"Coba lu download Wattpad nah trus cari Nomin"
Ucapan Haechan terngiang-ngiang dipikiran Jaemin. Akhirnya karena Jaemin terlalu kepo ia mulai menjelajahi Appstore dan mengunduh aplikasi Wattpad "Oh ternyata aplikasi novel online" setelah itu ia mulai mengetikkan 'Nomin' dikolom pencaharian. Jaemin bingung pake sangat, kenapa pada banyak yang ngeshippin dia sama Jeno? padahal ia biasanya juga dekat dengan Mark hyung atau ngga sama anggota lainnya.
Ga kerasa Jaemin selesai membaca Fanfiction yang dibikin oleh fansnya dan kalian tau? Dicerita yang Jaemin baca ternyata ada scene romantic, mulai dari pelukkan, cuddle, bahkan kissing .
"Hyung, lu ga mau mandi? Kamar mandi kosong tuh" ia lupa kalau malam itu roomatenya Chenle "Lu lagi ngeliat apaan sih hyung? Kayaknya dari tadi serius banget" dengan segera Jaemin langsung mematikan handphonenya dan berjalan ke toilet yang berada di luar kamar pergi meninggalkan Chenle yang masih terheran-heran.
Jaemin itu bukan tipe orang yang mandi lama, buktinya saja ia mandi hanya 5 menit. Saat ia keluar dari kamar mandi ternyata ruangan sudah sepi, tentu saja sudah sepi karena ia mandi yang paling terakhir dan asalkan kalian tau saja ia mandi tengah malem.
Kalau mengingat-ingat kembali adegan di cerita tadi membuat lehernya kering, mau tak mau Jaemin pergi ke dapur untuk mengambil minum. Saat membalikkan badannya ia terkejut dengan kehadiran Jeno yang secara tiba-tiba membuat ia menyemburkan airnya "Y-yah... maaf No, lagian ngagetin sih" dengan anduk yang masih bertengger dilehernya, Jaemin mengelap Jeno yang wajahnya basah terkena semburan air.
Saat melihat Jeno dari dekat, imajinasi Jaemin mulai meliar. Tolong selamatkan imajinasi Jaemin.
Dari pada membuat pikiran Jaemin kacau, ia memilih meninggalkan Jeno menuju kamarnya. Tapi ternyata dewi fortuna tidak bersamanya
Jeno menahan lengannya, "Na, bikinin gue makan dong" niat ingin menghindar malah justru terjebak berdua dengannya
"Mau makan apa? Nasi goreng kimchi aja ya"
"Yaudah terserah lu yang penting gue makan" setelah berucap seperti itu keheningan mulai menerpa mereka berdua. Jaemin sibuk dengan kegiatan masak-memasaknya dan Jeno sibuk memperhatikan Jaemin dari belakang, "Lu kalo diliat dari belakang cocok juga"
Jaemin membalikkan badannya namun tangannya tak lepas memasak saat mendengar pernyataan Jeno, "cocok dalam hal?"
"Jadi masa depan gue" seketika Jaemin terdiam. Bayang-bayang adegan yang ia baca tadi melintas di otaknya lagi dan lagi untuk kesekian kalinya. Tak pernah Jaemin sangka kalau ia akan merasakan hal seperti ini. Fixs banget ini mah, sebentar lagi jantungnya akan keluar dari dadanya karena terlalu berdetak kencang.
Sekian lama berperang dengan perasaan dan pikirannya, Jaemin kembali focus melanjutkan acara masak memasak yang tadi sempat terhenti "A-apan sih No" Jaemin langsung memindahkan nasi gorengnya ke piring dan memberikannya ke Jeno "nih makan nasi goreng ala Na Jaemin" Jaemin tersenyum dan berbalik badan, tapi saat ia hendak pergi, tangannya ditahan oleh Jeno "Kenapa?"
"Gue ditinggalin makan sendirian gitu?" melihat rengekkan Jeno, Jaemin hanya bisa menghelakan nafasnya
"Bukannya gitu No, gue mau cuci peralatan masak tadi, tuh numpuk" Jaemin menunjuk ke tempat pencucian piring yang memang banyak peralatan kotor yang menumpuk. Tapi, bukan Jeno namanya kalau ga menentang. Dengan cepat ia menarik tangan Jaemin dan membawanya ke kursi sebelah Jeno."Selamat menikmati makannya Jeno-ssi" ia hanya meletakkan kepalanya diatas meja makan dan menatap Jeno yang sedang makan.
"Kenapa? Jangan diliatin mulu, ntar suka loh" se sendok nasi goreng memasuki mulut Jeno
"Ck, jangan berharap lebih Lee Jeno-ssi" perlahan Jaemin menutup matanya karena demi apapun itu ia sudah mengantuk apalagi ditambah besok ia memiliki jadwal sendirian.
"Bagaimana kalau gue berharap lebih sama lo?" nafas Jaemin seketika terhenti tapi tidak dengan jantungnya semakin berdetak "Na lu sakit?" Jeno mendekatkan wajahnya ke wajah Jaemin yang masih diletakkannya di meja dan tepat sekali saat Jaemin membuka matanya dan berakhirlah mereka saling tatap tatapan satu sama lain.
"No" panggil Jaemin mendapat deheman dari Jeno "Gapapa, manggil doang" Jaemin tersenyum yang dimana membuat Jeno semakin gemas, Jeno mulai mengacak-acak rambut Jaemin "Ish, rambut gue berantakkan dong... btw udah selesai makannya?" Jeno menganggukkan kepalanya "Yaudah taruh dulu di tempat pencuci piring, nanti gue yang cuci sesudah gue tidur 5 menit dulu" Jaemin kembali melanjutkan tidurnya
"Selamat tidur Nana" melihat Jaemin tidur dengan nyenyak, Jeno tidak tega membangunkan Jaemin untuk cuci piring, makanya ia inisiatif untuk mencucinya sendiri. Tak terasa waktu berlalu, Jeno akhirnya selesai mencuci semua piring dan perlengkapan masak yang kotor.
Ia melihat sekilas kearah Jaemin yang masih tidur nyenyak, dengan langkah perlahan Jeno mendekati Jaemin dan duduk ditempat saat ia makan sebelumnya lalu menaruh kepalanya di atas meja, menatap ke arah Jaemin sambil memainkan poni Jaemin yang menutupi matanya. "Kamu tau Na, aku benar-benar menyukaimu, apakah kau punya perasaan yang sama denganku?"
.
.
.
TbcUdah panjangkan chapter kali ini? Gimana? Seru tak?
Kali aja ada yang mau ngasih ide buat chapter endnya
..
.
Gomawo Mianhae Saranghae 💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario (Nomin) ✔
Fanfiction'NOMIN... NOMIN... UWAA...NOMIN' "No, itu mereka manggil siapa deh? Nomin siapa?" "Ntahlah gue juga ga tau, udah lu fokus aja Na" . . . Happy Reading^^ . . . Start : 25 Maret 2020 End : 25 Februari 2021