The Eight

2K 262 21
                                    

The Final : 8th

           "Aku rasa, mengganti raja pada waktu seperti ini tidaklah benar! Raja yang sekarang belum wafat! Raja juga belum memberikan wasiat! Jika fraksi barat setuju seperti itu, maka kalian sama saja dengan mengkudeta Yang Mulia Raja Jeno!" seru seorang Menteri dari fraksi selatan.

           Sudah satu minggu setelah kabar pemimpin Jeoseon tidak sadarkan diri karena diracuni oleh pedangang Jeon. Para menteri dan pejabat setempat tidak habis-habisnya meributkan tentang masalah takhta. Bahkan para cendekiawan juga turut mengacuhkan hal ini dengan berdiskusi apakah sesuai dengan hukum yang berlaku atau tidak.

         "Pangeran Dareum bukanlah Seja, jika Pangeran Dareum merupakan Seja yang diakui oleh Kaisar Huang maka kita tidak bisa berbuat apa-apa, masalahnya apakah Huang akan mengakuinya jika keadaan Yang Mulia saja belum jelas," tambah fraksi selatan menyudutkan fraksi barat.

         "Lantas siapa yang akan memimpin Jeoseon? Kau?" tanya dari fraksi barat.

        "Sebaiknya, kita menunggu kabar dari Wonju."

        "Sampai kapan kita menunggu? Hingga kita tidak bisa lagi berkerja? Kami membutuhkan beberapa cap raja untuk menyetujui laporan kami, jika kita terus menunggu, maka kita tidak bisa berkerja secara maksimal."

      Di ruangan itu memang hanya pejabat yang hadir, Pangeran Dareum hanya diberi tahu bahwa pejabat akan melakukan pertemuan. Keadaan seperti ini sudah biasa, para menteri yang beberapanya haus kekuasaan mulai saling melempar argumen dan hinaan apabila mereka tidak suka. Ketika hal ini semakin memanas, bukankah mereka membutuhkan penengah?

        "Kita ikuti saja apa yang diujarkan fraksi barat, tuan Menteri," sahut Menteri Kim di ujung barisan setelah mendengar banyak argumen yang saling dilontarkan. Ia adalah pemimpin fraksi barat, tidak ada yang bisa menahannya belum lagi, raja juga sejak dahulu mempercayai kinerjanya.

        "Kita akan menunggu satu minggu lagi, aku akan meminta Yang Mulia Pangeran Dareum dan Ibu Ratu untuk mengirim surat kepada Kaisar Huang jika dibutuhkan."

      Selepas Menteri Kim berbicara demikian, ia meninggalkan aula terlebih dahulu disusul dengan beberapa orang yang setia padanya.

         "Kim Daegam (대감), bukankah sebelumnya kita setuju untuk menuntut fraksi selatan agar segera menaikkan takhta Pangeran Dareum?"

         "Aku akan beranjak ketika Pangeran Dareum sendiri yang meminta, selama raja belum sadarkan diri."

          Jawaban Menteri Kim membuat orang setianya berhenti berjalan dan menatap punggung menteri tersohor itu semakin menjauhi istana. Menteri Kim jelas mengetahui apa efek apabila fraksi barat terus merengek. Mereka bisa berakhir seperti saat sebelumnya. Karena fraksi barat belum sepenuhnya dipercayai oleh Pangeran Dareum.

**

        Disisi lain, istana Ratu tengah berada dalam ketegangan karena kondisi ratu yang semakin menurun. Menurut tabib kerajaan, keadaan ratu sangat kritis. Tentu, syok yang didengar oleh ratu tidak bisa diterima oleh tubuh lemahnya. Di kamar luasnya, kini terdapat Jaemin, Haechan, Pangeran Dareum, Selir Jung dan Kepala Dayang milik ratu selain tabib kerajaan.

       "Anakku, apakah kau sudah mengetahui keadaan Yang Mulia Raja? Ratu Yoona, mungkin sangat merindukannya sekarang...uhuk uhuk..," Selir Jung berusaha berkata disela tubuhnya yang lemah juga.

      Pangeran Dareum yang sedari tadi tidak bosan melempar tatapan pada Jaemin yang menunduk akhirnya beralih menatap ibu kandungnya.

       "Ibu, aku telah mengirimkan orangku untuk mencari tahu keadaan Yang Mulia Raja. Kini sudah saatnya bagi kita mendoakan kesehatan kita semua. Ibu juga harus memperhatikan kesehatan ibu juga. Aku akan mencari cara agar kita bisa membawa Yang Mulia Raja kembali ke istana."

 [C] The Final - Nomin [PDF]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang