"akhirnya selesai juga, selalu aja ya kalo yang imam in pak muis gue jadi khawatir ada apa- apa, abisnya kalo sujud lama bener" Clara mengomel
Nadia juga sebal "Capek sendiri gue anjir"
"Hus" devina menyadarkan
"Kuy ngantin" ajak clara
Mereka berjalan melewati perpustakaan lalu menyebrang lapangan. Nadia yang tersadarkan sesuatu langsung menarik kedua sahabatnya mendekati gawang.
"eh bentar ges" ujar nadia
Dia berjalan menuju sosok tinggi dan tampan yang ada di dekat ring basket
"Eh rey, nanti lu les kaga?" tanya nadia ke anak yang ada didepan nya
"Les" jawab rey singkat
"Oh yaudah, thanks"
Yang dibalas anggukan oleh rey
Sekilas dia melirik ke arah clara. Pandangan mereka terkunci sebentar, Rey langsung mengalihkan kembali pandanganya.
Entah ada apa dengan clara sekarang. Dia merasa dag dig dug saat di tatap langsung oleh rey.
"iih nad itu tadi siapa" tanya clara
Nadia menarik nafas lalu menghbuskan dengan sedikit sebal "astaga claraaa itu rey, masa lu uda skolah tiga tahun ga kenal sih, kudet banget"
Devina yang mendengarnya hanya terkekeh kecil tidak berkomentar.
Lalu mereka langsung menuju kantin.
"Lo pada mau makan apa, gue bingung nih" tanya vina dengan intonasi kebingungan
"Gue lagi pengen mie ama telor" jawab nadia
"Gue juga" clara mengikuti
Mereka langsung menuju ke pojokan kanti yang sedang terlihat ramai
"Bu sar, mie aceh dua sama mie goreng satu, dikasih telor dadar ya" clara yang tanpa di tanya langsung memesan.
"Bentar ya" ujar bu sar , menanggapi
Setelah 3 menit , pesanan pun selesai
"Ini mie nya" kata bu sar
Clara,nadia,devina langsung mengambil dan menuju tempat duduk.
"Eh nad lo punya nomor wa nya rey kaga?" tanya clara
"Kenapa lo, suka?" goda nadia "ga punya gue"
"Gue rasa ada yang beda setelah gue ketemu rey" ujar clara "entah lah, gw dari dulu selalu pandangan pertama"
"Acie clara nih ye" devina akhirnya buka suara "udah udah makan"
Setelah makan mereka pergi dari kantin langsung menuju ke ruang kelas
"Woy lu mentang-mentang juara satu lomba lari, naik tangga aja lari" sebal clara kepada nadia
Nadia hanya terkekeh kecil mendengarnya.
"Eh vin lo mau ninggalin gw juga, jahat emg" devina menyusul nadia yang sudah sampai di atas
"Eh aduh" kaki clara tersandung anak tangga.
Clara mendongak karena ada uluran tangan yang mengarah pada nya. Yang di dongak hanya datar tak berekspresi.
Badan clara terasa gemetar saat mengetahui itu adalah rey
"Lama lo" ujar rey.
Langsung rey menyambar tangan clara dan menariknya. Lantas meninggalkanya
"Thanks" clara sedikit teriak.
-Maaf nih belum sempet lanjutin ceritanya, lagi ga mood nulis ,dan mungkin klo dipaksa nulis hasil nya berantakan-Tunggu kelanjutan kisah clara dan rey
-Sekedar spoiler,rey sebenernya suka sama seseorang
-udah tunggu dulu ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tersembunyi
Teen FictionClara seorang gadis ceria yang meninggikan gengsi yang sudah jelas diawali dari perbuatanya sendiri,dan Rey seorang lelaki populer tapi dia terlalu bodoh untuk mengakui perasaany