24/7
Hariku berlalu begitu saja
Terasa singkat untuk kuingat
Tuhan menghendaki kita untuk saling mengenal
Aku mencoba memulai keakraban denganmu
Satu hari, dua hari,seminggu sudah berlalu
Aku rasa kita semakin akrab
Atau mungkin aku yang terlalu berharapDetik, jam, dan hari berlalu
Rasa aneh mulai muncul dibenakku
Melihat senyummu aku bahagia setengah mati
Aku layaknya pengagum rahasia
Hanya aku, Tuhan, dan hatiku yang tau
Tapi aku tahu seperti apa dirimuBukan perihal memiliki
Bukan juga tentang rasa yang harus ada balasnya
Tapi tentang rasa yang selalu ada
Langkah terhenti
Namun hasrat ingin mengejar
Muka berpaling
Tapi mata memberi isyarat
Mulut terbungkam rapat
Tapi hati senantiasa menyebutnya dalam doa
Biarlah waktu yang menentukan
Dan Tuhan memberi isyarat padanyaWaktu terlalu cepat bergulir
Sampai aku tak sadarWaktu telah menelan hidup ini
Tiada harapan
Membawaku pada kesunyian
Tiada cahaya
Membawaku pada kegelapan
Di sudut ruangan
Termenung sendiri sembari menekuk lutut
Menunggu kembali dirimu tanpa kejelasan
Yang hilang ditelan benci

KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Judul
PoesíaKegabutanku yang terlalu gabut. . . . Kalo suka alhamdulillah kalo ngga ya udah gpp.