Parthevia

9 2 0
                                    

Kerajaan parthevia

“Selamat datang pangeran,Yang Mulia ingin bertemu.”

“Aku tahu.”

Derap langkah kaki semakin cepat,tegas dan terasa. Melangkah menuju ruangan yang ingin di masukinya sejak lama. Bertemu seseorang yang penting. Tidak butuh waktu lama ia sudah berada di depan pintu emas besar dan beberapa pengawal ada di setiap sisi pintu itu. Kedua pengawal itu menunduk hormat dan langsung membukakan pintu untuknya.

Terlihat jelas,ruangan besar yang mungkin gabungan dari 7 sampai 8 rumah,besar sekali. Seluruh ruangan berlapisi emas,patung kesatria berlian bahkan lampu gantung juga dilapisi emas dan dihiasi berlian. Tapi semua itu tidak membuatnya kagum,itu sudah biasa baginya. Melihatnya saja ia mulai tampak bosan. Sekarang dihadapannya ada beberapa orang pengawal dan tentu saja ada seorang lelaki dan wanita yang tengah duduk di singgasananya.

Mereka adalah Raja Advish IV dan Permaisuinya.

Dan yang sedang berbicara di sini adalah Rhicard,pangeran pertama dari raja advish,pewaris tahta selanjutnya.

“Salam ayahanda,salam ibunda. Aku kembali,bagaimana kabar kalian?”katanya sambil menunduk.

“Bangunlah putraku,kami baik baik saja. Bagaimana denganmu?” Kata Raja Advish

“Sepertinya keberkahan Parthevia bersamaku,hingga aku masih hidup dan kembali sekarang. Namun aku harus pergi lagi besok ke perbatasan bagian barat,aku harus mengecek sesuatu.” Kata Pangeran Rhicard sambil berdiri.

“Baiklah,istirahatlah  dulu di sini hingga besok kau bisa menjalankan misimu dengan lancar.”

“Baik ayahanda.”

Tatapan raja sedari tadi tertarik pada sosok laki-laki yang berada di belakang tak jauh dari Pangeran Rhicard,sosok itu terlalu misterius dia memakai pakaian serba hitam dengan rambut sedikit panjang yang menutupi setengah dari wajanya.

“Lalu,siapa yang ada di belakangmu itu?”

“Dia adalah pengawalku,dia kuat,jadi tenang saja. Dia akan menjadi pengawal dari adikku nanti.”

“Apa kekuatannya?sihir apa yang ia miliki?” Tanya permaisuri.

“Tidak bisa mati.”

“Apa?”

“Ya,dia tidak bisa mati meski ditusuk sekaligus,dia memiliki kekuatan yang begitu langka.”

“Apa dia bisa menjaga putri? Dia……”

“Tenang saja ibunda,aku jamin tentang kekuatanya. Aku akan mengantarkannya ke kamar putri.”

“Rhicard,nasihati adikmu,selama setahun ini di jarang keluar bahkan jarang makan,ayah khawatir dengannya,dia masih belum bisa melupakan pangeran sial itu.”

“Dia bukan pangeran sial ayah.”

“Ayah tidak peduli,istirahatlah nak,.”

“Baik,keberkahan dan kemakmuran bersama Parthevia.”

Pangeran rhicard bersama pengawalnya keluar dari ruangan itu dan sekarang menuju ke sebuah kamar,kamar yang menyedihkan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 01, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

For You?Where stories live. Discover now