• REJECTED 1 •

778 112 147
                                    

Jika suatu saat nanti kamu menemukan kebahagiaanmu, kamu harus ingat aku pernah berjuang untuk kamu.

- Ara -

"BIMA!!!!" teriak seorang gadis berparas cantik dengan rambut hitam panjang bergelombang.

Gadis cantik itu bernama Ara Cantika Putri. Panggil saja dia ' Ara '. Gadis cantik dengan sejuta pesona yang mampu meluluhkan hati kaum adam tapi, tidak dengan seorang lelaki bernama Abimanyu Siregar Putra. Panggil saja dia Bima karena, di akta kelahiran memang tertulis Bima.

"Apa?!" ketus Bima to the poin.

"Kenapa ngak bales pesan Ara?" tanya Ara seraya menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Emang ada ya?!" tanya Bima dengan ekspresi datar andalannya.

"Ada!!! Mana hp Bima?"

"Buat apa?" tanya Bima dengan alis mengerut.

"Serahin sini!" perintah Ara. Seakan-akan tak boleh ada yang membantah perintah nya.

Bima mengehelan nafas berat, seraya berjalan menju kelas nya, mengabaikan Ara yang terus meminta Hp miliknya.

"BIMA...BIMA!!!!" teriak Ara dengan keras.

Seakan tidak peduli dengan keadaan koridor sekolah yang mulai ramai.

Tanpa memperdulikan teriakan Ara, Bima berjalan santai melewati banyak pasang mata yang melihat kejadian tadi.

"BIMA!! ARA MAU NGOmphmp ____" teriakan Ara tertahan karena sebuah tangan kekar membekap mulutnya.

"Berisik!" balas lelaki itu seraya melesat pergi melewati Ara dengan sesekali bersiul-siul tak jelas.

"Dasar! Bima hati batu!" cibir Ara seraya menghentak-hentakkan kakinya dengan kesal.

"Ra, masih waras kan?" tanya seorang gadis cantik dengan make up sedikit berlebihan dari murid lainnya.

"Masih lah!" bantah Ara seraya melirik sahabatnya.

"Astaga itu muka apa adonan kue, tebel amat hiasan nya!" batin Ara seraya mengelus dada nya.

Seakan peka dengan tatapan binggung dari Ara, sahabatnya itu pun angkat bicara perihal masalah yang membuat teman pintarnya ini menatapnya dengan bingung.

"Gue baru beli make up! Gimana, bagus ngak?" tanya gadis itu dengan senyum manis memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Iya bagus kok!" ujar Ara seraya berjalan melewati sahabatnya. Iya terlalu bosan berdebat masalah make up dengan sahabatnya ini.

"Ara, tungguin Oca!"

Ya, gadis cantik penggila make up itu bernama Okalina Prameswari, biasa di panggil Oca. Sahabat Ara dari mereka masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

"Lo mau kemana?" tanya Oca saat dirinya sudah menyamai langkahnya dengan Ara.

"Mau ketemu Bima" balas Ara dengan tampang polos tanpa ekspresi apapun.

"Lo masih suka dia?"

"Iyalah. Ara suka Bima cuman butuh satu detik, tapi kalo buat lupain Bima, Ara butuh waktu berabad-abad baru bisa!" jelas Ara seraya berlari kecil memasuki kelas Bima.

REJECTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang