Ikrar

2.2K 96 6
                                    

Ana sebenarnya seorang mantan santriwati,  bukan mantan tapi lebih tepat seorang alumni pondok pesantren yang masih dianggap menjadi santriwati

Sebenarnya ana alumni udah dari 4 tahun yang lalu, bahkan ana masih sangat mengingat ketika ana lulus dan diangkat menjadi alumni, diatas panggung wisuda kami mengikrarkan sebuah janji agar selalu menjaga nama baik seorang santriwati walaupun kami berpencar nantinya ntah kemana

Kami bahkan mengucapkannya dengan lantang dan sangat jelas menggema, hari itu bahkan disaksikan oleh orang tua kami
Terlihat wajah orang tua kami merasa lega namun juga khawatir, mungkin mereka khawatir bagaimana kehidupan kami selanjutnya atau mereka khawatir apakah kami bisa menjaga amanah ikrar itu dengan baik atau tidak

Sebenarnya dihati kecil ana juga terbesit hal semacam perasaan cemas, bagaimana tidak?? 6 tahun lamanya ana berada dipesantren namun tiba" disuguhi dengan dunia luar

Katanya dunia pesantren dengan dunia luar itu sangat jauh berbeda, banyak senior alumni yang mengatakan pada kami seperti " haduhhh kalian ya ukhti kalaw udah diluar harus pandai menjaga diri,  jangan sampai tersesat dengan dunia luar, memang itu sepertinya nikmat namun itu hanya sementara ukh, berbahaya untuk akhirat kelak"

Itu yang ana dengar petuah dari ukhti" alumni lainnya

Seketika itu ana berdoa " yaallah jauhkan lah hamba dari zina dan dosa"

Kembali mengingat ikrar yang terucap, sungguh ikrar itu adalah suatu yang mudah diucap namun sangat sulit untuk dipertahankan amanah tersebut, kepercayaan diriku mulai berkurang karenanya

Sungguh ana takut akan mengecewakan pesantren, orang tua,  dan terutama sang pencipta alam,  Allah swt

Awalnya berapa bulan setelah sah menjadi alumni, ana melanjutkan kuliah di sebuah universitas yaitu exo university, dan kebetulan ayah seorang enterpreneur dan beliau menyarankan ana untuk mengambil jurusan manajemen, akhirnya ana menyetujui opsi beliau

Ana bahkan tak membantah,  toh itu juga untuk kebaikan ana
Ana pribadipun menyukai semacam wirausaha, jadi it's okay, no problem aja

Awal kuliah ana masih lugu layaknya seorang santriwati, masih berpakaian lengkap semacam jilbab panjang,  baju gamis, lengkap dengan kaos kaki juga manset tangan, ana maasih mejaga pandangan dari laki",  akan tetapi beberapa bulan setelahnya ada seorang laki" yang datang menyatakan perasaannya kepada ana

Ouhhh ana sangat terkejut dikala itu, sungguh ini diluar dugaan,  ana gugup setengah mati, badan bergetar dan tiba" kaki ikut melemah,  bagaimana tidak??  Ana yang awalnya sangat menjaga pandangan dari laki", tiba" di tembak oleh seorang laki"

Yaallah apa yang harus ana lakukan dengan perasaannya,  jika ana terima maka ana melanggar ikrar kami waktu itu, tapi jika ana tolak ana takut lelaki tersebut tersinggung dan perasaannya terluka

Sungguh ana dilema dikala itu

Waktu itu ana sedang berjalan ke kantin dengan sahabat ana bernama luhanie humairah dan juga sooya afifah

Ana dan dua sahabat ana yang mulanya hanya berniat ingin makan siang malah jadi tertunda oleh laki" tersebut

Sungguh aku mengenal laki" tersebut, karena kebetulan kami satu kelas, namun dari yang ana dengar dya baru putus cinta seminggu yang lalu dari wanita yang bernama iren, itupun ana dengar dari gosip" tetangga

Hufftttt bukan maksud hati ingin menguping gosipan tersebut, tapi ana tepat duduk disebelah mereka saat gosip itu diucapkan

Ana sadar, sungguh laki" itu sangat tampan, seperti ibaratnya laki" blasteran dunia dan surga saking tampannya wajah laki" itu


Cintai aku dijalannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang