The Help

1.8K 126 15
                                    


"Kamu jarang mengomsumsi obatmu?"

"Aku terlalu sibuk untuk meminumnya"

"Lalu untuk apa masih berobat kemari? Bukannya ini juga membuang waktumu?"

"Kau berbicara seolah-olah tidak peduli dengan kesehatan pasienmu sendiri"

"Buat apa aku mengobati orang yang bahkan tidak mau menolong dirinya sendiri. Masih banyak yang lebih butuh bantuanku diluar sana"

"Baiklah baiklah, apa yang harus aku lakukan dokter?"

"Harus berapa kali aku mengatakan ini padamu, minumlah obatmu secara teratur dan ingatlah bahwa tubuhmu bukan mesin. Ambillah waktu libur dua atau tiga hari. Kurangi juga kebiasaan mabukmu itu. Aku tidak perlu menakut-nakutimu dengan semua penyakit yang bisa menyerang tubuhmu jika kamu masih hidup seperti ini bukan?"

"Akan aku coba. Terimakasih banyak dokter Son Seungwan atau Son Wendy yang terhormat. Aku permisi"

"Hahh dasar keras kepala" eluh Wendy, seorang dokter spesialis penyakit dalam lulusan terbaik University of Manchester.

"Kupikir setelah aku kembali ke Seoul, tugasku akan semakin mudah, ternyata justru sebaliknya. Aku tidak menyangka orang Korea sesulit ini"

Keputusannya untuk kembali mengabdi di negara asalnya sering membuatnya menyesal. Seperti pasien barusan, Bae Irene, seorang motivator dan influencer berusia 29 tahun yang sedang digandrungi para muda mudi.

"Bahkan sikapnya sama sekali tidak mencerminkan perkataannya" gumam Wendy melepas kacamatanya dan sedikit memijat keningnya yang pusing setelah menghadapi pasien "spesial" nya itu.

...

"Bagaimana hasil kontrolmu?" tanya manager Irene.

"Yah seperti itu, tidak ada bedanya" jawab Irene seadanya.

"Bae Irene, cobalah menuruti apa yang Dokter Wendy sarankan. Kau selalu membantahnya"

"Kalau mau jujur aku juga lelah harus kontrol tiap minggu, kau kira aku mau melakukannya? Kalau bukan karena eomma memaksaku, aku tidak akan kembali kesana. Apa aku seperti orang penyakitan? Bahkan aku masih bisa melakukan kegiatan rutinku 24 jam full dengan keadaan sehat. Bahkan dokter itu melarangku untuk minum, oh ayolah, aku bukan anak kecil lagi! Aku butuh kesenangan, kalau bukan minum darimana lagi aku mendapat teman baru, bahkan mereka semua tampan, cantik, kaya, dan populer. Kehidupanku sudah dilevel itu dan aku harus mempertahankannya. Kau mengerti?!" ucap Irene panjang lebar.

Dia muak dengan yang namanya aturan karena dia sudah terlalu pusing dengan semua teori hidup yang dipelajarinya untuk karir motivatornya. Orang yang tidak mengenalnya akan memandang wanita itu sebagai sosok muda inspiratif, ramah, dan rendah hati. Namun semua itu hanya image yang sengaja dia bentuk agar bertahan ditengah ketatnya persaingan public figure. Park Sooyoung, managernya sendiri saja sudah angkat tangan menghadapi kerasnya sikap dan buruknya gaya hidup Irene.

"Tapi kamu juga tidak bisa lupa dengan kejadian bulan lalu sayang, kau bahkan hampir mati! Dasar gila, minum sampai 8 botol. Kau cari mati? Kalau dokter Seungwan tidak ada waktu itu, mungkin sekarang kau tinggal nama!" omel Sooyoung.

"Biarkan saja kalau memang sudah ajalku. Bahkan aku tidak meminta dokter sialan itu kesana, dia juga minum di tempat itu. Munafik sekali dia melarang-larangku untuk minum padahal dia sendiri jelas-jelas minum dengan teman-temannya"

"Tapi dia hanya minum sedikit, sedangkan kau! Padahal dia laki-laki tapi bisa mengontrol dirinya sendiri, kau ini harus belajar menjadi wanita yang benar!"

"Aishhh diamlah! Aku pusing!" teriak Irene menyudahi perdebatan itu.

Sebagai manager, Sooyoung selalu melakukan kewajibannya untuk menegur Irene tapi apa boleh buat kalau memang tidak berkenan.

WENRENE : (One shot) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang