Yooo..
Karena lockdown+libur banyak w keasyikan main game Pubgm sampai lupa sama ni fict.
Tapi tenang aja kok w aktif nulis lagi 🤓
"..."/Talk
".."/inner
"..."/monster
Desa Konoha.
Semua pasukan Shinobi dari berbagai desa telah berkumpul di sekitaran desa Konoha mereka menunggu perintah dari komandan perang Kazekage Gaara.
"Hei menurutmu apa yang membuat kita berkumpul kembali?"
Tanya shinobi Tsuchigakure ke Shinobi sunagakure disampingnya.
"Apa kalian tidak dengar ledakan besar yang berasal dari kirigakure kemarin?!", Sahut ninja dari kirigakure dari depan mereka.
"Mana kutahu kemarin aku si-",
"SEMUANYA BERKUMPUL!".
sebelum melanjutkan perkataannya ninja dari Tsuchigakure telah dipotong oleh Kazekage Gaara yang melayang di atas mereka menggunakan pasir buatannya.
"KITA DISINI BERKUMPUL KEMBALI UNTUK MENANGKAP PENJAHAT YANG BERHASIL LOLOS DAN MENGHANCURKAN PENJARA KHUSUS YANG BERLOKASI DI KIRIGAKURE"
"AKU HARAP KALIAN MENYATUKAN TEKAD SEPERTI KEMARIN UNTUK MENYELESAIKAN MASALAH INI!".
Pidato sang panglima perang yang membuat pasukan dibawahnya bergemuruh.
.
.
.
.
.
.
Sangaku No Hakaba.
"Mereka telah mulai bergerak naruto-sama", ucap Zetsu yang baru saja muncul dari dalam tanah.
"Apa kita akan menghadang mereka?", Lanjutnya kemudian.
"Biarkan mereka tetap berkelompok, lebih banyak lebih cepat untuk menghabisi mereka semua nantinya", balas Naruto sambil berjalan kearah pintu keluar dari ruangan yang ditempatinya.
Tap... Tap.... Tap....
Bunyi langkah kaki keduanya menggema sepanjang lorong yang hanya diterangi oleh obor api di dindingnya.
Saat ini mereka berdua berada di luar sangaku no Hakaba dan Naruto sedang berjongkok meletakan tangan kanannya ke tanah untuk melacak ninja yang akan datang dengan sensor miliknya.
"Dari arah utara dan mereka bergerak cepat kearah sini, hmmm mungkin dari mereka ada ninja tipe sensor untuk melacak ku", gumam Naruto seraya mengingat flashback perang ninja ke-empat sebelumnya
"Tsuchikage, Mizukage, Raikage, Kazekage dan Hokage. Mereka benar-benar serius", lanjutnya.
"Tapi itu bukan masalah, masalah sebenarnya adalah otak dari strategi mereka", desisnya mengingat saat Madara yang mengendalikan Juubi saat itu menembakkan Bijuudama kearah Tim strategi yang dipimpin oleh shikaku, ayah dari sahabatnya Shikamaru.
