3 Zerangkai

40 5 2
                                    

"Ma ayo,ini hari senin lho ma,waktunya aku tugas jadi petugas upacara, nanti kalau telat bisa dihukum aku." Ujar gadis itu,terburu-buru.

"Iya iya clar,ini mama lagi ambil kunci motor" Eli berseru,Sambil mengambil kunci motor yang ada tempat menggantung kunci

Tanpa banyak bicara lagi,mereka langsung membuka pintu dan eli mengeluarkan sepeda motor merah nya,clara yang saat itu sangat terburu-buru menutup pagar rumah nya dengan cepat dan langsung naik ke sepeda motor yang telah dinyalakan. Dia membenahkan sarung tangan putih yang ia kenakan dan sedikit merapikan bajunya. Tanpa sadar dia sudah sampai di depan gerbang sekolahnya. Dia bergegas turun.

Clara menyalami tangan mama nya.

"Yang pinter,jagan nakal" ujar eli

"Iyaa ma" clara mengangguk mengerti

Gadis itu langsung masuk ke dalam sekolahnya dan menaiki anak tangga yang tak jauh dari gerbang. Kaki nya cepat menaiki satu persatu anak tangga. Lalu dia berpaspasan dengan kedua sahabatnya,yang menuruni anak tangga bersiap untuk bertugas.

"Eh Vin, Nad, tungguin" Ujar clara,sambil menarik kedua sahabatnya menuju ruang kelas.

Kedua sahabatnya tersebut menunggu di depan ruang kelas sambil menatap clara yang sedang meletakan tas. Dia buru-buru keluar dan mengampiri kedua sahabatnya. Mereka berjalan santai,Karena beberapa teman-teman mereka masih ada yang di dalam ruang kelas, dia dengar sih "Gurunya belum datang",memang biasanya para guru datang sekitar jam 06.15 ,dan sekarang masih menunjukan pukul 06.10.

"Hmm,gue pikir udah pada turun, kayaknya mama gue sengaja mempercepat jam sepuluh menit lebih awal" Clara berseru jengkel.

Devina, dan Nadia tertawa bersamaan. mereka terus berjalan menuruni tangga dan bertemu dengan salah satu guru yang baru datang.

"Bu Ita" seru mereka bertiga,
kompak.

Mereka bersalaman yang dibalas oleh senyuman hangat oleh gurunya itu. Dan mereka berjalan menuju lapangan.

Clara dan nadia langsung menuju barisan paduan suara

"Gue di belakang ya, yang bener kalo ndirigen" ujar clara disertai kekehan kecil.

"Ya udah sana" balas nadia dengan sedikit kesal

Sinar matahari pagi mulai menerpa wajah-wajah yang ada dilapangan,waktu dengan cepat berlalu

"Bubar barisan,jalan!" seru pemimpin upacara dengan lantang.

Murid-murid langsung meninggalkan lapangan yang mulai panas.

Clara,Nadia,Devina bertemu di depan perpustkaan dan langsung bergegas naik,menuju kelas.

Mereka menyandarkan kepala ke kursi masing-masing.

"Kenapa tuh si Zalsa" clara membuka pembicaran.melihat zalsa yang sendirian

"Kayaknya lagi ada masalah sama geng nya" ujar nadia

Suara langkah sepatu terdengar semakin mendekat, semua langsung memperbaiki posisi duduknya, angga yang segera menempati kursi di sebelah devina, sedangkan nadia dengan clara, posisi itu diatur sesuai rank nilai. 8 orang dengan nilai tertinggi pasti di tempatkan di kelompok unggulan "A".

"Assalamualaikum" ucap bu ita yang memasuki ruang kelas

"Waalaikumsalam" Semua menjawab serempak.

"Hari ini UH ya anak-anak" Ujar bu ita

"Iya bu"

Bu ita langsung mengambil soal ulangan yang ada di laci meja dan langsung di bagikan. Seperti biasa hanya "senyap" yang ada. Semua serius karena pasti memikirkan posisi tempat duduk mereka akan maju,mundur,atau bertahan.

"Jam 08.45 harus sudah selesai ya" Seru bu ita.

"Siap bu"

Bu ita tersenyum melihat anak-anak nya serius mengerjakan, ia tau pasti mereka ingin berada di kelompok A. Seperti biasa kelompok A sangat serius karena tidak ingin posisinya tergeser

Tak terasa sudah pukul 08.45. Tanpa di perintah semua murid langsung mengumpulkan ulangan.

"Vin, bagian kelompok mu" panggil bu ita,menyerahkan lembar jawaban untuk dikoreksi.

"Iya bu" devina meraih lembar jawaban dan membagikanya

"Dengarkan baik-baik ya, Satu:A ,Dua:B, Tiga:D , empat:B , Lima:C ....." bu ita menbacakan kunci jawaban dua puluh lima soal.

"Betul dikali empat ya" ujar nya

"Tiga serangkaii,Sini!" pinta bu ita ,memanggil 3 murid yang ia beri julukan 3 serangkai.

Clara,Devina,Nadia berdiri menuju meja guru.

"Ini tolong dimasukan ya nilai-nilai nya , dan nanti jam 09.30 diistirahatkan ,bu ita ada rapat" pinta bu ita

Mereka mengangguk.

"Akhirnya selesai juga" seru clara, menghembuskan nafas lega.

"Jam berapa nih?" Tanya nadia memastikan,sambil mendongak ke arah jam dinding

"Istirahatin aja lah, capek gue." ujar clara.

"Gaes istirahat ya" devina berseru.

anak-anak dikelas segera keluar menuju kantin.

"Ga usah ngantin ya, nanti aja istirahat ke dua" ujar devina

"Iya,gue juga lagi bokek, makan bekal aja dah" jawab nadia

"Gue juga"

"Eh zal,napa lo ga ikut temen lo ke kantin" Nadia berkata bingung sambil menuju tempat zalsa duduk,diikuti clara dan devina.

"Berantem gue, males gue kayak ga dianggep" Jawab zalsa, disertai hembusan nafas sebal.

"Ya udah kamu bareng kita aja" clara memberi solusi.

"Gimana kalo jadi 3 Zerangkai , jadi 3 serangkai plus zalsa" ujar nadia disertai kekehan kecil.

"Kenapa ga empat serangkai" tanya zalsa

"Kan tiga serangkai itu nama julukan dari guru, ya masa diilangin gitu aja, kan sayang" clara yang tahu maksud nadia menjelaskan.

"Ya udah, thanks ya" zalsa tersenyum ramah kepada mereka. Yang di balas senyuman hangat juga.





Cinta TersembunyiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang