Satu

1.2K 113 6
                                    

Disaat teman satu sekolahnya berlomba-lomba meninggalkan sekolah cuma Tisa yang berjalan santai ke toilet sambil membawa tas nya, sesekali dia tersenyum jika ada yang menyapanya.

Masuk ke dalam toilet dan mencuci wajahnya di wastafel sebelum kegiatannya terganggu karena panggilan masuk dari handphone nya.

Jeophano Kaxavier🥰

Angkat [✓] | Tolak [X]

Angkat [✓]

"Dimana?"

"Toilet, sebentar aku ganti baju" Tisa menaruh handphonenya di atas wastafel lalu me-loudspeak panggilan nya agar suara Jeo dapat ia dengar, tangannya tak diam, sibuk membuka seragam olahraga nya untuk dia tukar dengan seragama putih abu.

"Lah? Kamu pelajaran terakhir ngapain ganti baju Sa? Lama tau ga" Jeo mendecak kesal, salah satu sifat yang tidak dia sukai dari Tisa adalah repot. Wanita itu selalu membuat dirinya sendiri susah.

"Ya kenapa? Aku ga mau ya pulang pake baju ini, bau keringet, ga keren juga. Kamu kalo mau ngomel mending pulang ga usah jemput aku, aku bisa na-" panggilannya diputus sepihak oleh Jeo, Tisa hanya mengendikan bahunya acuh toh Jeo tidak bisa marah lama-lama padanya.

"Ambekan dih, untung cakep" omel Tisa sambil merapihkan kunciran rambutnya, memakai bedak dan pelembap bibir, serta menyemprotkan parfume sedikit.

Tisa berjalan menjauhi sekolah, berencana pulang dengan bus atau kendaraan umum lainnya karena Jeonya sedang marah. Sedang asik bersenandung Tisa melihat kekasihnya sedang bermain handphone diatas motor gede hitamnya. Ingin membuat Jeo terkejut tapi sayang pria itu sudah lebih dulu mendongak, menatapnya tajam.

"Yhaa baru mau ngagetin kamu liat duluan" Tisa mempoutkan bibirnya, wanita ini memang terlalu menggemaskan untuk bersanding dengan Jeo.

"Lama, naik" Jeo memberikan Tisa helm, membantu Tisa naik ke motornya lalu melajukan motornya membelah jalanan kota Bogor.

"Mie ayam dulu ya Je!" Suaranya sedikit keras agar pria dihadapannya dapat mendengar, tidak ada balasan selain anggukan singkat. Sial, Jeonya sungguhan marah.

Sampai di kedai mie ayam pinggir jalan, Jeo memarkirkan motornya lalu berjalan membiarkan Tisa mengekor dibelakang nya.

"Dua mas, sama es jeruknya" setelah dipastikan si mas mie ayam mengerti pesanannya Jeo duduk di bangku yang sudah disediakan.

"Je, kesel beneran?" Tanya Tisa karena tak tahan akan keheningan yang tercipta diantara keduanya, sedikit banyak dia menyesali perbuatannya tadi. Bukannya berterimakasih sudah dijemput malah menyuruh Jeo pulang dan berhenti mengomel, siapa yang tidak kesal.

"Aku minta maaf, aku kelewatan tadi" Tisa menunduk, tidak kuasa ditatap setajam itu oleh pria di depannya, walaupun mereka sepasang kekasih tapi siapa yang tidak salah tingkah jika ditatap oleh orang tampan.

"Harus banget yang? Rapih-rapih pas waktu pulang dirumah juga bisa, dijalan mau ketemu siapa? Udah dijemput pake segala mau naik bus. Anjing" Jeo kesal dan Tisa paham, tapi tidak harus mengumpat di tempat umum kan? Childish sekali kesannya.

"Pulang aja deh yo! Males aku"

"Kenapa? Ga terima karena omongan aku bener?" Jeo kalau marah ga inget tempat, ingin ikut marah tapi Tisa tau dia yang lebih salah.

"Yha kan aku udah minta maaf yang, lagian kan kamu tau sendiri aku ga betah kalo gembel-gembelan" memasang wajah semelas mungkin karena Tisa tau Jeo pasti kalah telak.

"Hmm"

"I love you"

"Hmm"

"I love you Jeo!"

"Iya Sa"

"Mas i love you, Tisa sayang mas mie ayam!" Sedikit menaikan nada suaranya, kesal karena ucapan sayangnya tak di balas. Mas-mas mie ayam dan beberapa pembeli yang lain hanya bisa tersenyum maklum melihat dua anak muda itu.

"I love you too Sa! I really do!!" akhirnya Tisa lagi yang menang.


The cast!💕

(Maaf ya editan ku ga bagus 😓)





Hope u guys like it, enjoyyy!🥰
Stay safe everyone, please vote if you like it. :)

Black RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang