Bab 1 ( Awal Pertemuan )

7 1 0
                                    

Pagi yang cerah dengan silau yang begitu menyengat ke wajah dan terdengar suara tirai yang di buka oleh seorang wanita paruh baya, yahh itu adalah Sandy mama dari Bella.

"Bell, ayo bangun." ucap wanita itu dengan lembut kepada anak perempuannya ini "Ayo, ini hari pertama kamu masuk sekolah sebagai murid kelas 11." imbuh wanita itu.
"Iyaa ma, bentar ya lima menit lagi deh." sahut gadis yang sedang tidur di kasurnya dengan menarik lagi selimutnya.

Akan tetapi Sandy tidak menyerah untuk membangunkan anaknya ini. Karena ia tahu bahwa kemarin malam anaknya ini sedang menyiapkan segala kebutuhannya untuk sekolah.
"Ayo bangun, nanti kamu telat baru tau rasa. Cepat sana mandi udah di tunggu papamu di meja makan tuh." ucap Sandy.

"Duhh iya ma bawel deh. Yaudah aku mandi dulu." sahut Bella dengan malasnya. Bella bukanlah tipe anak yang pemalas tapi dia merupakan anak yang hyperaktif selalu semangat walaupun dia memiliki sifat yang cuek dan juga kasar kepada anak cowok yang berani-berani mendekatinya.

Setelah 25 menit ia mandi dan juga memakai seragam sekolah dengan rambutnya yang panjang di biarkan tergerai sambil menatap ke arah cermin besar di depannya.

"Akhirnya udah kelas 11." ucap gadis itu sambil mematung di depan cermin. "Baiklah, mari kita mulai." imbuh gadis itu.

*Meja Makan

"Pagi Ma, Pa." sapanya kepada kedua orang yang tengah duduk di meja makan yang terbuat dari kayu jati dengan ukiran-ukiran yang begitu lembut di atas meja dan juga samping kanan-kirinya.

"Pagi." jawab kedua orang itu. "Ayo duduk sini nak." ucap Hery, yahh dia adalah papanya Bella. Lalu ia hanya menjawab dengan anggukkan dan langsung duduk memakan sarapannya.

"Oh iya kamu kan sekarang udah kelas 11. Papa mau tanya nanti setelah kamu lulus, kamu mau kuliah di mana di indonesia atau luar negeri." ucap papanya membuka pembicaraan.

"Belum juga kelas 12 udah di tanyain mau kuliah di mana." jawab Bella sekenanya. "Kan papa cuma nanya, biar bisa di persiapkan mulai dari sekarang." jawab papanya.

"Ya betul kata papamu, nanti kan bisa di persiapkan dari sekarang. Siapa tau aja kamu mau ngikutin bimbel." sahut mamanya yang menyarankan Bella untuk mengikuti bimbel. Yahh walaupun mereka tau kalau anak mereka ini sangat tidak menyukai bimbel. Karena baginya bimbel itu dapat menyita waktu-waktu berharganya.

"Gak ah, ngapain ikut bimbel kalau belajar di rumah aja juga nyaman." jawab Bella.

Walaupun Bella tidak pernah mengikuti bimbel dia selalu saja mendapatkan predikat juara 1 bahkan nilai UNnya saat SD dan SMP pun mendapatkan angka yang paling tinggi di sekolahnya. Bukan hanya itu dia juga selalu mengikuti olimpiade seperti matematika, fisika, biologi, kimia dan masih banyak lagi prestasinya.

"Yaudah deh kalau itu keputusan kamu kita gak akan maksa kamu untuk ikut bimbel." ucap Sandy.
Lalu mereka melanjutkan sarapan mereka dan langsung bergegas untuk pergi. "Bella berangkat dulu ya ma, Assalamu'alaikum." lalu di sahut oleh Hery. "Papa juga ya ma, Assalamu'alaikum."

"Iyaa, wa'alaikum salam. Hati-hati di jalan ya." ucap Sandy.


*Di Sekolah

      SMA High Stars hanya ada satu kata yang terucap jika kalian melihat sekolah ini yaitu 'WOW.' hanya itulah yang akan terucap. Karena sekolahan ini memiliki halaman yang begitu luas bahkan luasnya mengalahkan lapangan yang ada di dekat perumahan Bella.

Mungkin banyak yang tau jika sekolahan ini menghasilkan lulusan yang bermutu dan terbaik, dan memang benar adanya. Tapi jangan salah sekolahan ini juga terkenal dengan beberapa anak-anak nakalnya, dan tidak jarang mengikuti pertarungan antar pelajar. Yahh walaupun seperti itu setiap tahunnya tetap menonjolkan lulusan terbaiknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang