UNTUK TUAN TERAMAT BAIK...

4 1 0
                                    

Untuk Tuan Teramat baik,

 Satu lustum itu lama ya?

Terlalu lama untuk segala tangguh dibayar acuh, terlalu lama untuk segala kasih dan nanti dibayar perih dari puan tanpa henti, terlalu lama untuk segala upaya bertahan pada puan yang sebisanya menghancurkan, Terlalu lama untuk rumah paling tabah tetap ada di tengah badai yang berusaha meniadakan.

Tak Bisaku ceritakan perihal 24/7 selama satu lustrum, aku butuh semua kertas di bumi untuk menuliskan betapa baik dan asik, tangguh dan tabah, menyenangkan dan menenangkan, menyejukkan dan menghangatkan, betapa luar biasanya kamu. Sementara, aku butuh satu tetes tinta yabg sudi untukku gambarkan bagaimana aku disepanjang haru lalu, Betapa... ah aku terlalu takut untuk menggambar kan Lalau dan abai yang kepalang akut itu.

Satu lustrum kamu cuma ada tanpa memaksa untuk tau keberadaan mu apalagi aku ada untuk mu, kamu cuma mau ada selamanya sedangkan aku sebisanya memaksamu Henti. Singkatnya Kamu adalah yang terbaik selama tahun tahun itu, Bodohnya hal tentangmu baru terlintas di kepalaku di tahun ini, tahun ke ketiga, Tahun dimana kamu dan aku masih saling bertukar pemeran? Aku baru sadar saat kamu telah pudar, atau mungkin sirna? seperti mu yang entah kenapa padaku yang acuh, maka entah kenapa pula aku baru merasa dengan sangat saat mungkin asa mu telah Pupus.

semesta sedang membencandai kita? atau sedang mendikte luka yang ku beri waktu lalu dengan duka yang telah pernah ku duga? denga. rasa yang datang saat asa mu entah kamu taruh dimana? 

Jika Mereka yabg tidak sedikitpun mendengar keluhmu tentang segala peluh prihalku, yang di dak melintas segala prilakumu tang teramat, bisa jatuh hati pada kisah yang kamu bangun, bisa berujar nanar padaku soal urusanmu bahkan beberapa bisa membenci ku kerena aku yang tak kunjung bisa jatuh hati padamu, Rasanya aku tak berhak untuk merasa berhak, bahkan setelah bongkahan es itu cair rasanya luapan harapan hanya akan ku dekap tanpa pernah kuberi tahu, kalau saat itu bukan hanya kehilanganmu pyn aku kehilangan diriku. Jika kau ingin sedikit saja mengeluh atas peluhmu selama ini atau bahkan mau sekali saja berhenti jadi tuan paling ramah dan menjadi penuh amarah, aku siap aku pantas atas ulahlu yang luar biasa todak bisa di tera siapapun semestinya. Namun jika sedikit saja aku berhak merasa, Bukankah kita dan semesta tau, aku jni bongkahan es yang terbiasa membeku sebelum kamu datang ke dunia ku sebatas pilu dan biru. Kini bongkahan es itu sudah kepalang mencair sudah bah tanpa arah. 

Satu lustrum itu...

Terlalu lama untuk dihabiskan untuk diperjuangkan yang dibiarkan kalah karna lelah, untuk itu masanya belum habiskan?

Jika saja saat ini kamu katakan kamu masih seperti yang dulu, maka diri ini akan dengan sendirimua pulang pada Rumah paling tabah itu, karna sejujurnya setelah berkelana, kemana arah langkah hanyalah Rumah Jika saat ini kamu kembali maka juangmi akan ku hadiahi pulang. Jika pun kamu yang pantang menyerah itu pasrah dan pindah arah, kamu tetap yang terbaik setidaknya untuk hari hari yang tak mungkin Hilang dari diri

Jangan Lupa Vote😍😊
Karna Ini Tulisan Pertamaku:')
maaf typo bertebaran

Coretan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang