2

4.5K 615 112
                                    

Sebenarnya, dia itu benar-benar pemalu

.

.

.

Ya, Tobio memang pemalu, tapi hal itu membuatku menyukainya, karena sifat pemalunya itu, aku bisa mengusilinya.

Kau tengah duduk makan siang bersama Kageyama.

"Bagaimana?"

"E-Enak." Ucapnya lirih.

"Apa?"

"Ini tidak buruk."

"Huh? Jadi tidak enak ya?"

"Bukan begitu boge!"

"Ini enak." Ucapnya kembali, masih lirih.

"Katakan lebih keras Tobio."

"Aku kan sudah mengatakannya boge!"

"Heee~"

Kau kembali melanjutkan makanmu bersama Kageyama.

Hal yang sama dari kalian berdua, milk addicted! Seperti sekarang, kalian tengah berjalan kembali ke kelas sambil meminum susu kotak.

"Susu kotak memang paling enak kalau dingin."

"O-Oi."

"Ada apa Tobio?"

"Aku mendengar dari anggota klub voli tentang film baru."

"Film?"

"Bioskop." Kageyama memalingkan wajahnya.

"Ada apa dengan bioskop?"

"Film."

"Aku tahu itu Tobio."

"..."

"Kau mau mengajakku nonton di bioskop? Apa kita akan pergi kencan?"

Kau bisa melihat wajah Tobio memerah dan dia memalingkan mukanya.

Ah, senangnya bisa menggoda Tobio.

"A-Aku ingin mengajakmu makan popcorn di bioskop."

Kau terkekeh, "Kau mengajakku ke bioskop hanya untuk makan popcorn?"

"Tentu saja juga menonton film, boge!"

"Biar kulihat...baiklah,"

* * *

Hari Minggu itu, Kageyama sudah menunggumu di depan taman.

Kau berlari kecil ke arah Kageyama sambil melambaikan tangan, "Tobio!"

"Bagaimana penampilanku?"

"Bagus."

"Hei, setidaknya bilang aku cantik."

"Kau sudah cantik boge!"

"Tobio! Berhenti memanggilku boge!"

Kalian pergi ke bioskop dan menonton film bersama.

* * *

"Filmnya seru sekali Tobio, kapan-kapan kita nonton lagi ya!" Kau memeluk Kageyama.

Wajah Kageyama memerah, "Hm."

Kalian kemudian berjalan bersama pulang ke rumah. Kageyama sedari tadi memerhatikan tangan mungilmu.

Dia menyentuhkan ujung kelingkingnya padamu namun dengan cepat menariknya kembali.

Kau tersenyum, "Ahh, dingin sekali." Kau menggosokkan kedua tanganmu.

"Kau kedinginan?"

Kau mengangguk.

"Tanganmu."

"Ada apa dengan tanganku?"

Kageyama menarik tanganmu dan menggenggamnya.

Hangat...

"Tobio."

"Kenapa?"

"Apa kau benar-benar menyukaiku?"

"..."

"Hei Tobio."

"Hm."

"Jadi kau tidak menyukaiku ya?" Kau menghentikan langkahmu.

Kageyama ikut berhenti, dia berbalik menatapmu. Kau bisa melihat Kageyama sedikit kesal.

"Boge, aku menyukaimu! Sangat!"

"Hei kenapa harus ada bo-"

Kageyama mencium bibirmu dan membuatmu diam. Wajahmu memerah seketika.

"Sekarang kau diam, bagus. Ayo pulang." Kageyama kembali menggenggam tanganmu.

Kageyama as BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang