Setelah ku habiskan waktuku untuk menunggumu,
untuk menantimu,
untuk menjaga sebuah penantian, ternyata hanya berujung pada kata sia-sia oleh ketidakpastian.Kamu yang pergi dengan segala harapanku untuk kembali, ternyata nihil.
Harapanku hanya sebatas angan-angan belaka,
Hanya sebatas halusinasi semata.Kamu yang katanya tidak akan bermain api dengannya
Namun malah mengingkarinyaAku yang awalnya tidak tahu
Harus pura-pura tidak tahu
Padahal hatiku layuPerlahan cahaya yang kamu beri
Mulai memudar dan pergi
Apa aku harus meminta untuk kembali?
Atau mencegahmu untuk pergi?Tidakk.
Ini terlalu sulit
Bahkan terlanjur sakitKecewa?
Bukan sekedar kecewa
Namun rasa tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Purnama Yang Hilang
Short StorySebuah rasa kehilangan yang berakhir mengikhlaskan