#Pudar#
Detik jarum jam tiada henti terus berputar
Getarannya senada dengan hati yang berdebar
Terlebih lagi setelah hadirmu menguatkan asa yang semakin mengakarNamun seribu sayang
Rasa yang kian menguat harus terenggut dan tumbangTeramat menyesal atas keputusanmu
Jika saja aku tahu
Sedikit pun tak akan kulabuhkan hatikuAku juga wanita yang punya perasaan
Namun sampai hati kau sengaja menyembunyikan
Dengan beralasan tak ingin menorehkan penghianatanAku terobsesi akan kepastian
Hingga akhirnya aku menelan kepedihanLantas untuk apa kau berikan sandaran?
Untuk apa kau raih aku dengan kenyamanan?
Jika akhirnya kau melepasku setelah merangkulku
Kau menusukku dengan tombak yang siap memburuAku melihat titik sendu dibalik mata sayumu
Tapi ternyata itu hanya tatapan biasa untuk hati yang memar dan piluJangan salahkan aku jika aku bersikeras memendam asa
Salahkan saja sikapmu yang seolah memberi harapan untuk berbalas rasa
KAMU SEDANG MEMBACA
Nyaman
PoetryBerawal dari pertemuan Yang tak pernah sedikitpun terpikirkan Hingga larut dalam kebiasaan Memang ini sudah menjadi kenangan Namun bukan untuk dilupakan Realita keadaan menciptakan kenyamanan