Gegar Budaya
Oleh: Islam Ragab
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah subhanahu wataala yang berfirman “Wahai manusia! Sungguh, kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal ...” Surat Alhujurat, ayat tiga belas. Dari ayat itu, kita bisa mengerti bahwa setiap bangsa atau suku punya budaya dan ciri khas berbeda dengan yang lain. Oleh karena itu, banyak orang yang jika pergi ke negeri orang merasa sedikit aneh. Banyak hal yang berbeda dengan yang ada di negerinya atau berbeda dengan kebiasaannya. Dengan kata lain mereka menghadapi gegar budaya.
Apa itu gegar budaya? Gegar budaya adalah rasa bingun dan kecemasan yang dialami oleh orang yang tinggal atau hidup di lingkungan atau budaya baru tanpa persiapan yang cukup ( KBBI edisi kelima)
Dengan demikian, gegar budaya sering dialami oleh mahasiswa yang melanjutkan studi ke luar negeri. Perbedaan budaya mulai dari sikap bicara, gaya bergaul, cara belajar, sampai kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan. Saya mahasiswa Mesir di Indonesia telah mengalami gegar budaya pada beberapa hal yang berbeda dengan Mesir, berikut adalah contohnya.
1. Orang Indonesia suka bertanya.
Hampir setiap hari ketika bertemu dengan orang Indonesia baik yang kenal dengan saya maupun tidak kenal bahkan hanya tahu saja, mereka bertanya tentang hal-hal yang dianggap pribadi menurut orang Mesir. Seperti: Mau kemana? Sudah mandi atau belum? Kapan menikah, dan sudah makan atau belum? Kalau menjawab iya sudah makan ditanya lagi sudah makan apa? Tetapi saya diam waktu lama di Indonesia mengerti sendiri bahwa pertanyaan seperti itu adalah kata sapaan. Artinya tidak usah memberikan jawaba yang tertentu. Cukup tersenyum jika Anda merasa malu atau tidak mau menjawab. Orang Indonesia akan juga tersenyum kalau Anda tersenyum.
2. Perempuan Indonesia mengemudi motor.
Sampai saat ini yang megemudi motor di Mesir adalah laki-laki. Jarang ada perempuan megmeudi motor. Ketika saya datang ke Indonesia melihat sejumlah besar motor di jalan, hampir semua bangsa Indonesia bisa mengemudi, anak kecil dan perempuan pun bisa! Lama kelamaan saya paham bahwa motor itu adalah kendaraan yang keberadaannya wajib di setiap rumah. Mengapa? Karena di Indonesia banyak tanjakan, kendaraan umumnya sedikit, motor mudah dan cepat digunakan. Akan tetapi, di Mesir tidak perlu motor, karena jalannya datar dan kendaran umumnya banyak. Jadi dari mana ke mana ada kendaraan umum.
3. Orang Indonesia sarapannya nasi.
Biasanya sarapan orang Mesir itu adalah roti, keju, susu, sayur segar, kentang goreng, terung goreng dan lain-lain. Tidak ada orang Mesir pun sarapannya nasi. Awalnya di Indonesia saya sudah makan nsai pagi hari, perut saya belum terbiasa, tetapi akhirnya bisa dan sudah biasa.Inilah tiga contoh di antara banyak hal yang saya mengalami selama saya berada di Indonesia. Kita harus menghormati budaya dan adat orang supaya bisa hidup bersama dengan aman dan damai.