22. Jenguk

1K 92 28
                                    

"Terkadang sahabat berbuat konyol bukan karena dia bodoh, tapi karena dia tak ingin melihatmu terlalu lama larut dalam kesedihan."

~~~

Emang beda dari yang lain, seluruh siswa-siswi SMA Garuda sudah selesai melaksanakan upacara hari ini sedangkan ketiga sejoli itu dengan tampang tak berdosanya baru masuk lewat jalan belakang dan lebih memilih nongkrong di warung bi Inah dibanding masuk kelas yang otomatis akan kena semprot pak Ifan.

Karena faktor semalam sama sekali tidak tidur juga membuat mereka bertiga sangatlah kecapekan dan tentunya mata mulai terasa berat sekali.

Bi Inah menaruh beberapa cangkir kopi diatas meja dekat mereka bertiga duduk. "Devaro kemana? Tumben ga bareng kalian."

"Dia kan anak rajin." ujar Kenzo dengan tawa renyahnya

"Rajin bolos yang ada." timpal Rezvan

"Kalian itu udah kelas 12, jangan keseringan bolosnya." ujar bi Inah

"Belum ada niatan tobat sekarang mah bi, ga tau ntar sore." pikir Kenzo

"Dasar anak muda jaman now." Bi Inah menggelengkan kepalanya heran

Albara menyenderkan tubuhnya dikursi panjang dan perlahan mulai memejamkan matanya. "Kalo udah bel istirahat bangunin gue yak"

"Gue juga mau tidur, lelah hayati." Kenzo langsung menidurkan dirinya juga dikursi panjang sebelahnya

"Bi, bangunin kita yak entar." suruh Rezvan yang diangguki langsung oleh bi Inah

Walaupun lokasi warung bi Inah dekat dengan SMA Garuda tapi nyatanya sangat jarang sekali ada anak remaja yang nongkrong disini atau mungkin kebanyakan dari mereka sudah tau kalau warung bi Inah sudah menjadi tongkrongan geng DARK yang artinya tidak boleh ada yang menganggu tempat khas geng DARK itu sendiri.

Memang warung bi Inah sendiri hanya sederhana seperti warung-warung kecil pada umunya tapi membuat geng DARK betah-betah saja nongkrong disini.

Sekitar 3jam pun berlalu begitu cepat saja tapi tidak kunjung membangunkan 3 sejoli itu dari alam mimpinya padahal bel istirahat sudah berbunyi sedari tadi.

Ide jahilpun muncul didalam otak bi Inah untuk membangunkan ketiga sejoli ini yaitu diambilnya lah sebatang rokok dari kantong celana Kenzo lalu menghidupkannya dengan korek gas.

Langsung oleh bi Inah didekatkanlah sebatang rokok yang sudah terbakar itu kearah hidung mereka bertiga masing-masing agar cepat bangun.

"Kok bau asep yah?" gumam Kenzo yang masih dengan mata terpejam karena mencium bau bakar

Rezvan mencium bau bakar mendekati hidung mancungnya tersebut. "Bi Inah, gorengan gosong tu!"

"Cepet bangun, orang udah pada balik semua." teriak bi Inah

Gegelapan mereka bertigapun langsung terduduk dikursi panjang dengan perasaan kaget atas ucapan bi Inah tersebut.

Bi Inah akhirnya bisa berhasil membangunkan ketiga sejoli walaupun harus melakukan segala cara.

"Hah udah pada balik bi?" ujar Albara dengan kaget

Rezvan mengambil tasnya dan segera membayar kopinya ke bi Inah. "Hayu cabut"

Diambilnya oleh Kenzo handphone disaku celananya. "Bentar tapi kok ini masih jam 11 yah."

"Ye tadinya udah seneng gue bisa balik walaupun ga ikut pelajaran plus ga kena semprot." ujar Albara

"Wah parah bi Inah ngejailiin kita nih." tunjuk Rezvan kearah bi Inah yang hanya menanggapinya dengan cengengesan

Merasa ada yang hilang dari sakunya, Kenzopun mengecek sakunya ternyata yang hilang rokok sebatang miliknya. "Ganti rugi bi, rokok gue segala diambil mana itu buat stock seminggu lagi"

Princess Ice [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang