"When i was your man"
Woosan••••
San memencet tombol kunci apartemennya dengan angka yang tak pernah ia ubah sejak awal tinggal disini. Setelah nada bip berbunyi, ia mendorong pelan lalu masuk kedalam.
Langkahnya begitu berat karna ia terlalu lelah seharian bekerja. Ia memijat tengkuknya sendiri karna hampir seharian ia menatap layar komputer dan membuat lehernya terasa pegal.
Choi san adalah seorang produser musik terkenal di seantero negeri korea. Namanya tidak asing lagi di telinga penikmat musik. Ia sudah menciptakan banyak lagu berbagai genre dan seluruh ciptaannya mendapat banyak rewards dan pujian para penikmat musik.
Menjadi produser musik adalah mimpinya sejak ia kecil. Dari kecil ia sudah berkecimpung dunia seni terutama musik dengan menjadi penyanyi di setiap acara acara sekolahnya.
Namun, ketika ia berada dalam perjalanan meraih mimpinya dengan bodoh dirinya melepaskan seseorang yang sangat berarti baginya. Karna ego dan harga diri yang ia junjung setinggi langit, ia kehilangan seseorang yang amat mendukungnya selama ini.
San menghela nafasnya berat. Setiap malam nama Jung Wooyoung selalu terlintas di kepalanya. Hatinya serasa dihantam batu begitu keras ketika mengingat sosok Wooyoung.
Same bed but it feels just a little bit bigger now
Our song on the radio but it don't sound the sameSan melangkahkan kakinya mendekati ranjang. Ia membaringkan diri diranjang tanpa berniat untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu.
Ia melirik sisi kosong ranjangnya dan tersenyum pahit ketika merasa ranjangnya lebih luas daripada biasanya, padahal sejak awal ia masih menggunakan ranjang yang sama.
San membalikan tubuhnya kearah nakas, tangannya memencet sebuah player music kecil dan langsung terputar lagu favoritnya, karna memori hanya ia isi dengan satu lagu saja.
When our friends talk about you, all it does is just tear me down
'Cause my heart breaks a little when I hear your nameIa teringat perkataan temannya siang tadi, ketika dirinya diberi tau bahwa wooyoung telah memiliki seseorang yang baru disana.
Mengetahuinya membuat dirinya sedikit lega namun tak munafik, ia merasa begitu sakit. Lega karna wooyoung pasti mendapatkan yang lebih baik darinya, dan sakit karna sampai sekarang ia masih mengharapkan kembalinya wooyoung.
It all just sounds like ooh, ooh ooh hoo hoo
Mm, too young, too dumb to realizeDulu ia masih belum begitu mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya. Diumurnya yang memasuki 20 tahun, ia memutuskan untuk mengencani wooyoung, teman kuliahnya. Hari hari mereka lewati begitu romantis, tak perduli dengan kata kata orang. Dan san memutuskan untuk mengajak wooyoung tinggal bersama di apartemen miliknya.
Disamping itu ia masih tahap belajar dalam membuat musik musik, dan wooyoung lah yang selalu menemani dirinya saat ia tengah kesulitan. Dan ia merasa beruntung memilik wooyoung sebagai kekasihnya saat itu.
That I should have bought you flowers
And held your hand
Should have gave you all my hours
When I had the chance
Take you to every party 'cause all you wanted to do was dance
KAMU SEDANG MEMBACA
When I Was Your Man, Woosan
Diversos"I'll tell you the greatest regret of my life. I let him go." -Choi San [Oneshoot] •Choi san & Jung wooyoung •Bahasa semi baku •Lower case •Full of sadness