29.28

16 3 0
                                    

#Pudar#

Detik jarum jam tiada henti terus berputar
Getarannya senada dengan hati yang berdebar
Terlebih lagi setelah hadirmu menguatkan asa yang semakin mengakar

Namun seribu sayang
Rasa yang kian menguat harus terenggut dan tumbang

Teramat menyesal atas keputusanmu
Jika saja aku tahu
Sedikit pun tak akan kulabuhkan hatiku

Aku juga wanita yang punya perasaan
Namun sampai hati kau sengaja menyembunyikan
Dengan beralasan tak ingin menorehkan penghianatan

Aku terobsesi akan kepastian
Hingga akhirnya aku menelan kepedihan

Lantas untuk apa kau berikan sandaran?
Untuk apa kau raih aku dengan kenyamanan?
Jika akhirnya kau melepasku setelah merangkulku
Kau menusukku dengan tombak yang siap memburu

Aku melihat titik sendu dibalik mata sayumu
Tapi ternyata itu hanya tatapan biasa untuk hati yang memar dan pilu

Jangan salahkan aku jika aku bersikeras memendam asa
Salahkan saja sikapmu yang seolah memberi harapan untuk berbalas rasa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nyaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang