Heat.

4.2K 224 28
                                        

"Hongjoong..."

Hongjoong tidak perlu menolehkan kepalanya untuk tahu siapa yang memanggilnya. Dia tahu jelas apa yang akan terjadi dari harum hujan yang tiba-tiba menusuk tajam hidungnya, dan suara familiar yang lebih berat dari biasanya.

Ia menutup pelan laptopnya setelah tak lupa menyimpan project musik yang sudah dikerjakannya selama dua minggu. Ia berencana menguploadnya malam hari, seperti yang dijanjikannya di instagram.

Tapi sepertinya memang harus ditunda, karena... ada keperluan yang harus dia urus sekarang. Dia akan meminta maaf kepada para pendengar setianya nanti.

Ia memutar kursi duduknya dan langsung tersambut oleh sosok kekasihnya di ambang pintu. Park Seonghwa, Alpha yang sudah menjalin hubungan dengannya selama tiga tahun.

Nafasnya terlihat cepat dan berderu lelah seperti habis berlari. Atau itu yang benar dilakukannya? Berlari dari parkiran supaya bisa segera menemui Omega-nya di rumah?

Tatapan matanya tidak asing, namun tidak biasa. Aura dominannya luar biasa besar, tidak seperti biasanya yang selalu penuh dengan kelembutan dan kehati-hatian.

Jujur saja, Hongjoong sedikit merinding karenanya. Bukan karena rasa takut, tapi karena...gugup? Ya, mungkin itu.

Hongjoong sangat menyukai baunya. Feromon Seonghwa yang seperti hujan dan kayu membuatnya selalu merasa rileks dan tenang setiap kali kekasihnya menemaninya tidur.

Tapi kali ini berbeda. Masih ada bau khasnya, hanya saja lebih tajam. Hongjoong merasa rumah mereka sudah dipenuhi feromon sang Alpha sekarang.

Feromonnya tajam sekali. Dan merangsang.

Karena Seonghwa sudah memasuki masa heat-nya.

"J-joong...aku..." Suara Seonghwa kecil sekali, hampir seperti rintihan. Kasihan. Hongjoong tahu dia sedang menahan dirinya sendiri karena mereka berdua sudah membicarakan ini sebelumnya.

*


"Aku tak ingin melukaimu, Joong. Aku takut. Rasanya lebih baik jika kau mengurungku saja di kamar saat heat-ku datang,"

Hongjoong memperhatikan gerak-gerik ibu jari Seonghwa, yang sedang mengusap tangannya dengan lembut. Lembut. Seonghwa itu terlalu lembut.

Hongjoong tahu itu, dia tahu Seonghwa pasti akan membicarakan masalah heat-nya di waktu tengah malam, di tengah dekapan Omega-nya.

Saat Hongjoong sedang dalam masa heat-nya, di masa yang paling merangsang sang Alpha pun, Seonghwa tetap tidak berubah.

Dia tetap menjaganya dan memberinya kepuasan dengan lembut, seperti ada yang manahannya. Hongjoong hampir merengek saat itu. Dia menangis.

"Dan membiarkanmu menderita sendirian karena menahan diri?"

Jangan salah, Hongjoong sangat menyukai sifat Seonghwa yang sangat tulus dan lembut itu. Dia suka saat Seonghwa menyambutnya pulang dengan pelukan dan kecupan di dahi. Dia suka Seonghwa yang membelai halus rambutnya saat ia tengah berbaring di pahanya.

Dia juga suka Seonghwa yang selalu memandangnya dengan mata berbinar, mata yang penuh dengan cinta dan kagum setiap kali dia mendengar demo musik barunya.

(18+) Heat. | SeongJoong ABOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang