depan kelas nya aku lewat situ bertemu sama dia, dianya biasa aja wa".
"Ya enggak tau pasti aku alena dia mau apa".
-
-
-
-
Setelah acara selesai kami menuju altar untuk berfoto setiap kelas, di situ aku bahagia bisa kumpul bareng temen temen, serasa semua bebanku hilang sejenak.Saat ku jalan menuju tempat parkir ku mendengar ada yang memanggil namaku lagi, saat ku berbalik badan.
"Happy graduation Alena widya adji kusuma" sambil memegang bunga.
"Arda.."
Aku seakan membeku masih tak percaya dia masih menganggapku ada, dan dia memanggil namaku lagi.
"Alena tolong terima bunga ini"
"Ouh.. iya terima kasih, happy graduation buat kamu juga".
"Oiyah kamu setelah ini mau lanjut kuliah atau kerja?". Sambil tersenyum.
"Humm aku belum tau dengan keadaanku saat ini".
"Begitu rupanya". Ragu.
"Kamu sendiri?, rencana kedepannya bagaimana?".
"Aku setelah ini mungkin minggu depan aku akan pindah ke jawa tengah, soalnya ayahku di pindah tugasnya ke sana".
"Huuh.. jauhnya, nanti kita ga bisa ketemu". Seketika aku lemas dan tak kuasadari aku berkata seperti itu.
"Eh tenang aja kan ada aplikasi video jadi jangan khawatir, kalau gitu sampai jumpa ya aku cuma mau bilang itu aja ke kamu, jaga diri baik baik ya suhu". sambil menyusap kedua pipiku gemas.
"Ishh.. jangan gitu". Malu. (Suhu adalah panggilanku dari arda ).
"Yaudah dah". Melambaikan tangan menjauh.
Kini gerimis mulai membasahi jalan jalan, semua orang lari mencari tempat berteduh, Aku masih terdiam di tempat yang sama.
"Apa dia sengaja menjauh dari ku?, lalu apa artinya bunga ini".
Apa yang terjadi sebelumnya aku belum bisa melupakannya, apa itu salahku telah mengatakannya?.
--
-
-
-
-
*throwback time*
~Continued~
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju senja
Teen Fiction"Apa dia sengaja menjauh dari ku?, lalu apa artinya bunga ini". Apa yang terjadi sebelumnya aku belum bisa melupakannya, apa itu salahku telah mengatakannya?.